Review Granblue Fantasy Versus: Percaya Pada Kemenangan!
RPG Mode yang Ternyata Seru!
Walaupun hadir sebagai sebuah game fighting yang notabene menjadi genre utamanya, Cygames sepertinya berkomitmen untuk memastikan gamer-gamer yang merupakan fans dari seri original Granblue Fantasy itu sendiri tetap mendapatkan ekstra konten tambahan dari format yang mereka cintai. Formula yang sama juga bisa berakhir menarik gamer yang tidak terlalu familiar dan baru terjun pertama kali via Versus untuk memeriksa, menjajal, dan mungkin jatuh hati dengan game mobile / browser originalnya. Benar sekali, kita tengah bicara soal mode super uniknya – RPG Mode.
Menggantikan posisi mode campaign atau arcade di banyak game fighting, RPG Mode menjadi media dan pondasi bagi GBF Versus untuk memberikan sedikit suntikan plot yang notabene juga memberikan latar belakang lebih jelas untuk karakter roster yang mereka suntikkan. Mode RPG ini dibagi ke dalam beberapa chapter dan lokasi, dimana setiap mereka biasanya memuat hingga belasan misi terpisah untuk diselesaikan sebelum Anda bisa bergerak menuju ke lokasi selanjutnya. Setiap chapter dan lokasi biasanya ditutup dengan pertarungan boss, baik melawan karakter ataupun Primal Beast itu sendiri. Tidak hanya menggunakan Gran, seiring dengan progress cerita yang bergerak, Anda juga akan berkesempatan untuk menggunakan karakter-karakter lain yang baru saja Anda tundukkan.
Mode RPG ini diposisikan sebagai game action side-scrolling, namun dengan mekanik dasar dari sistem fighting-nya. Ini berarti bahwa terlepas dari karakter manapun yang Anda gunakan, Anda masih bertarung dengan animasi serangan serupa dan sistem skill dengan cooldown yang sama. Yang berbeda hanyalah sistem pergerakan mundur yang kini tidak lagi selalu soal mengeksekusi sistem guard tetapi juga membalikkan badan untuk menyerang musuh di posisi yang lain. Beberapa serangan pemungkas juga dimodifikasi, hingga kini beberapa di antara mereka hadir sebagai serangan AOE dengan damage besar yang sayangnya untuk beberapa karakter, juga tidak lagi diikuti animasi sinematiknya yang memanjakan mata.
Maka menyelesaikan satu misi ke misi lainnya adalah intisari RPG Mode. Sebagian besar misi akan berkutat pada usaha untuk membersihkan area dari musuh yang muncul di hadapan Anda dalam gelombang. Semakin jauh daerah yang Anda singgahi, semakin sulit pula musuh yang dihadapi. Setiap chapter juga biasanya berakhir dengan pertarungan boss melawan karakter / Primal Beast yang hadir dengan mekanik berbeda. Selain bar HP yang kini tertera jelas, mereka juga bersifat layaknya AI di mode fighting, dengan ragam serangan kombinasi dan spesial yang bisa mereka picu. Karakter boss ini juga didukung dengan bar lain bernama “Overdrive” yang jika penuh akan memberikan mereka tambahan animasi serangan dengan damage lebih besar. Jika Anda berhasil menghabisi bar Overdrive mereka ini dengan ragam serangan yang ada, mereka akan jatuh dalam status “Break” yang membuat mereka terdiam untuk beberapa saat dan rentan pada status Critical untuk setiap serangan yang Anda luncurkan.
Tenang saja, karakter Anda juga akan diperkuat dengan begitu banyak hal yang tidak tersedia di mode fighting-nya. Sebagai contoh? Karakter companion. Alih-alih bertarung sendiri, Anda akan bisa memilih satu karakter companion yang ditenagai AI untuk membantu Anda membereskan misi yang ada, termasuk pertarungan boss sekalipun. Tidak hanya itu saja, Anda dan karakter AI pendukung ini juga masing-masing bisa membawa 2 skill Support yang bisa diaktifkan berbasis waktu cooldown. Dengan skill support ini, Anda bisa mendapatkan keuntungan strategis tertentu, dari sekedar healing, memangkas damage yang Anda terima dari serangan musuh, meningkatkan damage serangan, hingga mendapatkan instan bar serangan pemungkas begitu saja. Memadupadankan skill support yang sesuai akan membantu Anda melewati pertarungan lebih mudah.
Sistem lain yang dibawa RPG Mode dari seri Granblue Fantasy original adalah Weapon Grid. Bahwa selain kenaikan level yang bisa didapatkan dari EXP Points di setiap misi yang berhasil Anda selesaikan, Anda juga biasanya akan disuguhi ragam reward berupa mata uang dan senjata yang dibagi ke dalam beragam kategori elemen. Anda bisa membangun sebuah grid berisikan 10 jenis varian senjata yang bisa Anda gonta-ganti seperti yang Anda inginkan. Setiap senjata akan memiliki skill pasif yang biasanya berkontribusi langsung pada kekuatan grid itu sendiri, dengan kesempatan untuk memperkuat status ataupun skill yang ia miliki dengan menggunakan resource spesifik. Anda juga bisa melihat seberapa signifikan peningkatan yang ditawarkan setiap grid lewat jumlah HP dan ATK yang dimiliki karakter Anda. Tenang saja, Anda yang tidak ingin ambil pusing bisa melakukan segala sesuatunya dengan memanfaatkan fitur “Auto” yang juga disediakan, dengan opsi sederhana jika Anda ingin membangun karakter ofensif, balance, atau tanky.
