Tokyo Game Show 2016: Mencoba The Last Guardian

Author
Jey Nelson
Reading time:
September 17, 2016

Apakah Anda atau kerabat anda mempunyai binatang peliharaan seperti anjing atau kucing di rumah Anda?

Dan apakah Anda penyayang binatang dan suka dengan anak kecil?

Apakah Anda menyukai game yang penuh dengan puzzle-puzzle yang membuat Anda memutar otak?

Jika jawaban dari ketiga pertanyaan itu adalah Ya, maka The Last Guardian (TLG) layak masuk ke dalam wishlist Anda.

Setelah beberapa kali tertunda, TLG akhirnya siap diluncurkan dan kami berkesempatan untuk mencoba game ini terlebih dahulu di Tokyo Game Show 2016. TLG menceritakan seorang Pria tua yang sedang bernostalgia tentang masa kecilnya dengan sebuah hewan yang diberi nama Trico.

Akhirnya kesempatan untuk menjajal The Last Guardian tiba!
Akhirnya kesempatan untuk menjajal The Last Guardian tiba!

Trico merupakan hewan pintar yang akan menjadi pelindung sekaligus pembantu si karakter utama dalam menyelesaikan puzzle atau berpindah tempat. Ada beberapa perintah yang bisa dimengerti oleh Trico seperti lompat, berjalan, merunduk, dan tetap di tempat. Namun, tingkat kepercayaan antara Trico dan si karakter utama akan mempengaruhi apakah Trico akan langsung menuruti perintah atau apakah kita butuh mengulang perintah beberapa kali sebelum dia mengerti. Seiring dengan berjalannya permainan, tentu saja tingkat kepercayaan ini akan terus bertambah seiring juga dengan rintangan dan puzzle yang akan semakin membutuhkan bantuan Trico untuk melewatinya.

Visual

Indah!

Belum ada kejelasan soal apakah seperti apa ia akan memanfaatkan ekstra performa di PS4 Pro, tapi game ini sendiri sudah terlihat menawan di Playstation 4 original.
Belum ada kejelasan soal apakah seperti apa ia akan memanfaatkan ekstra performa di PS4 Pro, tapi game ini sendiri sudah terlihat menawan di Playstation 4 original.

Kami sempat ragu ketika melihat beberapa trailer sebelumnya, apakah akan ada perbaikan? apakah akan ada elemen yang bertambah? Semua keraguan itu sirna ketika kami mencoba TLG langsung. Desain dunia yang sangat detil dan indah, ditambah dengan detail dari Trico sendiri membuat kami betah memainkan game ini. Tekstur dari Trico terutama wajib diacungi jempol. Kita bisa melihat bulu yang terinspirasi dari burung ini helai demi helai. Dalam demo sendiri kami menggunakan PS4 biasa, belum ada kabar dari publisher apakah akan ada penambahan kualitas grafis untuk PS Pro.

Insting Binatang

Trico adalah
Trico adalah “bintang” di The Last Guardian. Seperti layaknya seekor binatang, ia terasa punya kecerdasan sendiri.

Fumito Ueda , sang arsitek utama TLG, pernah mengatakan akan membuat Trico layaknya seperti gabungan antara anjing, kucing, dan burung peliharaan. Sepertinya klaim itu terbukti, gerakan-gerakan Trico sangat halus dan mengingatkan kami kepada seekor kucing yang sangat lincah. Kami begitu menikmati setiap gerakan yang diatur oleh sistem AI yang sangat kompleks. Beberapa gerakan ketika Trico sedang idle juga mengingatkan kita kepada anak anjing yang sangat penasaran terhadap dunia di sekitarnya. Tentu saja kemampuan Trico dalam menjalankan perintah kita – walaupun kami akui awalnya sedikit menyebalkan – juga layaknya hewan peliharaan kita. Terkadang Trico bisa menjalankan perintahnya dengan baik, tapi terkadang Trico juga seolah mencoba menerjemahkan perintah kita. Ini yang kami pikir menjadi daya tarik tersendiri dari TLG. Trico bukan hanya menjadi sebuah mesin, melainkan partner bermain kita yang juga mempunyai pikiran sendiri.

Tentu saja kami sangat penasaran darimana asal-usul Trico dan bagaimana nasib mereka selanjutnya. Pihak TLG mengatakan masih akan memperbaiki game yang satu ini agar bisa lebih optimal. Kami berharap TLG akan bisa keluar pada waktunya dan tidak ditunda lagi karena kami sudah sangat tidak sabar untuk bermain lagi bersama Trico.

Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…
March 19, 2024 - 0

Review Unicorn Overlord: Kuda, Tahta, Wanita!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Unicorn Overlord ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…