Jagat Play 
  • HOME
  • CHANNELS
    • PC
    • PlayStation
    • Nintendo
    • Gaming Gear
    • Top List
    • Time Machine
  • JAGAT NETWORKS
    • JAGAT REVIEW
    • JAGAT GADGET
    • JAGAT OC
    • JAGATREVIEW.TV
  • CONTACT US
  • SEARCH
Jagat Play
  • Home
  • Features
  • PlayStation
  • Home
  • Features
  • PlayStation
Features PlayStation September 5, 2018 Author: Pladidus Santoso

Review Marvel’s Spider-Man: Sang Manusia di balik Topeng!

Selamat Datang di New York City!

Selamat datang di NYC!

Salah satu dunia dengan detail terbaik yang pernah ada, tidak ada lagi kata yang lebih tepat untuk menjelaskan New York City versi Marvel yang menjadi basis dunia yang ditawarkan oleh Marvel’s Spider-Man ini. Walaupun konten yang ia tawarkan tidak bisa membuatnya disebut sebagai dunia “open-world” dengan baik, namun Anda memang berkesempatan menjelajahinya secara bebas setelah Anda menyelesaikan misi pertama yang ada. Anda langsung bisa berayun dan melompat sesuka hati, menyusuri kota yang secara fantastis, berhasil terlihat hidup lewat tangan dingin Insomniac.

Padat kendaraan dengan penduduk yang hilir mudik, Anda bahkan bisa berhenti sejenak, berjalan kaki dan menemui para NPC ini. Tombol kotak untuk menyerang musuh akan otomatis berubah menjadi tombol pose dan sapa ketika berhadapan dengan penduduk kota, yang terkadang bahkan meminta Anda untuk foto bersama. Anda bisa merasakan bahwa Anda adalah Spider-Man, sang friendly neighborhood Spider-Man ketika hal ini terjadi.

say cheeseeeeee..
Tidak sekedar kota yang terlihat hidup, Insomniac juga menyuntikkan beberapa landmark dunia Marvel yang sukses mengesankan bahwa Spider-Man hanyalah bagian dari sesuatu yang lebih besar.
Huh..

Tetapi acungan jempol pantas diarahkan pada kemampuan Insomniac meracik NYC yang luar biasa. Waluapun kami tidak pernah menginjak kota ini di dunia nyata, namun detail yang ia tawarkan, dari kepadatan distribusi gedung, pernak pernik yang berada di atasnya, hingga beragam landmark yang tetap dihadirkan di sana berujung membuatnya terasa seperti kota sungguhan. Dipadukan dengan tata cahaya pagi hari atau siang hari yang dramatis, mengayun di tengah keramaian kota dengan jalan yang padat dan penuh kendaraan menghasilkan pengalaman Spider-Man yang memang Anda inginkan. Bagian terbaiknya muncul dari fakta bahwa Insomniac juga menempatkan beragam landmark dunia Marvel untuk mengesankan bahwa Spider-Man adalah bagian dari sesuatu yang skalanya lebih besar. Anda bisa menemukan Avengers Tower, Sanctum Sanctorum milik Dr. Strange, Kedutaan Besar Wakanda, hingga beragam lokasi ikonik Hell’s Kitchen yang berkaitan dengan Daredevil di sini.

Dari sisi presentasi, tidak ada yang perlu Anda khawatirkan dari Marvel’s Spider-Man ini. Semua kontroversi soal proses downgrade visual hanya karena hilangnya genangan air yang sempat muncul di beragam forum dan komunitas akan langsung tersanggahkan ketika Anda mencicipi game ini untuk pertama kalinya. Sistem cuaca dinamis memang tidak ditawarkan, namun pergantian cuaca akan tetap terjadi untuk menciptakan atmosfer yang lebih tepat pada cerita atau misi sampingan tertentu. Marvel’s Spider-Man juga menyediakan opsi untuk mematikan motion blur untuk Anda yang tidak suka dengan fitur terbesar karena alasan tertentu. Opsi yang memang harus Anda non-aktifkan jika memang berniat menangkap ragam momen penting dan dramatis game ini dengan jelas sebelum berbagi ke situs sosial media.

