JagatPlay di E3 2018: Menjajal Demo Days Gone!

Reading time:
June 19, 2018

Melawan Horde yang Seru!

Demo kedua mengubah hampir semua perspesi yang muncul dari sesi demo pertama, yang memang mengakar sebagai bagian awal cerita untuk memperkenalkan ragam mekanik gameplay untuk gamer yang menikmati Days Gone untuk pertama kalinya. Anda bisa melihatnya sebagai mode tutorial. Oleh karena itu, standar pengalaman yang Anda dapatkan memang terhitung mudah, dimana monster dan manusia yang Anda hadapi tidak menawarkan begitu banyak tantangan. Tantangan sebenarnya dan pengalaman Days Gone yang sesungguhnya terletak di sesi permainan selanjutnya – melawan para Horde yang ada.

Berbicara dengan Sony Bend Studio, ia menyebut bahwa skenario pertarungan melawan Horde ini akan bisa Anda temukan di sekitar mid-game mengarah ke end-game pada saat rilis versi final nantinya. Di versi final nanti, mengingat ragam skill yang bisa Anda akses, Anda besar kemungkinan akan berujung lebih kuat dari versi Deacon yang kami jajal di versi demo ini. Namun apa yang kami nikmati saat ini seharusnya sudah cukup untuk mrepresentasikan apa yang hendak dikejar oleh Bend Studio untuk membuat para Freakers ini bukan sekedar mayat hidup berlari, tetapi gelombang kematian yang tidak Anda rencanakan dan pikirkan dengan matang, akan menjadi mimpi buruk terbesar Anda.

Misi utama untuk demo ini terhitung “sederhana” – menghabisi Horde yang ada. Untuk Anda yang tidak tahu, Horde di sini merupakan kumpulan ratusan hingga ribuan zombie yang siap untuk memangsa Anda. Alh-alih menggunakan HP, Days Gone memilih menggunakan bar HP akumulatif untuk memperlihatkan informasi kepada Anda, berapa banyak lagi Freakers yang harus dibunuh sebelum Anda bisa dihitung “menyelesaikannya”. Mengambil setting di sebuah lokasi pembuangan dimana para Freakers berkumpul di satu area yang lebih rendah, mode Horde seperti ini bukanlah sesuatu yang bisa Anda selesaikan dengan sekedar menembak dan menang. Percayalah, ia lebih sulit dari yang Anda bayangkan.

days gone jagatplay e3 2018 booth 13

Mengapa? Karena setiap dari Freakers ini berlari dengan cepat dan mereka bisa bergerak dan menyerang dari begitu banyak arah. Begitu Anda lengah dan terperangkap, hanya butuh sekitar 3 detik bagi mereka untuk menghabisi Anda dan Anda harus kembali berhadapan dengan layar Game Over. Satu-satunya cara untuk menang adalah menghadapinya secara strategis.

Anda harus belajar soal lingkungan sekitar terlebih dahulu. Akan ada banyak tong berwarna merah untuk Anda ledakkan untuk menghabisi bagian besar dari mereka secara instan. Tidak hanya itu saja, ada pula mobil polisi terlantar yang biasanya berisikan peluru dan senjata baru serta beragam truk raksasa yang walaupun butuh ekstra peluru untuk ditumpahkan, juga bisa berujung meledak dengan radius yang lebih besar. Anda juga harus belajar kira-kira wilayah mana saja yang bisa menjadi bottleneck, dimana Anda bisa bergerak bebas tetapi para zombie mau tidak mau, harus menumpuk di satu titik dengan pergerakan terbatas. Tempat dimana Anda bisa membalikkan tubuh dan menembak selama beberapa detik untuk mengurangi jumlah mereka. Sisanya? Mengumpulkan resource yang dibutuhkan.

Karena tidak sekedar senjata melee saja, selama material cukup, Deacon juga bisa meracik beragam varian peledak yang lain untuk dimanfaatkan saat permainan, terutama saat melawan Horde seperti ini. Anda bisa menciptakan Proximity Mine jika para Freakers ini bergerak mendekat, meracik bom molotov napalm untuk menghabisi mereka dengan cepat, dan tentu saja alternatif peledak lainnya. Mempersiapkan dan melemparkannya di awal akan jadi strategi yang paling efektif, mengingat mustahil Anda bisa membalikkan badan sembari melempar dengan cepat ketika para Freakers ini sudah mulai mengejar Anda membabi-buta. Bahkan tombol roll yang disematkan pada sosok Deacon tidak akan banyak membantu.

