Review Call of Duty – Black Ops 4: Ternyata Tepat Sasaran!

Reading time:
November 2, 2018

Klasik Tapi Futuristik

COD Black Ops 4 part 1 jagatplay 42 600x338 1
Dari sisi multiplayer konvensional, Anda bisa melihatnya sebagai “Black Ops 3 minus pergerakan futuristiknya”

Konsep Specialist yang masing-masing membawa kemampuan khusus dalam pertempuran memang bukan sesuatu yang baru di industri game dan bahkan Call of Duty itu sendiri. Game FPS dengan tipikal konsep hero seperti ini populer di game seperti Overwatch dan sejenisnya. Sementara untuk Call of Duty, mereka sudah mengaplikasikannya sejak era Black Ops 3 dan berhasil mendapatkan reaksi yang cukup positif untuknya. Cara terbaik untuk menjelaskan sensasi pertarungan di Black Ops 4 memang merujuknya pada sensasi Black Ops 3. Hanya saja, ada beberapa perubahan signifikan yang mengubah sensasi pertarungan yang ada.

Perubahan signifikan tersebut meluncur lewat keputusan untuk membuang sensasi “futuristik” dari pergerakan karakter yang ada. Kita tentu tidak bicara soal keseluruhan tema perang masa depan yang berpengaruh pada jenis senjata dan equipment yang bisa Anda gunakan, tetapi lebih pada manuver gerakan yang pada akhirnya juga berpengaruh pada desain level itu sendiri. Di Black Ops 3, Treyarch membubuhkan gerakan seperti wall-running dan double jump untuk manuver gerakan lebih cepat. Di Black Ops 4, mereka membuang kedua hal tersebut dan menawarkan sensasi Call of Duty yang lebih klasik. Dimana hal yang bisa Anda lakukan hanya sekedar berlari, melompat, dan melakukan sliding untuk pergerakan lebih cepat. Menggabungkan konsep perang futurisik dan sensasi klasik seperti ini memang membuat Black Ops 4 lebih terasa seperti multiplayer seri Call of Duty lawas daripada seri futuristik yang sempat dibenci dari beberapa seri terakhir.

COD Black Ops 4 part 1 jagatplay 59
Tidak ada lagi manuver gerakan cepat seperti wall-running dan double jump. Black Ops 4 hadir dengan sensasi COD yang lebih “klasik”
COD Black Ops 4 part 1 jagatplay 66
Kehadiran para karakter Specialist tidak lantas mengubah sensasi COD: Black Ops 4 mirip Overwatch. Pembagian peran yang masih lemah dan tidak adanya posisi karakter yang memang didesain khusus untuk support membuat Anda tetap lebih banyak bertempur sendiri-sendiri.

Salah satu yang cukup unik, terlepas dari konsep karakter “hero” yang ia usung, Call of Duty: Black Ops 4 tetap lebih terasa seperti sebuah game multiplayer Call of Duty daripada sebuah proyek imitasi ala Overwatch. Karena terlepas dari konsep hero yang satu ini, gaya bermain Anda tidak akan banyak berubah. Hampir semua karakter Specialist yang ditawarkan di sini punya peran ofensif dan tidak ada satupun yang didesain untuk berperan sebagai Support yang tidak bisa banyak berfungsi dalam pertempuran. Memang ada beberapa karakter seperti Crash (Ultimate-nya memberikan ekstra Health) atau Torque (Ultimate memberikan Shield pertahanan) yang terlihat seperti Support. Namun pada akhirnya, Anda akan melihat mereka tetap akan bergerak di depan dan dimainkan layaknya karakter Call of Duty pada umumnya.

Dengan konsep seperti ini, Black Ops 4 tidak berujung menjadi seri shooter “hero” yang terlalu kental. Anda misalnya tidak akan bertemu dengan karakter full-support dengan kemampuan untuk melakuan healing ataupun revive yang biasanya berdiri di belakang tim yang berperang. Setiap hero tetap didesain sebagai kekuatan ofensif yang pantas untuk ditakuti dan bisa beraksi sendiri-sendiri. Berita baiknya? Sensasi multiplayer Call of Duty yang klasik tetap dipertahankan di sini. Berita buruknya? Seperti yang bisa diprediksi, level kerjasama tim untuk mencapai objektif tertentu tidak akan seintens yang Anda bayangkan. Tidak ada pembagian peran, tidak ada kebutuhan untuk terus bergerak bersama, tidak ada kebutuhan untuk memilih karakter spesifik untuk mendukung pemilihan karakter yang lain. Specialist muncul sebagai penyegar formula multiplayer Call of Duty, tetapi tidak mendorongnya ke arah yang baru.