Presentasi musik juga tepat sasaran. Di awal cerita, Anda akan mendapatkan aura “anak muda” Peter Parker yang masih mengalir jelas ketika ia mulai mengenakan topeng superhero-nya. Ia membangun atmosfer tersebut dengan tepat. Seiring permainan perjalanan, konsep ini memang mulai pudar dan diganti dengan pilihan musik yang sekedar berjalan di belakang layar tanpa akan berujung mendominasi perhatian Anda. Alih-alih menggunakan musik terkini untuk menemani perjalanan Anda, Insomniac memilih untuk menyuntikkan soundtrack pengiring yang terasa sangat familiar dengan apa yang Anda temukan ketika melihat aksi para superhero Marvel di Marvel Cinematic Universe. Musik yang mengesankan kuat sensasi seorang superhero. Kami harus mengakui tak terlalu menyukainya di awal karena kesan klise yang kuat, namun seiring dengan cerita berjalan dan lebih banyak variasi muncul untuk “menjelaskan” scene yang Anda lihat di layar, kami berujung menyukainya.

Namun jika harus memilih satu hal yang membuat kami makin jatuh hati dengannya adalah fakta bahwa Anda secara aktif juga mendengarkan siaran radio dari J. Jonah Jameson yang di cerita Marvel’s Spider-Man ini, tidak lagi bekerja sebagai Editor in Chief Daily Bugle. Namun sosok ini masih secara aktif terus “menyerang” Spider-Man dan menawarkan perspektif negatif yang justru melihat sang manusia laba-laba ini sebagai sumber dari beragam masalah di NYC. Mendengar celotehannya di sepanjang permainan, cukup untuk membuat Anda tersenyum atau bahkan, melepas gelak tawa. Apalagi ketika ia mulai melancarkan beragam teori konspirasi tak berdasar. Salah satu favorit kami? Ketika ia berhipotesis bahwa Spider-Man sebenarnya bukanlah manusia yang mendapatkan kemampuan seekor laba-laba, tetapi seekor laba-laba yang punya kemampuan seorang manusia. Sulit untuk tidak setidaknya tersenyum ketika teori ini tiba-tiba tercetus.

Mendengar celoteh Jonah J. Jameson yang terus “menyerang” setiap aksi Spidey, yang terkadang juga didukung teori konspirasi kocak berujung jadi pengalaman yang cukup menarik.
Sensasi berayun, melompat, bermanuver yang cepat dan mengalir membuat bagian terpenting dari sebuah game Spider-Man ini pantas diacungi jempol.

Maka untuk Anda yang mencari sensasi game Spider-Man yang definitif selama ini, apa yang ditawarkan oleh Insomniac di sini akan membuat Anda jatuh hati sejak pandangan pertama. Presentasi fantastis dari sisi visual dan audio ini kian sempurna dengan mekanik mengayun jaring yang juga pantas untuk diacungi jempol. Insomniac berhasil meracik begitu banyak pergerakan animasi dan mekanisme kontrol yang membuat Spider-Man terlihat mahir melewati arstitektur kota berbeda untuk segera mencapai tempat tujuannya. Berayun hanyalah satu dari begitu banyak hal yang bisa Anda lakukan, termasuk melontarkan diri Anda dengan jaring, mengitari bangunan dengan otomatis, berlari di dinding, hingga melompat super tinggi untuk mencari tempat melontarkan jaring yang baru. Berita baiknya? Dibandingkan build lebih kasar yang kami cicipi di E3 2018, tombol eksekusi untuk beragam aksi berayun kini jauh terasa lebih natural dan mudah untuk dieksekusi.

Dengan semua yang berhasil ditawarkan oleh Insomniac di Marvel’s Spider-Man untuk urusan permukaan ini, tidak perlu ada hal yang Anda khawatirkan untuk urusan presentasi yang ada. Ia akan membuat Anda jatuh hati, sejak pandangan pertama.

