Jagat Play 
  • HOME
  • CHANNELS
    • PC
    • PlayStation
    • Nintendo
    • Gaming Gear
    • Top List
    • Time Machine
  • JAGAT NETWORKS
    • JAGAT REVIEW
    • JAGAT GADGET
    • JAGAT OC
    • JAGATREVIEW.TV
  • CONTACT US
  • SEARCH
Jagat Play
  • Home
  • Features
  • Nintendo
  • Home
  • Features
  • Nintendo
Features Nintendo September 15, 2017 Author: Pladidus Santoso

Review Mario + Rabbids – Kingdom Battle: Kompleksitas Dalam Kegemasan!

Mario Rabbids Kingdom Battle jagatplay part 1 (1)

Jika kita berbicara sekitar 5 atau 10 tahun yang lalu soal kolaborasi yang mungkin muncul antara dua franchice raksasa, maka konsep yang ditawarkan Ubisoft dan Nintendo lewat Mario + Rabbids: Kingdom Battle yang dirilis untuk Nintendo Switch sepertinya akan menjadi salah satu konsep yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Bahwa ketika rumor soal eksistensinya pertama kali mengemuka di dunia maya, tidak sedikit yang melihatnya tak lebih dari sekedar lelucon. Apalagi Nintendo sendiri, terkenal jarang mengkolaborasikan franchise-franchise super populer mereka ke dalam game yang lain, kecuali untuk produk yang mereka racik sendiri. Namun siapa yang menyangka, bahwa hal ini bisa terjadi. Berita baiknya lagi?  Ia berakhir jadi produk yang fantastis.

Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya sepertinya sudah memiliki gambaran yang cukup jelas soal apa yang ditawarkan oleh Mario + Rabbids: Kingdom Battle ini, setidaknya dari pendekatan visual dan gameplay seperti apa yang ia usung. Alih-alih platformer atau adventure layaknya apa yang kita kenal dari Mario, kombinasinya dengan para kelinci gila – Rabbids ternyata diterjemahkan oleh Ubisoft sebagai developer utama sebagai game  strategi dengan elemen yang akan membuat Anda teringat pada seri XCOM dari Firaxis. Sebuah game yang mungkin terlihat imut di luar, namun siap untuk membuat Anda berakhir frustrasi jika Anda tidak merencanakan segala sesuatunya dengan baik.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mario + Rabbids: Kingdom Battle ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game yang menawarkan kompleksitas dalam kegemasan? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Game dengan kolaborasi gila seperti ini tentu harus punya pondasi cerita yang solid.
Game dengan kolaborasi gila seperti ini tentu harus punya pondasi cerita yang solid.

Tentu bukan perkara mudah untuk menggabungkan dua buah franchise besar dalam satu ruang yang sama tanpa penjelasan yang masuk akal. Ubisoft tentu tidak bisa sekedar melakukannya tanpa latar belakang yang solid. Kolaborasi seperti ini butuh pondasi yang walaupun fiktif, tetapi tetap rasional. Sesuatu yang mereka eksekusi dengan cukup baik di Mario + Rabbids: Kingdom Battle ini.

Lewat sebuah film CGI di awal, Anda akan bertemu dengan seorang gadis peneliti super pintar yang jika dilihat dari desain interior ruangannya, jelas merupakan penggemar franchise Mario. Ia tengah berusaha merampungkan sebuah gadget baru bernama SupaMerge Helmet – yang akan bisa mampu menggabungkan dua buah objek menjadi satu objek baru  yang memuat identitas keduanya. Ia ditemani oleh sebuah robot asisten bernama Beep-O. Di tengah masa rehatnya, kamarnya tiba-tiba didatangi oleh para Rabbids yang muncul dengan mesin waktu mereka. Iseng dan menggila, para Rabbids ini tidak sengaja menggunakan SupaMerge Helmet. Sisanya? Anda sepertinya sudah bisa menebak apa yang terjadi.

Invasi para Rabbids mengaktifkan teknologi - SupaMerge Helmet yang akhirnya, menjadi alasan meleburnya dunia yang berbeda ini.
Invasi para Rabbids mengaktifkan teknologi – SupaMerge Helmet yang akhirnya, menjadi alasan meleburnya dunia yang berbeda ini.
Sementara di dunia Mario sendiri, para karakter ikonik yang adapun terserap menuju ke tanah antah berantah.
Sementara di dunia Mario sendiri, para karakter ikonik yang adapun terserap menuju ke tanah antah berantah.

Benar sekali, SupaMerge tersebut tak sengaja mengenai mesin waktu para Rabbids yang melemparkan mereka masuk ke dalam Mushroom Kingdom. Mario, Luigi, Peach, dan Yoshi yang di kala itu tengah menghadiri seremoni untuk patung Peach yang baru tiba-tiba terhisap ke dalam sebuah pusaran misterius di angkasa. Tiba-tiba, kedua dunia ini pun melebur. Bahu-membahu untuk mengembalikan kondisi Mushroom Kingdom kembali menjadi normal, Mario dkk menemukan fakta bahwa SupaMerge Helmet ini sendiri juga ikut terbawa bersama dengan seorang Rabbids yang mengenakannya. Rabbids yang disebut sebagai “Spawny” ini menjadi kunci untuk memisahkan kedua dunia ini kembali. Namun berita buruknya, Spawny sendiri kini berada di pengaruh Bowser Jr. yang terus menggunakan kemampuannya untuk menciptakan beragam varian monster baru untuk menghalangi aksi Mario dkk.

