Hacker Retas uPlay – Buka Akses Game Ori Ubisoft Secara Gratis!
Anda gamer yang seringkali menikmati game-game bajakan yang tersebar luas di dunia maya pasti sedang kebingungan saat ini. Bagaimana tidak? Ketika Ubisoft masih mempermainkan rasa penasaran gamer tentang eksistensi Far Cry 3: Blood Dragon yang sempat dicurigai sekedar sebuah lelucon April Mop, secara mengejutkan, versi bajakan full versionnya sudah menyebar cepat di dunia maya. Pembajakan memang bukan hal baru di industri ini, namun menyangkut sebuah game yang bahkan belum diperkenalkan oleh sang publisher dan developer-nya sendiri? Blood Dragon menjadi kasus unik dan malapetaka tersendiri. Apa yang sebenarnya tengah terjadi?
uPlay – layanan distribusi game secara online yang dimiliki Ubisoft ternyata diserang. Dengan sebuah kode sederhana, hacker dari Russia mampu masuk menembus celah keamanan yang ada dan mengunduh game apapun yang ia inginkan dari server Ubisoft secara gratis. Tidak hanya game-game yang sudah dirilis, tetapi juga game-game yang sudah dipersiapkan Ubisoft di dalam server namun belum dirilis dan dipasarkan, termasuk di dalamnya Far Cry 3: Blood Dragon. Unduhan pertama ini kemudian menyebar cepat di beberapa situs torrent yang ada. Dengan size sekitar 3 GB, game ini menjadi “permata” yang tercecer di dunia maya dan dengan mudah dapat diambil begitu saja. Ubisoft sendiri sudah mengetahui permasalahan dan menutup layanan uPlay hingga waktu yang belum ditentukan.
Ini tentu saja pukulan yang begitu merusak bagi hubungan antara Ubisoft dan gamer PC yang memang harus diakui, buruk. Setelah beberapa kritik pedas soal mekanisme DRM yang ia usung dan keinginan Ubisoft yang secara terbuka ingin “berbaikan” dengan gamer PC secara khusus, kasus peretasan ini menjadi bencana tersendiri. Membuat Ubisoft harus melihat dengan mata kepalanya sendiri, game yang bahkan belum mereka umumkan menyebar di pasaran? Ini tentu saja menjadi trauma yang sulit dipulihkan. Apakah kasus ini akan membuat Ubisoft mengetatkan sistem keamanan yang jauh lebih brutal untuk game-game mereka selanjutnya? Atau bahkan cukup untuk membuat publisher ini kembali melihat PC sebagai platform yang “tidak menggoda”? For the sake of PC gamer, this is just….madness..