Cepat dan Menantang

Salah kaprah yang paling sering muncul adalah menyebut sistem pertarungannya “meniru” sistem Batman: Arkham. Padahal, sensasinya sendiri berbeda.

Salah satu kesalahpahaman terbesar yang muncul di benak gamer ketika mereka melihat sistem permainan Marvel’s Spider-Man untuk pertama kalinya adalah mengaitkannya begitu saja dengan seri Batman: Arkham dari Rocksteady Studio. Di atas permukaan, keduanya memang terlihat mirip. Pertarungan tangan kosong yang cepat dengan sistem counter di tengah banyak musuh yang mengerubungi memang terlihat sama. Namun seperti impresi yang kami keluarkan beberapa waktu yang lalu, versi final Marvel’s Spider-Man ini tetap mengisyaratkan sensasi pertarungan yang untungnya, punya identitas uniknya sendiri.

Selain bertarung, Marvel’s Spider-Man juga menawarkan gameplay terpisah sebagai Peter Parker dan Mary Jane. Saat berperan jadi Peter Parker, gameplay lebih mengarah ke pemecahan puzzle.
Sementara Mary Jane menawarkan gameplay berbasis stealth.

Sebelum kita terjun masuk ke dalam sistem pertarungan itu sendiri, menyelesaikan segala sesuatunya dengan tangan kosong memang bukan satu-satunya pengalaman yang akan ditawarkan oleh Marvel’s Spider-Man. Cerita akan memuat Anda untuk berperan sebagai Peter Parker dan Mary Jane di titik tertentu. Anda memang tidak berkesempatan untuk menjelajahi NYC menggunakan keduanya begitu saja, namun keduanya akan eksis sebagai bagian dari motor pendorong cerita. Peter Parker biasanya akan disuguhi dengan gameplay yang berhubungan dengan puzzle, baik yang meminta Anda meracik jalur listrik sirkuit atau mencocokkan pola tertentu saat menganalisa sebuah zat misterius. Sementara Mary Jane yang berperan sebagai partner setara di game ini, lebih difokuskan pada misi-misi infiltrasi dan berbasis stealth. Kerennya lagi? Kerjasama antara Mary Jane dan Spider-Man di misi tertentu akan memberikan perspektif sebuah game Spider-Man yang cukup unik dan keren.

Sisanya? Anda akan mengandalkan jaring, pukulan, dan tendangan Anda untuk menyelesaikan hampir semua masalah yang ada. Sistem pertarungan Spider-Man di sini memang harus diakui, terinspirasi dari seri Batman: Arkham dari Rocksteady. Namun kata kunci di sini adalah “terinspirasi” dan bukan sekedar meniru. Karena pada akhirnya, ia tetap menawarkan sebuah sistem yang berbeda dengan identitas yang unik.

Salah satu perbedaan yang paling mendasar adalah sistem counter dan serangan melee jarak jauh milik Spidey. Dengan mengandalkan indikator Spider-Sense di atas kepala, Anda memang bisa menghindari serangan yang dilakukan musuh, dalam bentuk range ataupun melee. Namun berbeda dengan Batman seri Arkham yang seringkali membalas hal tersebut dengan sistem counter yang di beberapa kondisi bahkan bisa menghabisi mereka secara instan, Spidey hanya bisa menggunakan sistem ini untuk menghindar. Aksi “terbaik” yang bisa Anda dapatkan dari sistem power up yang akan kita bahas nanti ini hanyalah tembak jaring yang bisa melumpukan musuh untuk sementara hingga bisa Anda serang bebas, dan serangan jaring super kuat yang langsung bisa melumpuhkan musuh dengan senjata api secara instan. Namun untuk bisa mengeksekusi kedua hal ini, Anda harus melakukan “Perfect Dodge” yang tentu saja, menyediakan timing yang begitu terbatas.

