Review Mouse Gaming Logitech G500s: Kustomisasi Untuk Semua Kebutuhan!

Reading time:
July 31, 2013
Logitech G500S
Review Mouse Gaming Logitech G500s

“Gaming adalah sebuah perangkat gimmick”, sebagian besar gamer PC mungkin seringkali melontarkan komentar skeptis yang satu ini. Terlepas dari varian produk yang ditawarkan oleh para produsen besar, nama gaming dalam peripheral masih dilihat sekedar sebagai “hiasan” yang tidak berhubungan langsung dengan fitur dan performa. Padahal jika dijajal secara langsung, sebagian besar perangkat ini memang terasa berbeda, setidaknya ketika Anda berusaha memfasilitasi semua kebutuhan kunci Anda ketika terlibat dalam aktivitas gaming. Hal yang sama juga terjadi di perangkat navigasi utama untuk komputer – mouse.

Nama mouse gaming tentu bukan lagi sesuatu yang terdengar asing. Berbeda dengan mouse konvensional, perangkat ini biasanya seringkali diklaim mampu menawarkan tingkat sensivitas dan akurasi yang lebih baik, tentu saja untuk memenuhi kebutuhan gaming dari beragam genre yang ada. Beberapa produsen bahkan menyuntikkannya dengan opsi kustomisasi yang lebih krusial, untuk membantu menyederhanakan fungsi gaming yang semakin lama semakin kompleks. Kemampuan seperti inilah yang ditawarkan oleh varian mouse gaming terbaru dari Logitech – G500s.

Lantas performa seperi apa yang ditawarkan oleh Logitech G500s ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai mouse dengan fungsi kustomisasi ynag mampu memfasilitasi semua kebutuhan gamer?

Desain dan Fitur

Logitech G500S mengusung bentuk telur konvnesional. Walaupun demikian, ia tetap ergonomis untuk semua jenis tangan.
Logitech G500S mengusung bentuk telur konvnesional. Walaupun demikian, ia tetap ergonomis untuk semua jenis tangan.

Bongsor, ini mungkin kata pertama yang meluncur dari kalimat Anda begitu melihat Logitech G500s ini untuk pertama kalinya. Berbeda dengan sebagian mouse gaming kompetitor yang hadir dengan kontur beragam dan cenderung asimetris, Logitech G500s justru mengesankan bentuk konvensional yang lebih kentara. Anda akan menemukan bentuk oval telur dengan bagian yang cukup menonjol di bagian pertengahan, yang terhitung cukup efektif untuk menghasilkan performa grip yang lebih bisa diandalkan. Tangan dengan ukuran yang lebih kecil tidak akan kesulitan untuk menikmati kenyamanan yang ditawarkan oleh Logitech G500s, apalagi dengan posisi klik kiri – kanan yang cukup luas untuk dapat diakses dalam jangkuan jari yang nyaman.

Entah konsep seperti apa yang hendak diusung oleh Logitech. Namun menyuntikkan desain garis seperti ini justru membuat mouse ini terlihat terlalu
Entah konsep seperti apa yang hendak diusung oleh Logitech. Namun menyuntikkan desain garis seperti ini justru membuat mouse ini terlihat terlalu “ramai”.
Tidak ada lampu LED dengan cahaya terang yang akan menemani Anda selama menggunakan Logitech G500S ini. Ia memang tidak terlalu menonjol di sisi kosmetik.
Tidak ada lampu LED dengan cahaya terang yang akan menemani Anda selama menggunakan Logitech G500S ini. Ia memang tidak terlalu menonjol di sisi kosmetik.

Terlepas dari warna hitam elegan yang menyelimutinya, keputusan Logitech untuk menyuntikkan desain garis di bagian tengah dalam porsi yang kurang proposional sedikit mencederai desain Logitech G500s ini sendiri. Konsep “misterius” ini justru membuat desain G500s terlihat terlalu ramai, tanpa alasan yang jelas.Bagi mereka yang menginginkan atmosfer elegan yang lebih sederhana, Anda mungkin akan merasa sedikit terganggu. Namun satu yang pasti, Logitech G500s menawarkan sisi fungsi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan lebih dari 10 tombol tersemat di dalamnya, Anda bisa menjalankan beragam fungsi yang Anda butuhkan secara real-time, dari sekedar mengatur sensivitas, hingga mengakses beragam fitur unik mouse gaming yang satu ini.

Berikut adalah spesifikasi lengkap dari Logitech G500s ini:

  • Buttons (Left/Right): 20 million clicks
  • Feet: 250 kilometers
  • Resolution: 200 dpi – 8200 dpi
  • Image processing: 12 megapixels/second
  • Max. acceleration: 30 G
  • Max. speed: up to 165 inches (4.19 meters)/second
  • USB data format: 16 bits/axis
  • USB report rate: Up to 1000 reports/second
  • Sleep mode: disabled
  • Dynamic coefficient of friction: 09 μ (k)
  • Static coefficient of friction: 14 μ (s)
  • Tuning weight: Up to 27 grams

Mouse Gaming Logitech G500s, Seberapa Nyaman?

Logitech G500S, Seberapa Nyaman?
Logitech G500S, Seberapa Nyaman?

