Review Final Fantasy XV: Lubang yang Sulit Diabaikan!

Reading time:
December 27, 2016

Foto Prompto yang Menakjubkan

Foto Prompto adalah sebuah gimmick yang mengagumkan.
Foto Prompto adalah sebuah gimmick yang mengagumkan.

Terlepas dari konsep sebuah game open-world yang bisa Anda temukan di banyak proyek RPG serupa yang lain, terutama dari desain misi yang ada, bukan berarti Final Fantasy XV tak menawarkan sesuatu yang terhitung “revolusioner” di sistem yang ia tawarkan. Bukan dari sistem pertarungan, cara cerita, atau musik, melainkan dari sebuah fitur gimmick tak signifikan yang lambat laun, akan mulai Anda nikmati dan hormati pelan-pelan. Benar sekali, kita berbicara soal kemampuan fotografi Prompto. Dikenal sebagai yang paling aktif dari companion Noctis yang lain, kemampuan Prompto untuk merekam beragam scene dalam kameranya berakhir jadi fitur yang ingin kami lihat di lebih banyak game di masa depan. Terutama karena fakta, bahwa ia mengandalkan AI sepenuhnya untuk mencapai hal tersebut.

Benar sekali, bukan manual dan sekedar scripted event saja, Prompto akan mengaplikasikan kemampuan fotografinya secara acak dan rutin di sepanjang perjalanan Anda mengitari Lucis. Tak ada indikator pasti dan resmi apa yang akan ia tangkap, apa yang tak ia tangkap, dan efek apa yang akan ia aplikasikan di atasnya. Anda seringkali berakhir menemukan kejutan ketika mendapati hasil foto-foto tersebut ketika tengah beristirahat, karena beberapa di antaranya harus diakui, menakjubkan. Ada hasil foto kocak dengan sudut yang tak jelas, namun tak jarang ia berakhir menangkap sensasi bahwa Anda memang tengah menikmati petualangan Anda bersama dengan companion yang begitu dekat. Bahkan, tak jarang, ia menghasilkan sebuah tangkapan gambar yang dramatis.

 

Ada event scripted yang ia abadikan, dan meminimalisir kesalahan Anda yang gemar menekan tombol Share.
Ada event scripted yang ia abadikan, dan meminimalisir kesalahan Anda yang gemar menekan tombol Share.
Tak jarang, ia sering menghasilkan gambar sinematik yang fantastis.
Tak jarang, ia sering menghasilkan gambar sinematik yang fantastis.

Entah teknologi AI seperti apa yang diracik Square Enix di atas kemampuan Prompto ini, terutama yang berhasil menghasilkan foto-foto fenomenal secara acak. Satu yang pasti, ia jadi sebuah pencapaian teknologi tersendiri yang menarik untuk disimak lebih jauh untuk beragam ekstra proyek lainnya, baik dari tangan dingin Square Enix ataupun bukan di masa depan. Walaupun harus diakui, ada momen dimana kami berharap bisa mengendalikannya secara manual, untuk menangkap keindahan Lucis ketika senja, misalnya, yang sering berakhir tak digubris oleh Prompto sama sekali.

Kesimpulan

final-fantasy-xv-jagatplay-part-2-92
Kita tentu berakhir dengan satu pertanyaan besar yang membutuhkan jawaban pasti: apakah penantian 10 tahun untuk Final Fantasy XV berakhir terbayarkan manis? Kami sayangnya harus menjawab, Tidak.

Kita tentu berakhir dengan satu pertanyaan besar yang membutuhkan jawaban pasti: apakah penantian 10 tahun untuk Final Fantasy XV berakhir terbayarkan manis? Kami sayangnya harus menjawab, Tidak. Dari sisi gameplay dan mekanik yang ada, ia adalah sebuah game Final Fantasy yang fantastis. Square Enix secara tegas membuktikan bahwa mereka tak takut untuk mengambil resiko dan membawa konsep action RPG yang pantas diacungi jempol. Cepat, responsif, dengan flow pertarungan yang begitu mengalir, keseruan melawan monster raksasa, mengatasi ragam misi sampingan yang ada, hingga melihat animasi para Summon yang muncul layaknya Dewa dengan presentasi yang mengancam membuat para gamer lawas Final Fantasy maupun gamer baru yang baru hendak mengenal franchise ini akan mudah jatuh hati. Apalagi musik yang dikerjakan oleh Yoko Shimomura berakhir begitu fantastis.

Sepertinya tak berlebihan untuk menyebut bahwa cerita Final Fantasy XV boleh dibilang sebagai salah satu yang paling berantakan di sepanjang sejarah 30 tahun eksistensi franchise ini. Dan karenanya, mencederai pengalaman JRPG yang sebenarnya bisa berakhir menjadi salah satu yang terbaik dan sempurna. Lubang yang dibiarkan oleh Square Enix di dalam plot yang ada, dibiarkan menganga terlalu besar untuk diabaikan begitu saja. Ada kesan bahwa ia memang dipotong untuk ekstra DLC, ada kesan bahwa ia terasa dipercepat tanpa pondasi yang solid, ada kesan bahwa ia ditulis oleh 2-3 orang sekaligus dan kemudian dipadatkan tanpa pemerikasaan kembali apakah ia koheren atau tidak, bahkan jika dibandingkan dengan Kingsglaive sekalipun. Dibandingkan dengan minimnya opsi untuk mengendalikan sifat AI untuk companion atau summon yang sedikit, cerita adalah kelemahan terbesar Final Fantasy XV. Sebuah pendekatan yang mengecewakan. Parahnya lagi? Klaim Tabata bahwa cerita akan berlangsung selama 10 tahun berakhir sebuah time skip malas yang juga terasa tak signifikan.

Walaupun demikian, bukan berarti Final Fantasy XV tak menarik untuk dinikmati. Dengan komitmen Square Enix untuk mulai membenahi cerita via update di masa depan dan eksekusi konsep gameplay modern yang terasa cocok untuk sebuah franchise yang begitu lawas, XV adalah sebuah game action RPG yang solid. Ia tak revolusioner, ia tak istimewa, namun ia membuka harapan yang lebih positif untuk proyek Square Enix selanjutnya.

Kelebihan

  • Desain Lucis yang indah
  • Sistem pertarungan yang mengalir
  • Beragam aktivitas yang bisa dilakukan
  • Desain monster
  • Gentiana
  • End-game content yang menggoda
  • Desain Summon dan animasi serangan
  • Musik yang masih Final Fantasy “banget”
  • Makanan terasa esensial
  • Fitur foto Prompto

Kekurangan

Cerita sepanjang 10 tahun? Ditangani dengan time skip super malas. Pffttt...
Cerita sepanjang 10 tahun? Ditangani dengan time skip super malas. Pffttt…
  • Plot amburadul
  • Kehilangan detail / penjelasan untuk poin plot penting
  • Tak sinkron dengan Kingsglaive
  • Jumlah summon terbatas dengan sifat acak
  • Tak ada opsi untuk mengendalikan sifat AI
  • Tak ada reward yang terasa pantas setelah mendapatkan Regalia F
  • Time skip 10 tahun super malas

Cocok untuk gamer: pencinta action RPG, fans berat Final Fantasy

Tidak cocok untuk gamer: yang mengharapkan garis cerita yang tak linear, mengharapkan sesuatu yang revolusioner

 

Pages: 1 2 3 4 5
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…
March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…