Preview Mass Effect Andromeda: Tak Seburuk yang Dibayangkan!

Reading time:
March 22, 2017
Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (5)

Dari salah satu game yang paling diantisipasi tahun ini menjadi game yang jadi sumber lelucon terbesar ketika dirilis, inilah nasib yang harus dihadapi oleh game action RPG terbaru racikan Bioware dan EA –Mass Effect: Andromeda. Sepak terjang trilogi sebelumnya yang berhasil mendefinisikan ulang game sci-fi dengan semesta yang menarik ini tereduksi menjadi sarang masalah animasi yang justru mendominasi bahan pembicaraan selama beberapa hari terakhir, menghasilkan sebuah keraguan tersendiri. Pertanyaannya kini tentu saja, apakah Mass Effect: Andromeda memang sebuah game yang begitu buruk hingga tak pantas untuk dinikmati? Jika Anda termasuk salah satu gamer yang khawatir soal hal ini, kami punya sedikit berita baik untuk Anda.

Kesan Pertama

Keputusan untuk menjadikan Frostbite Engine sebagai basis untuk Andromeda memang mengundang tanda tanya tersendiri. Walaupun engine ini sudah membuktikan diri optimal untuk game-game dengan sudut orang pertama, terkecuali FIFA 17 dan Need for Speed, ia tak terasa istimewa untuk game eksplorasi luar angkasa  dengan dunia cukup terbuka ala Andromeda ini. Memainkannya di PC dengan setting visual “Ultra” pun tak membuatnya terlihat sebegitu fantastisnya hingga kualitas visualnya pantas untuk dipuji. Kemampuannya untuk menawarkan detail wajah yang ciamik tetap diperihatkan, walaupun berakhir tak terlalu signifikan untuk game yang lebih sering meminta Anda untuk memandang punggung karakter utama seperti ini. Anda bisa melihat sendiri kualitasnya lewat segudang screenshot yang kami rilis di bawah ini.

Satu yang pasti, masalah animasi yang sempat Anda baca di dunia maya memang masalah yang sungguh-sungguh terjadi di Andromeda, terutama di jam-jam awal permainan. Bahwa Anda akan melihat gerak lari aneh, wajah karakter yang terlihat canggung dan tak mampu memproyeksikan emosi yang sepantasnya, hingga sekedar postur berdiri layaknya kera di film Planet of the Apes. Proporsi tubuh aneh dan animasi kacau ini juga terkadang berpengaruh di sisi gameplay, dimana Anda terkadang melihat karakter yang berlari dalam posisi miring 45 derajat ketika berlari atau kaki yang tersangkut di tepi terrain tak tinggi yang membuat Anda harus terhenti untuk alasan tak jelas. Game ini memang jelas, punya masalah yang signifikan terkait presentasi, sesuatu yang cukup memalukan untuk sebuah game yang menyandang nama “Mass Effect” di dalamnya. Masalah “terbesar” saat ini? Tak ada fungsi untuk melakukan skip animasi yang membuat kami nyaris gila, apalagi ketika berpindah-pindah planet.

Tetapi seiring dengan jalannya permainan, Anda akan mulai melupakan kelemahan tersebut dan terserap ke dalam cerita yang berkembang cukup solid. Dengan galaksi baru yang untuk pertama kalinya dijelajahi manusia, Bioware mampu meracik rasa misterius, kemegahan, dan kecemasan sebagai sebuah ras penjelajah tanpa jalan pulang yang harus berjuang untuk hidup. Didukung dengan mekanik action RPG yang tetap memesona dengan ragam modifikasi yang bisa Anda suntikkan untuk si karakter utama, Anda akan bisa melihat daya tariknya. Apalagi ketika Anda diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi planet-planet tertentu dengan menggunakan Rover Anda dan menyelesaikan misi sampingan yang ada.

Namun sayangnya, setelah belasan jam permainan, kami mulai bisa mengerti resepsi sebagian besar gamer yang menilainya sebagai game action RPG yang terlalu biasa untuk menyandang nama besar “Mass Effect” di dalamnya. Karena di tengah puja-puji game open-world sekelas Horizon Zero Dawn dan Breath of the Wild, Andromeda justru hadir dengan sistem open-world “basi” yang sepertinya sudah kita kenal. Misi sampingan tanpa makna yang meminta Anda sekedar mencari sesuatu atau membunuh musuh dalam jumlah tertentu membuatnya terasa “malas” di satu sisi. Namun setidaknya di sisi lain, ada beberapa fitur lain yang cukup menarik untuk dikejar, seperti sistem crafting untuk senjata dan kesempatan untuk mendapatkan buff atau fungsi khusus tertentu dengan memperkuat / memperluas markas besar Anda yang diberi nama “Nexus”.

Apakah game ini seburuk yang Anda bayangkan? Sejauh mata memandang, tidak separah yang sempat di otak kami ketika melihat cacat animasi yang ia usung. Di satu sisi, ia menawarkan banyak fitur yang menarik, namun di sisi lain, ia gagal mempresentasikan kualitas yang membuatnya pantas menyandang “nama” Mass Effect. Ini adalah sebuah game action RPG playable yang tak terasa istimewa.

Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, apalagi mengingat kami belum menjajal mode mutliplayernya yang disebut APEX, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven ini untuk membantu Anda mendapatkan gambaran, apa itu Mass Effect: Andromeda. It’s not that bad..

PS: Klik Gambar untuk Memperbesar!

Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (8) Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (26) Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (37) Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (58) Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (100) Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (102) Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (141) Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (163) Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (185) Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (195) Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (233) Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (259) Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (287) Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (292) Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (304) Mass Effect Andromeda jagatplay part 1 (316)
Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Kim Hyung-Tae dan Lee Dong-Gi (Stellar Blade)!

Kami berkesempatan ngobrol dengan dua pentolan Stellar Blade - Kim…
April 24, 2024 - 0

Review Stellar Blade: Tak Hanya Soal Bokong dan Dada!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Stellar Blade ini? Mengapa kami…
April 22, 2024 - 0

Review Eiyuden Chronicle – Hundred Heroes: Rasa Rindu yang Terobati!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes ini?…
April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…