Lupakan sejenak tentang garis-garis semarak yang entah mengapa disematkan Logitech di mouse “telur” yang satu ini, karena performa yang ditawarkannya sebagai peripheral navigasi yang memuat nama gaming di dalamnya cukup dapat diandalkan. Desain telur yang ditawarkan Logitech G500s tidak lantas akan membuat tangan Anda canggung, justru membuatnya nyaman untuk digunakan. Menjadikan plastik sebagai bahan utama, Logitech cukup bijak dengan menyematkan tekstur permukaan yang lebih kasar untuk bagian kiri dan kanan bawah mouse untuk memunculkan kesan grip yang lebih kuat. Hal ini juga dilakukan untuk mencegah kemungkinan licin dari tangan yang lembab karena aktivitas gaming yang terlalu lama.

Diperkuat lebih dari 10 tombol di dalamnya, Logitech memang memanjakan gamer yang menjadikan tangan kanan sebagai tangan utamanya. Semua tombol ini memang ditempat di posisi kiri mouse untuk dapat diakses dengan mudah oleh jempol Anda dengan nyaman. Sayangnya, terlepas dari desain ovalnya yang membuatnya terlihat ambidextrous, Logitech G500s tampaknya memang dibangun untuk memfasilitasi gamer yang menjadikan tangan kanan sebagai tangan utama. Bagi Anda yang kidal, menggunakan tangan kiri akan terasa sangat tidak nyaman, apalagi ketika Anda berusaha  mengakses beragam shorcut tombol yang ada.

Bagian kiri dan kanan dibangun dengan tekstur yang lebih kasar untuk menghasilkan grip yang lebih mumpuni.
Bagian kiri dan kanan dibangun dengan tekstur yang lebih kasar untuk menghasilkan grip yang lebih mumpuni.
Desainnya mungkin terlihat oval dan simetris, namun Logitech G500S tidak ambidextrous. Semua tombol penting disematkan di bagian kiri mouse, memperlihatkan desain yang memang memfasilitasi gamer yang menjadikan tangan kanan sebagai tangan utama.
Desainnya mungkin terlihat oval dan simetris, namun Logitech G500S tidak ambidextrous. Semua tombol penting disematkan di bagian kiri mouse, memperlihatkan desain yang memang memfasilitasi gamer yang menjadikan tangan kanan sebagai tangan utama.

 

Bagaimana dengan berartnya sendiri? Untuk Anda yang cukup sensitif dengan masalah yang satu ini, Logitech G500s menyematkan opsi modifikasi dengan beberapa butir pemberat yang dapat dengan mudah dicabut-pasang di bagian bawah mouse. Memasang semua pemberat tidak lantas membuat mouse gaming yang satu ini tidak proporsional untuk digunakan. Salah satu keunikan yang diusung oleh Logitech G500s ini? Fakta bahwa ia mengusung mekanisme dual mode untuk scroll wheel yang digunakan. Benar sekali, dengan menekan sebuah tombol kecil yang diposisikan di bagian tengah G500s, Anda bisa membuat scroll wheel ini tampil dalam dua mode: konvesional ataupun longgar. Konvesional seperti layaknya Anda menggunakan scroll wheel biasa,sementara versi longgar akan memungkinkan Anda memutar roda ini tanpa hambatan. Sayangnya fitur ini juga memuat kelemahan yang cukup fatal untuk Logitech G500s ini. Seringkali, ketika Anda berusaha menekan scroll wheel ini ke dalam, Anda justru akan terselip dan secara tidak sengaja memutar roda kecil ini ke atas atau bawah. Versi konvesional saja sering berujung dengan masalah ini, apalagi dengan mode yang lebih longgar.

Dengan satu tombol kecil di bagian tengah mouse, Anda dapat mengakses dua mode scroll wheel - konvensional dan longgar.
Dengan satu tombol kecil di bagian tengah mouse, Anda dapat mengakses dua mode scroll wheel – konvensional dan longgar.
Untuk Anda yang cukup sensitif dengan masalah berat, Logitech G500S tidak akan meninggalkan masalah untuk Anda.
Untuk Anda yang cukup sensitif dengan masalah berat, Logitech G500S tidak akan meninggalkan masalah untuk Anda.

Anda tidak bisa menyebut sebuah mouse dengan kata gaming jika ia tidak mampu memperlihatkan performa yang luar biasa di fungsi yang satu ini. Kami menjajalnya di game dari lima genre yang berbeda: Bastion untuk action RPG, Civilization 5 untuk RTS, DOTA 2 untuk MOBA, Counter Strike: Global Offensive untuk FPS, dan tentu saja Neverwinter untuk MMORPG. Membicarakan sisi akurasi dan pilihan sensivitas yang ia tawarkan, Logitech G500s akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua jenis gamer, terlepas dari genre favorit yang mereka usung. Presisi dan mampu berjalan di sebagian besar jenis permukaan meja, Logitech G500s tidak mengalami halangan yang berarti ketika dijajal melewati Civilization 5, Bastion, dan tentu saja DOTA 2. Akurasi dan sensivitas yang ada ini juga dapat diandalkan ketika mencicipi CS: GO. Sementara untuk Neverwinter? Kombinasi skill yang kompleks memang menjadikan makro sebagai fitur impian. Sayangnya, dari semua tombol yang ditawarkan dan mampu menampung fungsi ini, Logitech  menyuntikkan ukuran yang terlalu kecil dengan sensasi pembatas yang tidak terlalu jelas untuk didefinisikan oleh jempol Anda. Mengambil resiko? Bukan hal yang tidak mungkin Anda akan seringkali salah menekan tombol.

Pages: 1 2
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…
March 19, 2024 - 0

Review Unicorn Overlord: Kuda, Tahta, Wanita!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Unicorn Overlord ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…