Maka sistem senjata ini menjadi pondasi sistem gacha yang secara menakjubkannya, juga berhasil diimplementasikan di GBF Versus untuk mensimulasikan cita rasa otentik dari versi originalnya. Setiap misi yang Anda selesaikan, baik dari misi cerita ataupun Bonus Missions yang ada, Anda bisa mendapatkan Premium Ticket yang bisa ditukarkan dengan kesempatan gacha untuk mendapatkan lebih banyak senjata dari beragam tingkat kelangkaan R – SR – SSR yang tentu saja kekuatannya kian signifikan sesuai dengan level kelangkaannya. Kerennya lagi? Sebagian besar senjata SSR ini juga berfungsi sebagai “Skin” – dimana ia menjadi senjata kosmetik yang bisa Anda gonta-ganti untuk karakter yang memang terasosiasi dengan senjata tersebut. Tidak mengherankan jika setiap dari mereka datang dengan desain yang super keren.
Namun tantangan dan sensasi utama RPG Mode yang sesungguhnya terletak pada mode Hard yang baru akan terbuka setelah Anda menyelesaikan keseluruhan misi yang ada. Seperti nama yang ia usung, mode “Hard” ini memang tidak main-main. Setiap musuh yang Anda temui, dari sekedar kroco yang menyebalkan hingga para karakter boss dan Primal Beast yang ada akan datang dengan HP lebih tebal dan damage lebih besar. Tidak hanya itu saja, mode Hard ini juga akan membuka jenis serangan baru yang jauh lebih mematikan dari para musuh ini. Para musuh kroco yang di mode Normal bisa Anda habisi dengan mudah sekalipun kini bisa bekerjasama dengan kroco lain untuk menghadirkan serangan kombinasi dengan damage besar. Sementara untuk karakter Boss dan Primal Beast, serangan baru ini cukup untuk membuat Anda panik.
Dengan semua tingkat kesulitan yang tidak mudah ditundukkan ini, Granblue Fantasy Versus sepertinya lebih mendorong Anda untuk menjajalnya dalam mode online – berusaha menundukkannya bersama dengan player lain secara online. Kerjasama antara dua player ini akan menggantikan karakter companion yang biasanya dibawa dalam format pertarungan yang pada dasarnya, tidak akan banyak berbeda. Namun mengingat tidak ada batasan level untuk matchmaking, Anda selalu berkesempatan untuk mendapatkan pertarungan lebih mudah jika bertemu dengan user lain yang sudah memiliki karakter dengan level lebih tinggi dan Weapon Grid yang sudah mumpuni.
Satu yang menarik adalah motivasi ekstra untuk menyelami RPG Mode ini lebih dalam atas nama grinding, yang membuat komunitas online biasanya cukup aktif terlepas dari fakta bahwa mereka sudah menyelesaikan semua tantangan di Hard Mode. Beberapa misi di mode Hard, terutama untuk Raid Battle melawan karakter boss dan Primal Beast biasanya hadir dengan reward yang sangat pantas untuk dikejar. Selain uang dan EXP, ia biasanya juga memuat beragam material yang dibutuhkan untuk meracik dan mendapatkan ragam senjata terkuat di Shop yang sudah disediakan. Proses crafting menggunakan material ini tentu menawarkan jaminan pasti untuk senjata spesifik yang Anda kejar alih-alih mengandalkan sistem gacha yang belum tentu berhasil. Semakin langka senjata yang biasanya diikuti dengan baris skill menggoda, semakin butuh perjuangan pula ia didapatkan. Kita terkadang bicara soal pertarungan yang bisa memakan waktu hingga 15 menit untuk diselesaikan, bahkan ketika ia memuat dua user dengan level tinggi sekalipun.
Jika pertarungan RPG di mode Hard tidak cukup menantang untuk Anda, Granblue Fantasy Versus juga menyuntikkan mode lain bernama “Tower of Babyl” yang hanya bisa dimainkan secara solo saja. Selayaknya menara khas anime yang biasanya dibagi ke dalam ratusan lantai, perjuangan Anda yang dibagi ke dalam setiap 5 lantai ini akan mereka ulang misi-misi dari RPG Mode namun dibumbuhkan dengan tingkat kesulitan yang meningkat seiring dengan jumlah lantai yang Anda selesaikan. Kami sendiri belum menyelesaikan Tower ini karena proses grinding yang memang dibutuhkan. Karakter kami yang berada di level 80-an dengan senjata yang menawarkan status ATK di angka 60k-an kini butuh waktu 10 menit tersendiri hanya untuk membersihkan 1 lantai yang berisikan kroco-kroco kecilan saja.