Satu-satunya cara untuk memperbaiki hal ini adalah dengan menemukan SPAWNY - sang Rabbids yang masih mengenakan SupaMerge Helmet.
Satu-satunya cara untuk memperbaiki hal ini adalah dengan menemukan SPAWNY – sang Rabbids yang masih mengenakan SupaMerge Helmet.
Mampukah Mario dkk menyelesaikan krisis yang satu ini?
Mampukah Mario dkk menyelesaikan krisis yang satu ini?

Dibantu dengan sang robot AI – Beep-O, perjalanan mereka untuk melewati beragam area berbeda di Mushroom Kingdom pun dimulai untuk mencari dan menemukan Spawny. Anehnya lagi? Beep-O sendiri terus mendapatkan sebuah e-mail misterius dari sumber tak dikenal yang terus membantunya selama perjalanan. E-mail ini tidak hanya melemparkan clue saja, tetapi juga memberikan senjata pertama yang digunakan oleh Mario dkk untuk melawan para Rabbids yang mengancam misi mereka.

Lantas, tantangan seperti apa saja yang harus dilalui oleh Mario dan para Rabbids? Mampukah mereka menemukan Spawny dan mengembalikan segala sesuatunya kembali ke normal? Siapa pula sosok di balik e-mail misteirus yang terus membantu mereka? Semua jawaban dari pertanyaan tersebut tentu bisa Anda jawab dengan memainkan Mario + Rabbids: Kingdom Battle ini.

Pages: 1 2 3 4

Tags: mario + rabbids kingdom battle, nintendo, nintendo switch, review, snowdrop engine, strategy, Ubisoft
  • Tweet
  • Share 0
  • Reddit
  • Email
Comments
RANDOM ARTICLES

Ubisoft Perkenalkan Sam – “Siri” untuk Video Game

Google Assistant, Cortana, dan Siri, performa perangkat ponsel saat ini memang memungkinkan begitu banyak fungsi untuk dicapai tidak lagi
continue

Square Enix: FFXV Buat Kami Lebih Efektif Racik Game

Sebuah game yang sudah dikembangkan selama belasan tahun dan berujung cukup mengecewakan di awal rilis, Square Enix memang harus
continue

Youtube Sebut Fortnite Sangat Populer

Pelan tapi pasti merebut popularitas yang sepertinya menjadi bagian tidak terpisahkan dari PUBG tahun lalu, ini mungkin kalimat yang
continue

Street Fighter Resmi Tuju Layar Televisi, Rekrut Tim Assassin’s Fist

Mengadaptasikan sebuah film yang berisikan para karakter-karakter petarung dengan desain aneh dan animasi serangan yang bombastis tentu bukan pekerjaan
continue



JAGAT REVIEW
  • MSI Perkenalkan Lini Gaming Rig Andalan Terbaru Mereka
  • Short Test: Ryzen 7 2700X di B350 vs X370 vs X470
  • Nintendo Labo tiba di Indonesia, Dijual 1,8 Juta Rupiah!
  • Direct Release: Prosesor Desktop AMD Ryzen™ Generasi kedua Memberikan Performa Komputasi Terbaik di Kelasnya
  • Direct Release: SHAREit Tawarkan Solusi Konektivitas Sempurna
  • Bench Log: Gigabyte Z370N WiFi – 2 DIMM DDR4 Memory Overclocking
  • Samsung Hadirkan Flip, Digital Flip Chart untuk Solusi Meeting Lebih Fleksibel
  • Review Monitor LG27UK600-W: 4K HDR10 Super Menggoda!
LATEST NEWS
  • Tim Bola – Paris Saint Germain (PSG) Investasi di Tim DOTA 2 China
  • Serious Sam 4 Diumumkan!
  • Yoko Taro Jelaskan Alasan Desain Gameplay Berulang NieR: Automata
  • The Crew 2 Perlihatkan Gameplay 12 Menit
  • Battlefield V Juga Siapkan Mode Battle-Royale?
  • Konami Hentikan Kerjasama dengan UEFA
  • Lewat Skin, Minecraft Diserang Malware Penghapus Data
  • Monster Hunter World Umumkan Elder Dragon Baru – Kulve Taroth
  • Call of Duty: Black Ops 4 Akan Buang Mode Campaign?
  • Dauntless Masuk Open Beta Bulan Depan
  • Bioware Janji Anthem Tetap Fokus di Cerita
  • 10 Makhluk Mitologi Norse Paling Mengagumkan!
JP ON FACEBOOK
POPULAR ARTICLES
  • Review Monitor LG27UK600-W: 4K HDR10 Super Menggoda!
  • Nintendo Labo tiba di Indonesia, Dijual 1,8 Juta Rupiah!
  • God of War Unjuk Prototype dari Tahun 2015
  • Review God of War: Babak Baru yang Mengagumkan!
  • Dev. God of War Menangis Terharu Melihat Respon Positif Gamer
  • 20 Game Terbaik Playstation 1 Sepanjang Masa!
  • 10 Makhluk Mitologi Norse Paling Mengagumkan!
  • Multiplayer Call of Duty: Black Ops 4 Akan Mirip Overwatch?
  • Summer Lesson: Allison & Chisato Versi Inggris Tetapkan Jendela Rilis
  • 70 Nama Karakter Game Teraneh Setelah Di-Indonesia-kan!

Jagat Review

Hosting provided by

Jagat Review
PT. Jagat Genta Teknologi
Jl. Pal Putih No. 192A
Kramat, Senen
Kota Jakarta Pusat
Jakarta - 10450
Indonesia

© PT. Jagat Genta Teknologi | 2010-2018