COD Black Ops 4 part 1 jagatplay 131
Anda akan tetap akan berhadapan dengan sensasi multiplayer yang familiar.
COD Black Ops 4 part 1 jagatplay 45
Usaha untuk mendorong permainan yang berfokus pada tim juga dilakukan Activision dengan membuang informasi K/D dan menggantinya ke sistem point.

Namun bukan berarti Activision dan Treyarch tidak berusaha membuat sensasi kerjasama ini lebih kental. Salah satu perubahan positif yang mereka tawarkan adalah dengan membuang status K/D dari informasi yang bisa Anda akses. Sistem permainan kini diganti dengan sistem point dimana kontribusi Anda tidak lagi didasarkan pada berapa banyak orang yang berhasil Anda bunuh, tetapi objektif. Jika Anda bermain mode Team Deathmatch misalnya, point Anda kini juga didasarkan pada besar damage yang berhasil Anda lemparkan pada musuh walaupun Anda mungkin berujung tidak membunuhnya. Intinya, hal sekecil apapun yang Anda lakukan sekarang akan pada akhirnya, menghasilkan point tersendiri. Tapi sayangnya, untuk sistem akses persenjataan yang bisa berkontribusi signifikan dalam pertempuran seperti Hellstrom Missile atau Counter UAV misalnya, maish berdasarkan jumlah sekuens bunuh Anda dan bukannya point seperti ini.

COD Black Ops 4 part 1 jagatplay 21
Sayangnya akses serangan Killstreak tetap didasarkan pada kemampuan Anda untuk membunuh beruntun.
COD Black Ops 4 part 2 jagatplay 17
Ada banyak varian mode untuk membuatnya terasa tetap menyegarkan, termasuk “Heist” misalnya yang punya sistem belanja di awal ronde dan tanpa respawn ala CS: GO.

Maka dengan kombinasi seperti ini, sisa hal yang harus diperjuangkan Treyarch adalah memastikan bahwa multiplayer konvensional di Black Ops 4 juga didukung dengan beragam mode baru yang membuatnya tampil menyegarkan. Selain Team Deathmatch yang sepertinya selalu jadi “nyawa” untuk gamer yang mencari pertempuran yang cepat, seru, dan menyenangkan, ada beberapa mode lain yang menawarkan antara sensasi bermain yang lebih tepat atau baru. Mode seperti “Control” yang meminta Anda untuk mengendalikan dan menguasai area tertentu akan jauh lebih membuat mekanisme Specialist bersinar, mengingat beberapa karakter seperti Torque dan Recon memiliki skill yang bisa didesain untuk bertahan. Anda juga akan bertemu dengan mode baru seperti “Heist” dimana sistem uang ala CS:GO dimana Anda bisa menggunakannya untuk membeli senjata atau perk di setiap ronde yang ada tanpa sistem respawn juga ditawarkan. Untuk urusan variasi, Anda tidak perlu khawatir.

Dengan semua daya tarik ini, maka keputusan apakah Anda akan mencintai mode konvensional Call of Duty: Black Ops 4 akan sangat bergantung pada seberapa familiarnya Anda dengan cita rasa pertarungan jarak dekat dan cepat yang selalu ia tawarkan di setiap seri. Kehadiran Specialist sebagai hero memang menyuntikkan sesuatu yang baru dan berbeda, namun tidak lantas menawarkan sensasi yang secara signifikan berbeda. Jika Anda mengharapkan sesuatu yang terasa lebih besar dengan efek kehancuran ala Battlefield misalnya, Black Ops 4 tetap bukan game yang Anda tunggu. Ini masih pengalaman klasik yang sama.

BlackOut – Sang Primadona

COD Black Ops 4 part 1 jagatplay 1
Sang mode battle-royale “Blackout” berhasil tampil dengan kualitas yang melebihi ekspektasi.

Dari semua mode yang ditawarkan oleh Call of Duty: Black Ops 4, Blackout tentu saja jadi primadona utama. Mode battle-royale yang akan meminta Anda untuk bertahan hidup melawan 88-100 user di satu ruang yang sama ini memang bukan konsep yang baru dan bahkan bisa dibilang, adalah sebuah tren yang hangat di industri game setelah apa yang berhasil dicapai oleh PUBG dan Fornite: Battle Royale itu sendiri. Terlepas dari status demikian, Blackout tetap berakhir memesona.