Walaupun sebagian besar pengalaman Anda berakhir repetitif dan membosankan, terutama saat melawan kroco kecil berdasarkan cerita yang mengemuka, RPG Mode tetap berujung menjadi mode yang menarik. Setiap pertarungan melawan karakter boss atau Primal Beasts, apalagi di Hard Mode, benar-benar menawarkan tantangan layaknya sebuah game RPG. Mereka begitu alot, mengancam, dan membutuhkan strategi tersendiri untuk ditundukkan hingga kesan RPG yang ia janjikan memang mengalir kentara. Proses gacha yang diterjemahkan baik dari versi originalnya juga memberikan pengalaman GBF yang seharusnya, lengkap dengan konsep pertarungan online yang selalu seru dan memberikan alasan ekstra bagi Anda untuk kembali dan kembali.
Skema Roster Kurang “Asyik”
Namun sayangnya, terlepas dari semua daya tarik mengagumkan yang ia tawarkan dari presentasi audio visual, mekanik gameplay, dan RPG Mode yang ternyata benar-benar terasa seperti game RPG, Granblue Fantasy Versus memuat skema DLC yang di mata kami, cukup mengecewakan. Mengapa? Karena jelas sejak dirilis, dengan karakter roster yang terhitung terbatas, bahwa game ini memang didesain sedemikian rupa untuk mengeruk lebih banyak uang Anda dengan DLC-DLC karakter berbayar di masa depan yang sudah pasti akan memuat karakter waifu dan ikonik yang lebih dicintai gamer lagi. Tidak jauh-jauh, DLC pertama bahkan sudah diumumkan dan barisan roster-nya juga sudah dipastikan akan memuat karakter bernama Narmaya – yang notabene menjadi salah satu karakter terfavorit.
Kami bukanlah termasuk gamer yang antipati terhadap sistem DLC berbayar di game fighting, yang di beberapa skenario justru memastikan ekosistem komunitasnya bertahan hidup untuk waktu yang cukup lama, seperti yang terjadi dengan Street Fighter V dan Tekken 7. Namun kedua game fighting tersebut sudah datang dengan roster dasar yang jumlahnya sudah terhitung banyak dan mengakomodasi apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh para fans. Sementara untuk Granblue Fantasy Versus? Anda bertemu dengan hanya 11 karakter roster saja yang begitu terbatas! Apalagi ia juga tidak membawa sistem kustomisasi ala Mortal Kombat misalnya, yang walaupun jumlah karakternya tidak pernah masif, namun setiap darinya menawarkan alternatif pendekatan gaya bertarung yang berbeda-beda. Yang diusung Granblue Fantasy Versus di sini hanyalah karakter standar dan tetap, dengan item kustomisasi yang bersifat kosmetik saja.
Ini tentu saja menjadi sebuah kondisi mengecewakan yang pantas untuk dibicarakan, karena “kerakusan” Cygames sekaligus kecerdasan mereka melihat peluang yang ada, membuat Granblue Fantasy Versus tampil setengah hati untuk memenuhi tujuannya, baik bagi gamer penggemar GBF Original ataupun gamer pendatang baru. Bagi fans original yang notabene pasti memiliki banyak karakter favorit, ini berarti mereka harus menggelontorkan ekstra uang untuk berkesempatan untuk menjajal seberapa hebat karakter favorit mereka jika tidak masuk ke dalam roster 11 karakter ini. Bagi gamer pendatang baru? Kesempatan mereka untuk mengenal lebih banyak karakter Granblue Fantasy yang mungkin tidak pernah mereka kenal dan bisa saja membuat mereka cukup jatuh hati untuk terjun masuk ke dalam game originalnya kini terenggut. Bisa jadi karakter yang membuat mereka tertarik kini berada di skema DLC dan berujung tidak pernah mereka cicipi.
Yang jauh lebih menyebalkan lagi? Bahwa semua reward dari kerepotan Anda menyelesaikan mode hard di RPG Mode atau berusaha menundukkan mode arcade di tingkat kesulitan tertinggi, atau sekedar bermain-main dengan skema gacha yang ia usung, kesemuanya tidak ada satupun yang memberikan karakter roster tambahan sebagai reward. Bahwa karakter-karakter pendukung yang sempat muncul dari sisi cerita, khususnya tokoh antagonis seperti Belial dan Beezelbub kesemuanya, sudah dikonfirmasikan sebagai karakter DLC. Dari semua hal asyik yang diusung GBF Versus, usaha terang-terangan mengeruk uang dari sistem DLC berbayar ini harus dikategorikan sebagai yang paling tidak asyik. Cukup mengecewakan.
Setidaknya, kekecewaan ini sedikit terobati dengan banyaknya collectibles yang bisa Anda beli lewat mata uang terpisah bernama Renown yang memungkinkan Anda untuk mendapatkan artwork-artwork keren dan music untuk dinikmati via menu terpisah. Artwork definisi tinggi yang menggunakan tombol Share dari Playstation 4, bisa berakhir menjadi wallpaper desktop yang menawan. Namun apakah hadirnya Collectibles ini cukup untuk menutup lubang menganga soal kuantitas roster? Sayangnya, tidak.