10 Blunder Terbesar di Industri Video Game!

Reading time:
December 3, 2018
  1. Playstation Network Hack

playstation network

Kasus hack terburuk yang pernah terjadi di industri game, yang kian memperlihatkan ketidakmumpunian Sony untuk menjaga infrastrutkur super penting mereka. Inilah kondisi nyata yang harus dilalui mereka ketika Playstation 3 dirilis ke pasaran. Tidak hanya data-data pelanggan saja yang jatuh ke tangan mereka yang tidak seharusnya memilki data tersebut, tetapi fakta bahwa aksi para hacker ini berujung membuat Playstation Network harus “offline” untuk waktu yang lama. Ini berarti tidak ada pembelian secara digital dan mustahil bagi gamer di seluruh dunia untuk bermain bersama secara online. Hal ini membuat Sony harus minta maaf kepada publik sekaligus membangun ulang struktur Playstation Network dari awal untuk memastikan hal ini tidak lagi terjadi di masa depan. Tidak kurang dari data 75 juta user tercuri selama periode ini.

  1. Diablo 3 Launch

error 37 diablo 3

Gamer mungkin merasa bahwa salah satu blunder terbesar Blizzard saat ini muncul dari pengumuman Diablo Immortal – Diablo versi mobile di ajang BlizzCon 2018 tahun ini. Namun percaya atau tidak, Blizzard sempat melakukan blunder yang bahkan lebih buruk lagi di awal rilis Diablo 3. Kita tentu saja tidak berbicara soal kualitas build awal yang memang mengecewakan, tetapi lebih ke arah bagaimana mereka tidak mempersiapkan dengan baik untuk berhadapan dengan hype dan antisipasi yang ada. Didesain sebagai sebuah game “always-online” yang tentu saja membutuhkan server yang kuat, Diablo 3 berujung tak bisa dimainkan selama beberapa hari pertama rilis karena kebutuhan tersebut. Gamer tidak pernah bisa terhubung dengan server karena kesibukan yang sangat tinggi, hingga membuatnya tidak bisa kunjung dicicipi. Ditambah dengan hype di puncak tertinggi, kritik dan keluhan langsung mengemuka, menyebar cepat di dunia maya. Gamer super marah bukanlah jenis konsumen yang ingin Anda hadapi. “Error 37” yang jadi legenda.

  1. Nintendo Putus Hubungan dengan Sony

snes playstation

Ini mungkin blunder yang bisa dilihat positif ataupun negatif, bergantung pada perspektif Anda. Di tengah perpindahan menuju platform generasi selanjutnya, Nintendo sempat menjalin kerjasama dengan Sony untuk meracik sebuah tambahan hardware untuk SNES yang disebut sebagai SNES-CD berbasis CD-ROM. Namun alih-alih berjalan, Nintendo justru berpaling pada Philips untuk memenuhi mimpi tersebut, mengejutkan Sony yang tidak pernah mendapatkan kabar resmi terkait pengalihan kerjasama ini. Kejadian ini menjadi pondasi bagi Sony untuk melanjutkan proses pengembangan konsol mereka sendiri dan melahirkan brand “Playstation” seperti yang selama ini kita kenal. Dari sebuah mitra kerja menjadi salah satu kompetitor terbesar saat ini. Blunder dari tangan Nintendo, tentu saja.

  1. Janji No Man’s Sky

sean murray

Membuatnya terdengar seperti sebuah game eksplorasi luar angkasa yang selama ini kita idam-idamkan, setiap kali Sean Murray dari Hello Games ataupun berada di atas panggung sebuah event raksasa, hal inilah yang terus ia bicarakan terkait No Man’s Sky. Sebuah game luar angkasa berisikan konten acak yang bisa melahirkan triliunan planet, mode multiplayer dengan eksplorasi luar angkasa di dalamnya, hingga dunia yang unik satu sama lain yang bisa Anda kunjungi dengan menembus atmosfer begitu saja. Hype begitu tinggi setiap kali No Man’s Sky diperlihatkan. Namun ketika dirilis? Ia berujung jadi game berantakan yang tampaknya butuh waktu lebih lama untuk rampung. Semua ucapan Sean Murray selama ini terasa seperti sebuah omong kosong besar yang tidak punya realisasi sama sekali. No Man’s Sky menjadi sumber kekecewaan baru, yang diperburuk dengan aksi diam Sean Murray dan Hello Games di kala itu. Untungnya, konsistensi untuk terus menyempurnakan No Man’s Sky hingga saat ini membuatnya mulai berbentuk menjadi game eksplorasi luar angkasa yang seharusnya. Namun di awal rilis, ia adalah sebuah lelucon.

Tags:

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…
March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…