Alasan pertama? Karena Treyarch berhasil membuatnya tampil sebagai akumulasi dari semua hal menyenangkan yang sempat mereka tawarkan dari seri Black Ops selama ini. Dari desain peta secara keseluruhan hingga senjata yang bisa Anda gunakan. Secara magis, mereka berhasil membuat beragam senjata dan bangunan dari beragam era ini terasa seperti sebuah kesatuan yang terintegrasi secara natural. Bahwa terlepas dari fakta bahwa beberapa senjata tampil klasik dan yang lainya futuristik, ia menghadirkan sensasi pemaikaian yang unik tetapi di sisi lain, tetap sama mematikannya. Tidak ada keraguan di sana.

COD Black Ops 4 part 2 jagatplay 10
Desain keseluruhan peta Blackout yang menggabungkan elemen-elemen dari serI Black Ops sebelumnya memang pantas diacungi jempol.
COD Black Ops 4 part 2 jagatplay 6
Banyaknya bangunan tinggi luas berlantai membuatnya terasa berbeda dengan game-game battle royale pada umumnya.

Kedua adalah desain peta yang kita bicarakan sebelumnya. Mengintegrasikan beberapa peta dan lokasi dari peta multiplayer seri Black Ops masa lampau dan kemudian merangkainya menjadi satu peta besar sudah menjadi nilai plus sendiri. Namun pendekatan untuk meracik lebih banyak struktur yang lebih masif secara vertikal seperti bangunan tinggi dan mercusuar misalnya menambahkan ekstra daya tarik tersendiri dalam gameplay. Dengan desain bangunan seperti ini yang bisa jadi disinggahi oleh beberapa player sekaligus namun berbeda lantai, ketegangan yang muncul pada saat Anda berusaha untuk bertahan hidup dan memeriksa siapa saja ancaman di sekitar Anda menjadi jauh lebih intens. Fakta bahwa pertarungan dan strategi manuver pergerakan kini juga bisa dilakukan ke atas ataupun ke bawah membuat posisi dimana Anda mendarat misalnya kini terasa lebih penting. Gamer yang berada di lokasi teratas mercusuar misalnya, tentu punya sudut pandang lebih luas dan menguntungkan dibandingkan gamer yang bergerak dari bawah ke atas.

Ditambah dengan desain suara yang terhitung fantastis, desain lokasi seperti ini membuat semua pergerakan Anda menjadi sebuah langkah yang begitu menegangkan. Mendengar derap kaki yang muncul dari struktur vertikal, baik dari atas ataupun bawah, akan langsung membuat adrenalin Anda terpacu dan waspada. Bukan berarti bahwa desain suara yang sama tidak memunculkan efek serupa di horizontal, namun ada sesuatu yang istimewa ketika pertarungan tersebut terjadi di struktur seperti ini. Membuat Anda kini berusaha mencari sudut kira-kira dimana mereka akan naik dan turun, yang diikuti dengan antisipasi untuk memergok mereka. Struktur seperti juga hadir dengan atmosfer keren. Salah satu favorit kami? Bunker eksperimen nuklir di Nuclear Town yang berisikan begitu banyak manekin dalam rekayasa simulasi hidup sehari-hari. Desain lingkungan, suara, dan atmosfer keseluruhan di tempat tersebut memang pantas diacungi jempol.

COD Black Ops 4 part 2 jagatplay 1
Detail dan desain suaranya memesona.

Ketiga? Bahwa ia tidak serta merta hanya menyalin apa yang ditawarkan oleh game-game Battle Royale selama ini, tetapi juga menyuntikkan keunikannya sendiri. Terlepas dari varian kendaraan yang bisa Anda kendalikan termasuk helikopter di dalamnya, beberapa titik penting peta kini juga diinvasi oleh zombie dengan kemampuan supranatural yang sulit untuk dijelaskan. Terlihat seperti sebuah pilar cahaya di kejauhan, setiap zombie yang Anda bunuh akan menjatuhkan sesuatu, dari senjata, peluru, hingga item medis dari beragam tingkat kelangkaan. Jika semua zombie berhasil “dibersihkan”, maka ada sebuah peti besar yang terbuka dan berisikan lebih banyak perlengkapan kuat yang esensial seperti Armor Lv. 3 misalnya yang sulit untuk didapatkan.

