Megane? Sebagian besar dari Anda mungkin akan bertanya-tanya soal apa yang tengah kami bicarakan di judul di atas. Anda yang seringkali menikmati produk kreatif Jepang, terutama manga atau anime sepertinya tidak akan asing lagi. Untuk Anda yang awam, “Megane” sendiri adalah bahasa Jepang untuk “kacamata”. Benar sekali, alat bantu penglihatan tersebut berujung bukan lagi sekedar instrumen untuk membantu para penderita rabun jauh ataupun dekat saja, tetapi juga melambangkan sebuah trope tidak terhindarkan yang seringkali Anda temui di produk-produk tersebut. Mengingat banyak ada banyak video game yang juga lahir dari industri kreatif Jepang, ia juga merambah ke industri yang menyatukan kita semua ini, terlepas apakah ia juga mengsung trope yang sama atau tidak.

Salah satu trope yang melekat pada karakter-karakter berkacamata, terutama karakter wanita ini, adalah mereka super cerdas di balik penampilan visual secara menarik. Bahwa kacamata ini muncul karena masalah penghilatan yang terjadi karena mereka terlalu banyak membaca buku atau duduk di depan komputer untuk waktu yang lama. Trope lain yang seringkali muncul adalah kepribadian mereka yang biasanya tertutup, malu-malu, dan kikuk ketika berhadapan dengan situasi sosial. Tetapi tidak sedikit pula yang berdiri di spektrum sebaliknya, dimana kacamata justru menjadi sebuah penguat bahwa karakter wanita yang berada di depan mata Anda tidak lagi sekedar manis saja, tetapi juga mumpuni untuk pekerjaan apapun yang tengah mereka tangani. Ada representasi dari kualitas kepercayaan diri di sana.

Maka seperti yang bisa diprediksi, ada begitu banyak karakter wanita berkacamata di video game yang pantas untuk diperhatikan. Namun yang pantas dikategorikan sebagai yang termanis di antara yang termanis? Berikut adalah 10 pilihan jagatPlay:

10. Mary (Harvest Moon: Back to Nature)

Jujur saja, kami yakin sebagian besar dari Anda sepertinya tidak akan memilih untuk membangun hubungan romansa dengan karakter yang satu ini. Di tengah persaingan banyak karakter wanita lain yang lebih populer seperti Popuri dan Elli, seorang gadis berkacamata yang tidak seberapa cantik di perpustakaan mungkin akan dilewatkan begitu saja. Namun bagi gamer yang memilih Mary dan menikmati kepriadian trope Megane-nya yang begitu kuat, dengan kepribadian yang selalu manis dan halus, sulit rasanya untuk tidak jatuh hati dengannya.

9. Mei (Overwatch)

Ia menabrak desain fisik yang biasanya diracik untuk karakter Megane, yang biasanya diposisikan sebagai karakter yang pendiam, jarang tersenyum, misterius, atau setidaknya memiliki tubuh yang ramping. Namun bagi Blizzard, Mei hadir sebagai karakter yang menabrak dinding batas tersebut. Kita berbicara soal seorang ilmuwan super pintar yang punya joke-joke menarik sebagai bagian dari percakapan, dan kepribadian yang tidak sulit untuk bersosialisasi dengan karakter lain sembari mempertahankan keceriaan sebagai bagian dari karakteristik kepribadiannya.

8. Android 21 (Dragon Ball FighterZ)

Ia mungkin karakter baru, namun apa yang dilakukan Akira Toriyama dengan Android 21 – karakter antagonis original yang sengaja didesain untuk game fighting Arc System Works dan Bandai Namco – Dragon Ball FighterZ memang pantas dibicarakan. Di luar mode iblis-nya yang membuat penampilan tersebut berubah, ia dicitrakan sebagai seorang ilmuwan gila di salah satu arc yang tetap mempertahankan penampilan fisik yang menggoda di tengah isi otak yang sepertinya jauh lebih seksi. Kekuatan dan rasa percaya diri bahwa dirinya mampu menaklukan dunia dan mengalahkan para petarung terkuat di jagat raya menambah sedikit daya tarik ekstra untuk desain keseluruhan yang ditawarkan di sini. Ada sesuatu yang menggoda di balik gadis berkacamata, dengan jaket laboratorium.

7. Shion Uzuki (Xenosaga)

Dari semua karakter video game dengan megane, Shion Uzuki mungkin berada di jalur tengah trope yang sering membelenggu desain seperti ini. Di satu sisi, ia adalah karakter wanita super cerdas dan percaya diri, serta rasional, namun di sisi lain, juga cukup sering membiarkan emosinya mengambil alih keputusan ataupun tingkah laku yang ia perlihatkan kepada publik. Shion adalah juga menjadi representasi dari karakter megane yang kutu buku, dihiasi dengan begitu banyak pengetahuan dan ketertarikan untuk mengembangkan dan menciptakan teknologi paling mutakhir. Semuanya dilakukan dengan satu tujuan mulai – membuat hidup manusia menjadi lebih baik. Sayangnya, penggunaan kacamata ini mulai ditinggalkan di seri-seri terakhir Xenosaga itu sendiri.