JagatPlay: 100 Game Terbaik Satu Dekade (2010 – 2019)

Reading time:
December 5, 2019
  1. Dead Space 2 (2011)

dead space 2

Horror, gelap, dan sunyinya luar angkasa aadalah kombinasi tiga formula yang berhasil menjadikan Dead Space 2 sebagai salah satu game survival horror terbaik yang pernah ada. Kesuksesan seri pertamanya kemudian didorong ke seri kedua yang mengeksplorasi lore semestanya dengan lebih dalam, sekaligus menyajikan beragam cut-scene tanpa kompromi yang siap untuk membuat tubuh Anda lemas seketika. Namun untuk mereka yang berhasil menebalkan nyali keberanian, Dead Space 2 adalah sebuah pengalaman survival horror yang fantastis. Ada rasa cemas konsisten yang muncul dari suara-suara kecil yang terdengar di sudut sunyi, rasa terkejut karena monster yang tiba-tiba muncul dari lorong udara, dan rasa puas tak tergantikan ketika Anda berakhir memutilasi mereka, pelan tapi pasti.

  1. Shadow of Mordor (2014)

shadow of mordor

Ketika ia pertama kali diperkenalkan kepada publik, ia mendapatkan predikat “klon Assassin’s Creed” berdasarkan semesta Tolkien – Lord of the Rings. Namun pelan tapi pasti, gamer-gamer mulai memahami bahwa apa yang disuntikkan Monolith ke dalam Shadow of the Mordor adalah sesuatu yang lebih inovatif daripada sekedar sebuah game super luas yang membawa Anda ke Mordor begitu saja. Selain sisi action ala Batman Arkham yang super seru, ia menjadi game pertama yang mengusung sistem narasi dinamis yang disebut sebagai Nemesis System. Bahwa NPC dan target yang berusaha Anda habisi bukanlah musuh “sampingan” begitu saja, tetapi mampu tumbuh menjadi antagonis yang lebih berkesan lewat sistem baru ini. Ia menciptakan “hubungan emosional” ala dendam untuk musuh yang tidak berhasil Anda habisi, dimana mereka bisa terus memburu Anda sembari memperkuat diri. Nemesis System adalah inovasi yang uniknya, terlepas dari implementasi keren, tak kunjung diadaptasikan lebih banyak game modern saat ini.

  1. Dark Souls (2011)

dark souls

Sebuah seri yang mengubah industri game, kalimat ini menjelaskan seberapa revolusionernya Dark Souls sebagai sebuah game action RPG. Ini memang bukan seri Souls pertama From Software mengingat cikal bakalnya memang lahir dari seri Demon’s Souls – sebuah proyek eksklusif bersama Playstation 3. Namun harus diakui, keputusan From Software untuk melahirkan dan membawa Dark Souls bersama dengan Bandai Namco yang membuatnya tersedia untuk lebih banyak platform dan basis fans membuat Dark Souls “meledak”. Popularitas super tinggi dibandingkan saat Demon’s Souls membuatnya menjadi sebuah standar baru yang kemudian didukung dan dicintai oleh gamer secara instan. Kesuksesan yang tidak hanya melahirkan lebih banyak seri Dark Souls setelahnya, tetapi juga menginspirasi banyak game-game action RPG yang lain untuk menempuh konsep yang serupa, yang masing-masing berusaha menawarkan identitas uniknya sendiri.

  1. Portal 2 (2011)

portal 2

Sebuah game puzzle tidak harus selalu berakhir menjadi sebuah game membosankan yang menawarkan kepada Anda teka-teki eksplisit berbasis angka atau gambar, misalnya. Di tangan Valve, ia bisa berakhir menjadi sebuah game memesona yang tidak hanya menuntut Anda untuk berpikir jernih soal cara kerja Portal yang mampu menembus keterbatasan ruang saja, tetapi juga memikirkan elemen lain seperti physics dan momentum misalnya. Diperkuat dengan cerita solid dan karakter yang memorable, kesempatan untuk mencicipinya dalam mode kooperatif juga menjadi salah satu daya tarik Portal 2 yang tidak tergantikan. Kue yang ditawarkan Glados mungkin sebuah kebohongan di seri pertama, namun apresiasi soal kualitas untuk seri keduanya tentu saja bukan.

  1. Red Dead Redemption (2010)

rdr 1

Kami harus mengakui bahwa kami sendiri cukup bingung untuk memilih Red Dead Redemption pertama atau kedua untuk masuk ke dalam 100 game terbaik satu dekade ini. Satu yang pasti, kami dengan tanpa ragu memang sudah menentukan bahwa salah satunya memang pantas masuk. Namun dengan pertimbangan yang lebih matang, kami berakhir lebih memilih untuk memasukkan si seri pertama. Red Dead Redemption 2 mungkin seri yang dari sisi presentasi, baik visual atau audio memang memesona. Namun seri pertamanya lah – Red Dead Redemption yang hadir dengan begitu banyak inovasi dan pendekatan dunia barat liar yang berbeda dengan apa yang selama ini ditawarkan Rockstar dengan GTA. Kisah seorang John Marston juga terasa jauh lebih personal dan lebih menggugah hati daripada apa yang diusung di sosok Arthur. Kombinasi musik dan gameplay super seru yang berkisar pada kehidupan Anda sebagai seorang koboi di seri perdananya, terhitung revolusioner.