Dengan indikator Spider-Sense di atas kepala, Anda akan secara aktif diminta untuk menghindari serangan dari segala arah.
Tidak akan otomatis menyerang musuh yang punya posisi jauh, Anda harus mengandalkan Web-Strike untuk mendekatkan diri.

Hal yang sama juga terjadi di dinamika pertarungan melawan musuh di jarak yang jauh. Seperti yang kita tahu, seri Batman: Arkham memang memungkinkan Batman untuk melompat cukup jauh secara instan ke posisi musuh yang secara rasional, mungkin terasa mustahil untuk dijangkau. Sementara untuk Marvel’s Spider-Man ini, Anda akan disuguhkan dengan tombol khusus untuk Web-Strike yang akan membuat Anda bisa melaju cepat ke arah target, yang efektif untuk mereka yang menyerang Anda dari jarak jauh atau sekedar berada di luar jangkauan serangan fisik biasa.

Bersama dengan pukulan dan tendangan yang ada, Insomniac juga menjadikan kelincahan Spider-Man sebagai mekanik yang bisa Anda gunakan untuk membuat pertarungan terus mengalir. Manusia laba-laba yang satu ini misalnya bisa menggunakan kombo di udara untuk memastikan serangan masuk secara efektif, dan membuatnya lebih aman “sementara” dari musuh yang bisa menyerangnya di tanah. Walaupun di sisi lain, kombo di udara tersebut juga membuatnya lebih rentan pada serangan tembakan. Dengan menggunakan jaringnya, Spider-Man juga bisa menangkap dan melemparkan objek di sekitar atau meruntuhkan beberapa puing bangunan atau objek untuk melukai musuh. Tombol lemparan yang sama juga bisa Anda gunakan untuk mengembalikan granat ataupun misil yang ditembakkan oleh musuh.

Insomniac juga menjadikan kelincahan Spidey sebagai salah satu hal yang bisa Anda eksploitasi di pertarungan. Ia misalnya, bisa melancarkan serangan kombo di udara secara beruntun.
Akan ada banyak tipe musuh yang muncul, yang masing-masing biasanya butuh strategi tertentu untuk ditundukkan.

Tentu saja, pertarungan tidak akan berjalan semudah yang Anda bayangkan. Terbagi ke dalam beberapa faksi berbeda yang Anda temukan seiring dengan progress permainan dan kemudian dibagi kembali ke dalam beragam jenis musuh, setiap dari mereka akan butuh strategi khusus untuk ditundukkan. Ada yang menggunakan tameng dan hanya bisa diserang dari belakang, ada tipe Brute yang butuh dilemahkan dengan lemparan atau tembakan jaring terlebih dahulu, ada tipe Whiplash dengan cambuk energi yang juga butuh dilempar, hingga yang mampu menggunakan jetpack dan memusnahkan Anda dari atas jika Anda tidak menaruh perhatian ekstra. Memeriksa dan memahami apa yang bisa dilakukan setiap musuh yang selalu menyergap Anda dari segala arah dan menentukan skala prioritas mana yang terlebih dahulu harus dikalahkan akan membuat Anda menangani setiap pertarungan dengan lebih mudah.

Karena di tingkat kesulitan normal sekalipun, game ini terhitung menantang. Spider-Man bukanlah karakter superhero yang secara fisik, mampu menghadapi trauma pukulan dan peluru tanpa masalah, sesuatu yang diproyeksikan pula di gameplay. Bahwa terlepas dari status Anda yang menguat seiring dengan progress permainan dan juga meningkatnya level, Anda tetap akan tetap mudah tewas jika Anda tidak berhati-hati. Beberapa kali tembakan dan pukulan, apalagi dari varian musuh yang kuat, akan membuat Anda terkapar begitu saja. Ada sensasi bahaya yang secara konsisten hadir dimana Anda memang terasa rentan jika tidak bertarung dengan serius dan memanfaatkan Spider Sense Anda dengan optimal.

Spidey sendiri diposisikan sebagai karakter yang rentan. Beberapa kali tembakan dan serangan sudah cukup untuk melumpuhkan Anda.
Anda juga bisa menggunakan ragam gadget untuk membuat Anda lebih mudah melumpuhkan musuh yang ada.

