Ada 1001 cara yang bisa dilakukan oleh divisi marketing sebuah publisher video game untuk menarik minat belanja Anda. Hal-hal remeh temeh seperti melepas serangkaian screenshot atau trailer gameplay, hingga menggelar kampanye unik seperti bonus pre-order yang tidak masuk akal sampai menawarkan konten ekstra misalnya, dilakukan. Namun ada satu strategi lain yang seringkali dilakukan dan selalu disambut positif oleh para gamer. Benar sekali, dengan melepas sebuah trailer sinematik yang biasanya ditangani oleh studio kompeten lainnya untuk membantu mendorong pembahasan terkait game yang hendak atau mungkin, sudah mereka luncurkan ke pasaran. Berbeda dengan trailer gameplay pada umumnya, trailer sinematik berbasis CGI seperti ini memang punya fokus dan motivasi yang berbeda. Ia diracik untuk memberikan gambaran lebih jelas terkait tema atau atmosfer yang hendak dikejar.

Maka di tangan beberapa publisher, trailer sinematik yang biasanya berdurasi tidak lama ini berakhir fantastis. Seperti menikmati sebuah film pendek yang terus membuat Anda bermimpi dan berharap ia akan berakhir jadi film layar lebar dengan kualitas yang sama, film-film sinematik ini siap untuk membuat bulu kuduk gamer merinding. Ia diracik dengan penuh keseriusan dan rasa cinta terhadap franchise apapun yang hendak ia tawarkan. Tidak selalu berujung menjadi adegan pertempuran skala besar, tidak sedikit pula trailer sinematik ini yang lebih menjual kisah yang lebih personal dan emosional. Yang pasti, sebagian besar mereka bahkan terlihat lebih baik daripada film CGI Hollywood skala besar sekalipun. Tetapi perlu diingat, trailer-trailer ini tentu tidak merepresentasikan visual atau gameplay seperti apa yang akan Anda dapatkan.

Lantas, dari semua trailer sinematik yang pernah dirilis di video game, mana saja yang menurut kami pantas mendapatkan predikat sebagai yang terbaik di antara yang terbaik? Inilah versi JagatPlay:

15. Save Elizabeth (Bioshock: Infinite)

Apa yang hendak diperlihatkan oleh trailer sinematik Bioshock Infinite yang satu ini memang tidak semuanya berujung diaplikasikan di versi finalnya. Namun untuk menangkap atmosfer seperti apa Columbia dan berbahayanya misi untuk menyelamatkan Elizabeth, ia terhitung berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Mengalun bersama OST dari Nico Vega – Beast of America, video singkat ini cukup untuk membuat Anda kian mengantisipasi kehadiran Infinite di kala itu.

14. Official E3 Trailer (Dishonored 2)

Kesuksesan seri pertamanya yang hadir sebagai game FPS berbasis stealth dengan desain dunia open-world yang fantastis memang seolah jadi formula seri sekuel yang tidak terelakkan. Ada rasa penasaran yang kuat untuk melihat pendekatan seperti apa yang akan ditawarkan oleh Arkane dan Bethesda dengannya. Ketika ia diperkenalkan dengan sosok Emily yang kini tumbuh dewasa, memperlihatkan kekuatan baru, di sebuah dunia yang punya atmosfer Steampunk yang masih kuat, ada rasa lega yang mengikuti rilis trailer perdana yang satu ini.

13. Deliver Hope (Halo: Reach)

Memilih satu trailer dari franchise HALO yang memang terkenal selalu ditemani trailer sinematik keren setiap kali rilis memang bukan pekerjaan yang mudah. Ia selalu memperlihatkan skala perang super epik dengan faksi-faksi yang masing-masing punya agendanya sendiri di semesta Halo itu sendiri. Namun bagi kami, selalu ada yang istimewa dengan trailer Halo: Reach – Deliver Hope. Bahwa alih-alih diperlihatkan sebagai pasukan khusus yang over-powered, Anda bisa melihat kerentanan seorang Spartans sekaligus komitmen mereka untuk menyelesaikan misi apapun yang mereka emban. Sebuah pendekatan Halo yang terasa lebih personal.

12. A Twist of Fate (League of Legends)

Jika ada satu hal yang selalu berhasil dilakukan League of Legends dibandingkan DOTA 2, adalah mempromosikan game mereka dengan lebih baik. Salah satunya adalah dengan memilih format video yang memang jauh lebih menjual, termasuk ketika melemparkan trailer sinematik sekalipun. Secara konsisten melakukannya, banyak gamer yang jatuh hati pada League of Legends ketika melihat karakter-karakter ikoniknya bertarung di “A Twist of Fate”. Sebuah pendekatan yang masih pantas diingat, bahkan hingga saat ini sekalipun.