  1. Call of Duty: Black Ops (2010)

black ops

Ketika Modern Warfare menjadi epitome dari sebuah game FPS military yang berkualitas, banyak gamer yang pesimis bahwa di satu titik Activision, bahkan dengan sistem rotasi developer yang ia usung, akan mampu membawa daya tarik yang sama kembali dengan Call of Duty. Namun siapa yang menyangka bahwa tidak jauh darinya, Treyarch ternyata mampu melahirkan sebuah seri yang tidak kalah memesona – Black Ops. Kekuatan cerita berangkat dari misteri yang mengitari sang karakter utama yang uniknya juga didukung Reznov – karakter dari seri World at War yang eksistensinya juga misterius di dalam cerita. Gabungan kombinasi antara misteri, sedikit elemen sci-fi di dalamnya, serta permainan senjata api yang masih solid membuat Black Ops berakhir diminati dengan basis fans yang solid. Mengagumkan bahwa semua misteri ini berpusat pada sebuah sekuens angka. Mereka yang mencintai format zombie yang diusung Call of Duty juga mengakar pada seri ini.

  1. Shadow of the Colossus Remake (2018)

shadow of the colossus remake

Apakah sebuah game yang sudah nyaris sempurna di versi originalnya bisa diracik ulang menjadi sesuatu yang bahkan “lebih sempurna” lagi? Percaya atau tidak, hal inilah yang berhasil dieksekusi Bluepoint Games dengan proses remake Shadow of the Colossus yang memesona. Bahwa terlepas dari peningkatan visual super signifikan yang juga mengubah tone dunia dan beberapa area yang disinggahi si karakter utama, ia masih mempertahankan basis sensasi seri originalnya termasuk pergerakan yang sedikit kaku untuk sang karakter utama. Namun perbaikan visual yang ia usung memang membuat Shadow of the Colossus – game yang menjadi game PS2 terbaik versi kami kini menjadi game yang lebih modern, terasa lebih relevan, dan secara mengagumkan – bahkan lebih epik dari apa yang kami bayangkan. Melihat game ini lahir kembali dalam kualitas visualisasi yang mengagumkan adalah sebuah sensasi yang sulit terlukiskan.

  1. Bloodborne (2015)

bloodborne

Seperti sebuah mimpi buruk yang hidup dan menuntut Anda untuk mengeksplorasi isinya, inilah kesan pertama yang muncul dari Bloodborne – sebuah seri “Souls” yang diracik From Software namun dengan begitu banyak pendekatan yang berbeda. Setting yang lebih Gothic, cerita yang berkisar pada tema “darah”, musik choir yang siap untuk membuat bulu kuduk Anda merinding, dan sistem battle yang lebih menuntut Anda untuk bermain lebih agresif jadi salah satu daya tarik. Namun bagi banyak gamer yang terjun ke dalam seri Bloodborne tanpa mengenal seri Souls sekalipun, memang ada rasa penasaran dan kepuasan tidak tergambarkan setiap kali berhasil menundukkan boss-boss super sulit yang ia usung. Game ini menjadi ekstra berkesan bagi kami pribadi setelah DLC yang ia usung menawarkan pertarungn boss yang membuat kecupuan kami menjadi terang benderang dan jelas. Rasa frustrasi yang dikombinasikan dengan dunia, tema, dan musik yang keren adalah nyawa Bloodborne.

  1. Death Stranding (2019)

death stranding

Sebutkan satu game yang begitu uniknya selama kiprah gaming Anda, tidak hanya dalam 10 tahun terakhir, tetapi juga sepanjang sejarah identitas sebagai seorang gamer, ia terasa seperti sebuah produk yang belum pernah ada sebelumnya? Terlepas dari pendapat terbagi dua dimana Anda akan bisa bertemu dengan gamer yang memuja atau membencinya setengah mati, tidak bisa dipungkiri bahwa proyek perdana Hideo Kojima selepas dari Konami – Death Stranding adalah sebuah game yang berusaha menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda di industri game yang selama ini terasa seperti ruang pengulangan ide yang lupa caranya untuk mengambil resiko dan berjuang untuk mendorongnya ke level yang lebih mainstream. Konsep gaming yang lebih difokuskan pada aspek Man vs Nature dengan konsep multiplayer asymmetrical yang efektif menghadirkan pengalaman gaming yang original, membuat posisi Death Stranding di industri game, tiada duanya.

  1. Bayonetta 2 (2014)

giphy

 

Seperti sebuah euphoria meluap yang tidak tergambarkan, inilah perasaan sebagian besar gamer, termasuk kami, ketika Nintendo menyerahkan pendanaan ekstra bagi Platinum Games untuk akhirnya memperkenalkan dan membawa kisah petualangan baru untuk sosok “Si Tante” di Bayonetta 2. Sebuah kepercayaan yang harus diakui, terbayar dengan manis. Tidak hanya konsep pertarungan super cepat dan intens saja yang tetap dipertahankan, namun keberhasilan untuk mendorong kepribadian dan cerita Bayonetta yang penuh dengan aksi-aksi super gila ke level yang baru. Ia menjadi sebuah game action yang tidak sekedar memuaskan saja, tetapi juga tidak takut untuk bersenang-senang. Kami sendiri tidak sabar lagi menunggu apa yang ditawarkan Platinum untuk Bayonetta 3, yang saat artikel toplist ini ditulis, memang belum membuka banyak informasi.

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…
March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…