Review Cadence of Hyrule: Kombinasi Nagih dan Mengejutkan!

Reading time:
June 19, 2019

Nintendo yang “Baru”

Cadence of Hyrule jagatplay 63
Memberikan kesempatan bagi developer kecil untuk menangani nama sebesar Zelda? Apresiasi tersediri pantas diberikan pada Nintendo.

Terlepas dari game dengan kualitas yang memang pantas diacungi jempol, kami justru berfokus pada apa yang mewakili rilis Cadence of Hyrule itu sendiri. Di masa lalu, Nintendo termasuk salah satu perusahaan video game yang punya sifat over-protektif terhadap franchise mereka. Melegakan bahwa perusahaan yang masih berisikan banyak “orang tua” dengan passion tinggi mulai membaur pada perkembangan teknologi dan budaya yang melekat pada “anak muda”. Bahwa ada sesuatu yang berubah pada budaya mereka sejak beberapa tahun yang lalu dan ia terbukti pada rilis Cadence of Hyrule ini.

Walaupun tidak jelas latar belakang kolaborasi keduanya, siapa yang mendekati siapa, namun melihat bahwa developer indie yang tidak sebesar Ubisoft  ketika menelurkan Mario + Rabbids Kingdom Battle beberapa tahun yang lalu bisa berkesempatan untuk mengeksplorasi semesta sekelas Legend of Zelda, bereksperimen dengannya untuk menawarkan sesuatu yang baru dan menyegarkan, dan menghasilkan sesuatu yang secara gameplay, visual, dan musik berakhir memesona adalah sebuah pemandangan yang menggembirakan. Bahwa ini menjadi bukti tidak langsung bahwa koar-koar Nintendo soal keterbukaan pada proses kerjasama dengan developer yang lain untuk bereksperimen dengan franchise populer mereka memang tidak main-main.

Maka dengannya, sebuah sudut pandang baru penuh rasa optimisme lahir. Bahwa di luar keinginan untuk melihat kejutan seperti apa yang dipersiapkan Nintendo untuk Switch yang umurnya masih terhitung “muda”, menarik untuk melihat kolaborasi seperti apa lagi yang dibuka oleh Nintendo untuk produk-produk mereka di masa depan. Mario sudah terjun ke dalam strategi memukau, Zelda sudah memasuki dunia petualangan penuh musik ritmik di dalamnya. Apa selanjutnya? Kami sungguh tidak lagi sabar menunggu.

Kesimpulan

Cadence of Hyrule jagatplay 138
Ia Zelda, tetapi ia berbeda. Ia Crypt of the Necrodancer, tetapi ia berbeda. Di kasus Cadence of Hyrule, berbeda adalah sebuah nikmat tiada tara.

Maka Cadence of Hyrule harus diakui merupakan proyek yang jatuh pada kata sederhana untuk menjelaskannya: mengejutkan dan nagih. Mengejutkan karena tidak ada yang bisa memprediksi bahwa kombinasi gameplay unik ala Crypt of the Necrodancer ternyata bisa bekerja untuk game petualangan yang meminjam cita rasa “klasik” Zelda, mempertahankan sensasi yang familiar dan menawarkan yang baru di saat yang sama. Bersama dengan musik keren dan visualisasi yang imut, ia juga siap untuk membuat Anda ketagihan. Aksi eksplorasi mencari item dan equipment untuk memperkuat karakter, mengalahkan mini boss dan boss dari Octavo, hingga menyelesaikan ragam puzzle yang ia sediakan akan membuat Anda sulit memalingkan wajah dari layar Nintendo Switch yang ada. Sebuah ide gila yang ternyata, bekerja dengan baik.

Namun tentu saja, Cadence of Hyrule bukanlah game sempurna. Selain tingkat kesulitan yang cukup mudah jika Anda sudah menggunakan senjata Spear misalnya, ia juga punya mekanik yang menyebalkan. Sebagai contoh? Ia akan secara otomatis mengganti senjata yang sudah nyaman Anda gunakan dengan senjata apapun yang baru Anda temukan. Hasilnya? Jika Anda tidak sengaja berjalan di sebuah petak saat melawan mini boss yang ternyata berisikan senjata dengan range pendek, sementara Anda terbiasa menggunakan Spear, Anda harus menyempatkan diri melewati akses menu untuk kembali mengganti senjata. Hal ini terjadi berkali-kali. Waktu gameplay yang terhitung pendek jika Anda sekedar ingin menyelesaikan cerita tanpa ingin segala sesuatunya juga jadi catatan ekstra.

Terlepas dari kekurangan tersebut, Cadence of Hyrule berakhir jadi game yang tidak akan sulit kami rekomendasikan untuk Anda yang memang mencari game yang menarik untuk Nintendo Switch. Ia Zelda, tetapi ia berbeda. Ia Crypt of the Necrodancer, tetapi ia berbeda. Di kasus Cadence of Hyrule, berbeda adalah sebuah nikmat tiada tara.

Kelebihan

Cadence of Hyrule jagatplay 37
Dance! Dance! Dance!
  • Semesta Hyrule yang setia
  • Remix musik ikonik Zelda yang fantastis
  • Kematian dengan resiko tinggi
  • Puzzle yang siap untuk membuat Anda memutar otak
  • Sistem ritmik membuat sensasi petualangan terasa berbeda
  • Banyak equipment untuk dikejar

Kekurangan

Cadence of Hyrule jagatplay 133
Sayangnya, durasinya terhitung pendek.
  • Spear terlalu imbalance
  • Waktu cerita pendek
  • Sistem ganti senjata otomatis menyebalkan

Cocok untuk gamer: pencinta seri Legend of Zelda, pencari game adventure dengan sensasi unik

Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan game adventure tanpa embel-embel mekanik lain, menginginkan game dengan cerita memukau

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…
March 19, 2024 - 0

Review Unicorn Overlord: Kuda, Tahta, Wanita!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Unicorn Overlord ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…