Review Shadow of the Tomb Raider: Justru Terasa Anti-Klimaks!
Kesimpulan
Shadow of the Tomb Raider adalah sebuah seri yang dilematis di mata kami. Di satu sisi, kami mencintai setting dan fokus pada desain Tomb yang jauh lebih bervariasi dan komplek, cukup untuk membuat Anda memutar otak. Ragam aktivitas dengan hub yang ia usung juga siap untuk membuat Anda sibuk, apalagi dengan konten reward yang sepadan. Namun di sisi lain, sulit rasanya untuk tidak mengakui bahwa untuk sebuah seri yang seharusnya didesain sebagai “akhir” transisi dari seorang Lara Croft yang manja menjadi sosok Tomb Raider ikonik yang selama ini kita kenal, ia justru terkesan anti-klimatik. Ada begitu banyak hal klise disuntikkan ke dalam kisah Trinity di sini, dengan konflik personal yang pelan tapi pasti, justru mulai menggerus kepribadian Lara yang selama ini kita cintai.
Selain sisi cerita dan gameplay yang tidak banyak berubah, masalah teknis yang sempat kami bicarakan sebelumnya juga menjadi catatan tersendiri. Glitch-glitch visual kecil yang diusung in memang tidak mengacaukan permainan, namun memang mengacaukan sisi imersif yang ada. Di tengah sebuah seri baru dimana sang developer sebenarnya punya potensi untuk memperkenalkan jenis tantangan baru saat bergerak atau mungkin, peralatan baru yang bisa mengubah cara Shadow of the Tomb Raider bekerja. Namun keputusan mereka untuk mengembalikan dan mempertahankan hampir semua peralatan dari seri sebelumnya tanpa menyuntikkan sesuatu yang berbeda, tentu saja mengecewakan, apalagi mengingat ini adalah sebuah seri utama.
Maka dengan semua kelemahan tersebut, Shadow of the Tomb Raider memang tampil sebagai seri “penutup” transisi Lara Croft yang di mata kami, justru mengecewakan. Ada harapan dan mimpi bahwa sebuah seri yang seharusnya menutup perjalanan Anda melintasi dunia selama beberapa tahun ini berakhir menjadi sebuah cerita fantastis, berat, dan bernilai tinggi. Namun yang Anda temukan? Sebuah game yang masih mengusung formula serupa, kurang segar, dan justru mencederai sosok Lara Croft itu sendiri. Sebuah kisah yang justru, terasa anti-klimaks.
Kelebihan
- Setting terasa lebih dramatis
- Desain Tomb yang lebih kompleks, luas, dan bervariasi
- Hub dengan sistem Merchant
- Photo Mode
Kekurangan
- Tidak banyak hal baru ditawarkan
- Lara Croft terasa tidak simpatik
- Sisi aksi jauh lebih berkurang
- Level interaktivitas dalam hub minim
- Terasa kurang bersih dan segar
Cocok untuk gamer: yang penasaran kemana arah cerita Trinity berakhir, mencintai sensasi Tomb Raider reboot selama ini
Tidak cocok untuk gamer: yang berharap sebuah akhir transisi penuh momen klimaks dan seru, yang menginginkan sensasi imersif optimal