Days Gone jagatplay e3 2018 5

Selain persenjataan berat dan peledak, Deacon juga akan dibekali dengan skill aktif yang bisa digunakan untuk menghabisi para zombie ini dengan lebih cepat. Skill yang diberikan pada kami pada saat sesi demo ini misalnya, memungkinkan Deacon untuk melambatkan waktu dan menembak dengan bebas. Namun seperti fungsi skill pada umumnya, ia butuh waktu cooldown yang cukup panjang sebelum bisa digunakan kembali. Salah satu skill lain yang dijelaskan kepada kami berhubungan dengan bullet penetration yang memungkinkan sebuah peluru menembus lebih dari 2-3 sasaran tanpa masalah. Sayangnya, kami tidak berkesempatan untuk melihat seberapa besar dan variatifnya skill yang bisa diambil Deacon di sepanjang perjalanan yang ada.

Maka dari pertempuran melawan Horde ini, Anda bisa menangkap dua hal terkait Days Gone: pertama, ia tidak mudah. Ini bukan game action shooter bertema zombie dimana Anda adalah superhero yang tidak bisa mati. Salah langkah, Anda bisa berujung jadi buruan dan bukan pemburu. Kedua? Ia butuh perencanaan matang untuk dimenangkan, setidaknya dari skenario pertempuran melawan Horde yang disediakan di demo kali ini. Percaya atau tidak, kami memainkannya sekitar 4 kali di dua kesempatan berbeda, dan belum pernah sekalipun menang sebelum kami kembali ke Jakarta. Kami masih penasaran.

Visual Mumpuni

Days Gone jagatplay e3 2018 4

Jika ada salah satu catatan yang pantas untuk dikritisi dari Days Gone, adalah performa framerate yang cukup tercederai ketika memainkan skenario pertempuran melawan para Horde ini. Me-render begitu banyak Freakers di dalam satu layar sepertinya jadi tugas yang mulai membuat Playstation 4 Pro sekalipun kelabakan. Anda bisa merasakan penurunan framerate di beberapa titik, namun tidak akan cukup signifikan untuk membuat permainan Anda berujung berantakan begitu saja. Setidaknya, dari sisi presentasi, ia terasa fantastis.

Mengikuti tren begitu banyak game-game eksklusif Playstation 4 selama ini, Days Gone terlihat memesona. Kita tidak sekedar bicara soal detail visual yang Anda temukan dari material pakaian Deacon misalnya, atau bagaimana detail motornya terlihat dengan semua spare part yang ada. Kita juga bicara soal bagaimana mereka meracik dunia post-apocalyptic yang Anda hadapi di sini. Lewat permainan warna dan desain level yang ada, Anda bisa melihat jelas bahwa dunia ini memang tidak lagi jadi “milik” kita. Ia berubah menjadi dunia tidak bersahabat yang penuh dengan darah, potongan tubuh, rerongsokan, dan makhluk-makhluk menyeramkan yang hidup di atasnya. Semuanya didorong dengan kualitas suara efek yang juga tidak kalah berhasil membangun atmosfer yang menyeramkan tersebut.

Days Gone jagatplay e3 2018 6

Namun sayangnya, kami sendiri tidak berkesempatan untuk menjajal sistem cuaca dan siang – malam dinamis yang ia usung. Namun dari informasi Sony Bend sendiri, setidaknya sistem siang / malam akan punya pengaruh pada gameplay itu sendiri juga. Para Freakers yang muncul di malam hari akan jauh lebih menyeramkan dan mematikan.

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Kim Hyung-Tae dan Lee Dong-Gi (Stellar Blade)!

Kami berkesempatan ngobrol dengan dua pentolan Stellar Blade - Kim…
April 24, 2024 - 0

Review Stellar Blade: Tak Hanya Soal Bokong dan Dada!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Stellar Blade ini? Mengapa kami…
April 22, 2024 - 0

Review Eiyuden Chronicle – Hundred Heroes: Rasa Rindu yang Terobati!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes ini?…
April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…