Untungnya, selain kelincahan dan pukulan tangan kosong, Spidey juga akan diperkuat dengan ragam gadget yang bisa Anda gunakan untuk ragam kepentingan. Ada tembakan jaring biasa yang akan beregenerasi cepat, yang tidak hanya bisa membuat musuh menjadi terperangkap sementara, tetapi juga bisa melekatkan mereka ke dinding untuk melumpuhkan secara permanen. Ada jebakan jaring untuk gameplay stealth, laba-laba drone yang akan menyerang dan mengalihkan perhatian musuh Anda, bomb jaring untuk crowd-control, jaring listrik, hingga sebuah portal yang memungkinkan Anda untuk membuat beberapa tipe musuh melayang di udara untuk bisa Anda serang dengan lebih mudah. Sedikit canggung di awal, namun Anda akan menemukan ritme untuk menggunakan setiap dari gadget ini dengan lebih optimal untuk membuat pertarungan berjalan lebih cepat.

Spidey juga akan diperkuat dengan beberapa kemampuan yang lain. Berbasiskan sebuah bar yang bisa penuh lewat beragam serangan, Anda akan berkesempatan untuk menggunakan serangan finisher dengan animasi keren untuk menghabisi musuh dengan cepat. Namun tentu saja, musuh dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, seperti Brute yang besar misalnya, akan menuntut jumlah bar Finisher yang lebih banyak. Setiap kostum yang digunakan oleh Spidey juga akan memiliki kemampuan spesialnya sendiri yang ditenagai oleh resource lain bernama “Focus”. Sesuatu yang akan kita bicarakan nanti.

Lantas, bagaimana jika Anda memutuskan untuk menempuh jalur yang minim resiko? Jika Anda berbicara soal stealth, tenang saja opsi tersebut bisa Anda lalui jika memang lebih cocok dengan gaya gameplay Anda, walaupun tidak selamanya akan bisa dilakukan. Opsi untuk mencapai hal ini juga beragam. Anda bisa menggunakan area lebih tinggi untuk “menangkap” musuh yang tidak sadar akan eksistensi Anda, membungkus, dan meninggalkan mereka begitu saja. Anda juga bisa melompat dan melakukan tendangan instan dengan jaring (Web-Strike) untuk mencapai efek yang sama. Atau, Anda bisa mengendap dari belakang dan melakukan hal yang serupa. Kerennya lagi? Radar milik Spidey juga akan memberikan Anda informasi tidak hanya soal lokasi tiap musuh ini saja, tetapi juga apakah mereka aman untuk dieksekusi atau tidak.

Hampir selalu ada opsi untuk menempuh jalur stealth untuk aksi yang lebih minim resiko.
Sayangnya, pertarungan boss yang seharusnya potensial berakhir sangat standar.

Sesuai dengan pergerakan cerita yang ada pula, Anda akan berhadapan dengan pertempuran boss melawan musuh-musuh Spider-Man yang tidak akan asing lagi di mata dan telinga penggemar manusia laba-laba yang satu ini. Terlepas dari cut-scene dramatis dan cerita keren yang ia usung, pertarungan boss di Marvel’s Spider-Man sepertinya pantas disebut sebagai salah satu bagian yang paling mengecewakan. Terlepas apapun boss yang Anda lawan, mekanik untuk menundukkan mereka hampir bisa disebut, mirip satu sama lain. Semuanya punya strategi serupa untuk membuka sistem pertahanan dan berujung memungkinkan Anda menyerang, mengalahkan, dan mendorong cerita kembali. Tidak ada satupun dari mereka yang muncul sebagai pertarungan tangan kosong yang lugas dan mengandalkan kemampuan Anda untuk sekedar meninju, menghindar, dan bermanuver. Padahal, dengan semua jenis boss dan kemampuan yang bisa mereka keluarkan, ada potensi besar di sini.

