Obama Setujui Penelitian Video Game dan Kekerasan
Kontroversi antara video game dan hubungannya dengan kekerasan yang terjadi memang selalu mengemuka setiap kali sebuah tragedi terjadi. Salah satu pemicu terkini adalah kejadian penembakan Sandy Hook yang tidak hanya menewaskan orang dewasa, tetapi juga puluhan anak-anak tidak berdosa. Amerika berada di ujung krisis, mencari kambing hitam yang patut dipersalahkan, tetapi juga sebuah solusi agar hal yang sama tidak berulang di masa depan. Beberapa mempermasalahkan kebebasan menggunakan senjata, namun tidak sedikit pula yang kembali mengaitkannya dengan video game. Perdebatan tanpa dasar terus terjadi. Obama pun memutuskan untuk bertindak.
Seperti yang pernah disarankan sebelumnya, presiden Amerika Serikat – Barack Obama akhirnya mengambil tindakan untuk memastikan hal yang sama tidak terjadi di masa depan. Beragam rencana disusun untuk memberikan kontribusi yang lebih positif, Obama mencanangkan 23 rencana dengan anggaran sekitar USD 500 juta untuk mempelajari kasus ini lebih lanjut. Salah satu dari rencana ini, dengan budget sekitar USD 10 juta, ditujukan untuk meneliti video game dan hubungannya dengan kekerasan. Proses penelitian ini akan diserahkan kepada Centers for Disease Control (CDC) untuk meneliti apakah kekerasan virtual memang berpengaruh terhadap tingkat kekerasan di dunia nyata. Apakah ini berarti Obama ikut menyalahkan video game? Tentu saja tidak. Penelitian ini hanyalah satu dari beragam tindakan Obama yang lain, termasuk mengatur kepemilikan senjata berat dan kemudahan akses ke badan kesehatan jiwa.
Walaupun berbagai penelitian sudah mengindikasikan manfaat positif dari bermain video game, namun apa yang dilakukan oleh Obama ini akan menjadi jawaban terbaik yang diharapkan mampu memimalisir setiap kontroversi yang ada. Semoga saja penelitian ini dapat menghasilkan kontribusi positif dan membuka pandangan awam tentang manfaat dari video gaming yang sebenarnya. Semoga saja.