COD Black Ops 4 part 1 jagatplay 104
Beberapa area di peta akan dihuni zombie dengan konsep High Risk – High Reward.
COD Black Ops 4 part 2 jagatplay 23
Berusaha membersihkan zombie berarti secara konsisten melepaskan tembakan yang keras. Anda seperti “mendeklarasikan” posisi Anda dan berpotensi mengundang player yang lain.

Mekanisme ini mungkin terdengar sepertii konsep yang standar. Namun melihat dinamika secaranya langsung saat bermain, Anda akan menemukan bahwa desain sistem seperti ini terhitung jenius. Mengapa? Karena konsep High Risk – High Reward yang ia usung. Dengan pilar cahaya yang dengan jelas memberi tahu dimana posisinya, area zombie ini “mengundang” banyak user untuk mampir, terutama mereka yang lebih memercayakan perlengkapan yang pasti didapatkan dari reward membersihkannya, alih-alih berdoa cukup beruntung dari sistem senjata, armor, dan item medis yang tersebar. Namun mengingat Anda harus menembakkan senjata api untuk membinasakan mereka, ini berarti Anda juga “mendeklarasikan” ke semua user di sekitar Anda bahwa Anda tengah berusaha berburu zombie. Sedikit saja lengah, bukan tidak mungkin Anda akan didatangi oleh player lain yang juga ingin ikut sibuk.

Alasan keempat dan alasan terkuat di mata kami adalah fakta semata-mata bahwa game battle-royale ini membawa nama Call of Duty dan semua kualitas yang terasosiasi kuat dengannya selama ini. Sebuah game action AAA dengan budget besar dan terkenal lewat konsistensi gameplay di semua seri terlepas dari rilisnya di versi konsol ataupun PC. Kami, Anda, dan mungkin banyak gamer tidak menyenangi seri-seri COD tertentu karena tema atau ceritanya yang tidak terasa kuat. Namun pada akhirnya, kita biasanya tetap mengakui seberapa nyaman, seru, dan asiknya setiap pertempuran yang dijalani lewat ragam animasi gerakan dan sensasi menggunakan beragam senjata yang berbeda-beda. Kualitas itu kemudian diaplikasikan untuk game battle-royale yang selama ini dikenal seringkali masuk lewat jalur Early Access dan tetap berakhir terasa kasar, tidak optimal, dan tidak konsisten. Kualitas Call of Duty kini masuk ke dalam mode battle-royale.

COD Black Ops 4 part 2 jagatplay 39
Kualitas COD yang melebur dengan desain battle-royale jempolan menghasilkan pendekatan genre yang sudah lama Anda antisipasi.
COD Black Ops 4 part 2 jagatplay 51
Untuk sekedar melompat dan gliding saja sudah membutuhkan trik tersendiri di Black Ops 4.

Maka yang Anda temukan adalah sensasi bermain Call of Duty yang selama ini Anda kenal, lewat pergerakan, kenyamanan, konsistensi kualitas, hingga animasi yang terasa begitu familiar, dibungkus ke dalam mode pertempuran 100 orang yang seru. Kerennya lagi? Mereka juga tetap menyuntikkan beberapa hal dari mode multiplayer konvensional ke dalam Blackout sebagai bagian dari permainan yang berimbang. Perk misalnya kini diposisikan sebagai sebuah item yang bisa Anda aktifkan kapan saja untuk meraih buff dalam limitasi waktu tertentu. Anda juga berkesempatan untuk menggunakan model karakter para Specialist dengan cara menyelesaikan quest-quest langka yang bisa Anda temukan di kotak dan sejenisnya untuk membuka mereka. Quest-quest mengejutkan ini jadi tambahan yang menarik pada saat Anda menjajal Blackout. Desain seperti ini tentu lebih baik daripada sekedar membeli mereka dengan uang in-game atau sekedar uang nyata.

Dengan kombinasi fantastis antara mode Battle-Royale yang punya identitas dan keunikannya sendiri, desain level yang keren, dan gameplay super nyaman dan konsisten Call of Duty, Blackout berujung jadi sebuah mode tambahan yang adiktif dan memesona di saat yang sama. Ada kenyamanan dan kualitas sebuah game AAA yang sudah lama kita rindukan akan hadir di genre ini, alih-alih terus berhadapan dengan produk setengah jadi yang bertahun-tahun dikembangkan dan tetap tidak optimized untuk alasan yang tidak jelas. Setidaknya untuk Anda yang menggemari tema serius, kini ada alternatif mumpuni yang pantas untuk dikejar.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…
March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…