DOTA 2 Usung Sistem MMR Berbasis Peran

Reading time:
August 7, 2019
dota 21

Untuk sebuah game multiplayer kompetitif, apalagi yang punya atmosfer serius dengan scene esports yang aktif, menjamin pengalaman yang berimbang dan intens adalah sesuatu yang esensial. Sang developer punya tanggung jawab berat untuk memastikan hal ini terjadi dengan membasmi cheater dan terus melemparkan update untuk membuatnya menarik, termasuk tambahan konten. Hal lain yang tidak kalah esensial? Memastikan Anda memang bertempur melawan user lain yang memiliki kelompok skill yang sepantaran. Untuk urusan terakhir ini, Valve menawarkan sistem MMR berbasis angka untuk DOTA 2 yang kemudian di update terakhir, juga direpresentasikan dengan emblem spesifik. Kini, sistem tersebut kembali berganti.

Sedikit gila memang bahwa Valve dan IceFrog memutuskan untuk mengubah sistem matchmaking berbasis MMR untuk DOTA 2 dengan cukup signifikan seminggu sebelum turnamen The International 2019 resmi diselenggarakan. Mengaku masih berada dalam tahap eksperimental untuk melihat seberapa baik sistem ini bekerja, ada dua perubahan signifikan yang ia usung. Pertama, mereka melebur angka MMR untuk Solo dan Team ke dalam satu angka yang sama. Kedua? MMR kini akan dibagi berdasarkan kategori peran – Core dan Support.

dota 22
Sistem MMR DOTA 2 kini berbasis peran – Core dan Support.

Valve menegaskan bahwa konsep ini akan bertahan hingga setidaknya Season berakhir, sebelum mereka mempertimbangkan akan meneruskannya atau tidak berdasarkan data yang mereka terima. Untuk Anda yang penasaran, sistem tersebut sudah bisa Anda jajal saat berita ini ditulis. Bagaimana menurut Anda? Terdengar seperti sistem baru yang lebih menarik?

Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

March 13, 2024 - 0

Review Final Fantasy VII Rebirth: Makin Cinta, Makin Ribet!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy VII Rebirth ini?…
March 12, 2024 - 0

Preview Rise of the Ronin: Tidak Sesulit Souls!

Bagaimana impresi pertama kami dengan Rise of the Ronin ini?…
February 21, 2024 - 0

Review TEKKEN 8: Program Keluarga Ber-Bencana!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh TEKKEN 8 ini? Mengapa kami…
February 15, 2024 - 0

Review HELLDIVERS 2: Pergi, Basmi, Kembali, atau Mati!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Helldivers 2 ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…