Pages: 1 2 3 4

Tags: action, insomniac games, marvel's spider-man, playstation 4, playstation 4 pro, review, Sony
  • Tweet
  • Share 0
  • Reddit
  • Email
Comments
RANDOM ARTICLES

Akui Review Negatif, The Quiet Man Rilis Trailer Kocak

“Accolades Trailer”, berapa sering Anda mendengar istilah yang satu ini? Untuk Anda yang tidak terlalu familiar, trailer game seperti
continue

Gamer “PC Kentang” Indonesia Bisa Mainkan PUBG Lite Resmi Minggu Depan!

Sebagian besar gamer sepertinya sudah pernah mendengar nama PUBG Lite sebelumnya.

Lewat Trailer Kocak, Stanley Parable Umumkan Versi Baru

Sebuah game yang tiada duanya, kalimat ini bukanlah sesuatu yang berlebihan untuk menjelaskan apa yang ditawarkan oleh Stanley Parable.

Resident Evil 2 Remake Dikerjakan 800 Orang

Berubah dari developer yang langkahnya penuh tanda tanya menjadi developer yang sepak terjangnya kini disambut positif oleh gamer, perubahan
continue



JAGAT REVIEW
  • Direct Release: Samsung Meluncurkan The Space Monitor dengan Layar Besar dan Desain Modern Minimalis
  • Review Acer Predator Aethon 500: Kurang “Kharismatik”!
  • Rune Factory 5 Akan Rilis Tahun 2020 untuk Nin. Switch
  • ESL Clash of Nations Siap Digelar di Indonesia
  • CPY Kembali, Tundukkan Denuvo Ace Combat 7: Skies Unknown!
  • Iklan Dead or Alive 6 Terlalu Seksi, Stream EVO Japan Ditarik
  • Synology Perkenalkan NAS DS1019+ dan DS2419+
  • Devil May Cry 5 Hadirkan Kontes Berhadiah Motor Dante!
LATEST NEWS
  • Catherine: Full Body Versi Inggris Tetapkan Tanggal Rilis Pasti
  • Sutradara “Chappie” Lepas Trailer Live-Action Anthem
  • Spesifikasi PC untuk Dirt Rally 2.0
  • Fire Emblem: Three Houses Umumkan Tanggal Rilis Pasti
  • Preview Metro Exodus: Dunia itu Ternyata Indah!
  • God of War Dominasi Penghargaan di DICE Awards 2019
  • Activision Akui Berpisah dengan Bungie Karena Penjualan Destiny
  • Dev. I Am Setsuna Umumkan JRPG Baru – Oninaki
  • The Legend of Zelda: Link’s Awakening Dapatkan Proses Remake
  • Super Mario Maker 2 Diumumkan, Rilis Tahun Ini!
  • Legenda WWE – Booker T Tuntut Hukum COD: Black Ops 4
  • Platinum Games Umumkan Astral Chain, Eksklusif Nin. Switch
JP ON FACEBOOK
POPULAR ARTICLES
  • Iklan Dead or Alive 6 Terlalu Seksi, Stream EVO Japan Ditarik
  • CPY Kembali, Tundukkan Denuvo Ace Combat 7: Skies Unknown!
  • Review Acer Predator Aethon 500: Kurang “Kharismatik”!
  • Devil May Cry 5 Hadirkan Kontes Berhadiah Motor Dante!
  • Spesifikasi PC untuk Apex Legends
  • Preview Metro Exodus: Dunia itu Ternyata Indah!
  • Rune Factory 5 Akan Rilis Tahun 2020 untuk Nin. Switch
  • 15 Istilah Gamer Paling Membingungkan untuk Orang Awam!
  • 70 Nama Karakter Game Teraneh Setelah Di-Indonesia-kan!
  • Review God Eater 3: Sederhana dan Seru!

Jagat Review
PT. Jagat Genta Teknologi
Jl. Pal Putih No. 192A
Kramat, Senen
Kota Jakarta Pusat
Jakarta - 10450
Indonesia

© PT. Jagat Genta Teknologi | 2010-2019