10 Game Raksasa Paling Meragukan di 2015!

Reading time:
January 21, 2015

6. Fable Legends

fable legends2

Setiap dari kita yang sudah mencicipi franchise Fable, tentu saja sangat mengharapkan bahwa game action RPG dengan pilihan moral super keren ini akan bisa tiba di konsol generasi terbaru Microsoft – Xbox One. Performa lebih kuat seharusnya memungkinkan sang developer – Lionhead Studios menawarkan kebebasan ekstra dengan nilai jual visual yang lebih baik. Namun dari semua informasi yang sudah meluncur, bukan hal inilah yang dikejar dari Fable Legends. Ia justru diperkenalkan sebagai sebuah game berbasis multiplayer yang menuntut Anda untuk bertempur melewati sebuah dungeon yang dikuasai oleh player lain, yang punya kekuatan untuk menguasai dan memerintah monster serta mendesain trap yang ada. Sejauh mata memandang, konsep inilah yang diperkenalkan Fable Legends tanpa intisari cerita atau nilai jual yang membuat seri terdahulunya begitu dicintai. Apakah ia akan mampu membuktikan diri sebagai seri yang pantas untuk dilirik? Untuk identitas yang sangat bertolak belakang dari cita rasa action RPG yang begitu melekat pada nama Fable, keraguan besar tumbuh.

5. Homefront: The Revolution

homefront the revolution

Proses pengembangan yang bahkan sudah bermasalah sejak awal, terutama karena masalah finansial kritis yang membelenggu Crytek, agak sulit tampaknya untuk bersikap positif pada nama “Homefront: The Revolution”. Berada di tangan Deep Silver saat ini, Homefront: The Revolution sempat diperkenalkan sebagai game action open-world yang kabarnya akan menjadikan kebebasan sebagai salah satu kekuatan utama. Membangun kekuatan kelompok pemberontak, mengumpulkan resource dan beragam aktivitas lain, Crytek di kala itu menyebut Homefront: The Revolution bukanlah sekedar game FPS yang meminta Anda untuk mengangkat senjata dan membunuh membabi buta. Sayangnya, semenjak di tangan Deep Silver, game ini seolah hilang dari peredaran. Tidak ada informasi lebih lanjut apa yang akan ia tawarkan, gameplay konkrit seperti apa yang akan membuatnya berbeda dibandingkan game-game serupa di pasaran. Hal ini membuat kami sedikit skeptis, namun keraguan terbesar justru terletak pada tanggal rilis, yang menurut hemat kami, hampir tidak mungkin meluncur tahun ini. Kecuali Deep Silver berlari secepat mungkin dan hanya berfokus pada proyek yang satu ini.

4. Assassin’s Creed Victory

assassins creed victory3

Ada begitu banyak alasan untuk ragu pada Ubisoft setelah apa yang terjadi di tahun 2014 silam. Kualitas Watch Dogs yang tidak sesuai dengan klaim yang ada dan masalah teknis Unity yang menyedihkan jadi catatan buruk. Berangkat dari kedua kejadian ini, sesuatu yang sangat rasional untuk juga ikut meragukan hasil akhir Assassin’s Creed Victory yang akan menjadi proyek Assassin’s Creed untuk tahun 2015 ini. Ubisoft memang sudah berusaha berbenah diri dengan melimpahkan proyek ini dari tangan Ubisoft Montreal ke Ubisoft Quebec untuk memberikan waktu ekstra, selayaknya kebijakan Call of Duty dari Activision. Untuk dirilis dengan masalah teknis yang sama, Ubisoft seharusnya sudah belajar untuk tidak mengulang kebodohan serupa tahun ini. Keraguan kami justru muncul dari inovasi gameplay baru seperti apa yang akan ditawarkan Victory nantinya. Pada akhirnya, besar kemungkinan ia akan muncul seperti seri sebelumnya – seri Assassin’s Creed yang hanya menjual setting berbeda. Anda akan berhadapan dengan mekanik open-world “buka tower” yang sama, gaya multiplayer serupa, dengan pondasi cerita yang mulai kehilangan arah. Sangat meragukan.

3. The Order 1886

the-order-1886

The Order 1886 mungkin disebut-sebut sebagai game Playstation 4 dengan kualitas visualisasi terbaik saat ini, bahkan pantas menjadi standar tersendiri untuk generasi terbaru. Namun sayangnya, visual tampaknya jadi satu-satunya nilai jual yang ingin ditawarkan oleh Ready at Dawn saat ini. Mengapa? Karena sejauh mata memandang, dari serangkaian screenshot dan trailer yang dirilis, The Order 1886 terlihat sangat generik. Ia terlihat game third person shooter standar, dengan ekstra QTE di mana-mana, yang notabene mulai terlihat ketinggalan zaman, apalagi di tengah tren gamer yang begitu merindukan inovasi. Membunuh musuh, bergerak ke tempat selanjutnya, berhadapan dengan QTE, dan terus berulang terlihat akan mendominasi proyek yang sudah lama dijanjikan ini. Berita yang lebih buruk? Ready at Dawn secara konsisten terus melemparkan alasan “sinematik” untuk membatasi game ini di 30fps, bahkan dengan ekstra bar hitam di bagian atas dan bawah game yang kemungkinan besar tidak akan bisa dibuang begitu saja. Tidak hanya kami saja yang meragukan, beragam media luar juga mengungkapkan kekhawatiran yang sama. Apakah The Order 1886 akan mampu membuktikan bahwa kami salah besar? Semoga saja.

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…
March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…