Preview Bravely Default II: Rasa Klasik Asyik!

Reading time:
March 3, 2021
bravely default II jagatplay part 1 55

Kerinduan untuk cita rasa JRPG klasik, yang memang seringkali didefinisikan dengan cerita soal menyelamatkan dunia dan gameplay turn-based memang terasa begitu kuat selama beberapa tahun terakhir ini. Sebagian besar dari kerinduan ini datang karena proses modernisasi banyak franchise yang berujung membuatnya jadi game action. Berita baiknya? Square Enix setidaknya masih menyediakan pengalaman tersebut lewat beberapa judul dengan kualitas yang memesona, termasuk Dragon Quest XI di antaranya. Sementara bagi gamer yang sempat menikmati judul JRPG di era Nintendo 3DS masa lampau, kedatangan Bravely Default II jadi salah satu yang paling diantisipasi. Game yang akhirnya berujung kami jajal secara langsung.

Kesan Pertama

Sebagai gamer yang tidak pernah mengikuti hype Bravely Default di era Nintendo 3DS, menikmati seri yang satu ini berhasil membuka mata kami mengapa seri yang satu ini berujung membuat banyak gamer pencinta JRPG jatuh hati. Ada kesan seri Final Fantasy klasik yang kuat di sini lewat kekuatan cerita yang berpusat pada konsep kristal dan tentu saja, pergantian Job yang diusung. Satu yang menarik, Bravely Default II juga berujung jadi game yang tidak semudah yang dibayangkan. Pertarungan, terutama saat melawan boss, adalah kerja keras untuk tidak hanya memastikan karakter Anda berada di level yang sesuai, tetapi juga datang dengan kombinasi Job yang tepat. Salah langkah, game ini tidak akan sulit untuk membuat Anda berakhir frustrasi.

Hadir dengan visualisasi yang imut yang datang dengan ragam efek blur untuk menciptakan visual yang lebih modern, dunia yang ditawarkan oleh Bravely Default II saat ini memang tidak bisa dibilang luas. Kota datang kecil, mengusung beberapa lokasi yang memang Anda butuhkan untuk memperkuat diri, yang juga diikuti dengan jumlah dungeon yang tidak sedikit pula. Konsep seperti ini membuat Bravely Default II, setidaknya di 15 jam pertama kami, terasa seperti game JRPG yang terasa lugas. Namun setidaknya bersama dengan voice acting yang dieksekusi penuh di sepanjang permainan, cerita yang ia usung cukup menarik dengan beberapa di antaranya, bahkan terasa gelap dan berat.

Salah satu perubahan paling signifikan datang dari sistem Street Pass yang di seri pertama menjadi salah satu fitur andalan yang unik. Mengingat Nintendo Switch tidak lagi mendukung fitur yang sama, Bravely Default II mengusung sistem berbeda yang setidaknya, tetap akan akan membantu Anda meringankan proses grinding karakter. Game ini akan punya fitur “eksplorasi otomatis” yang akan bisa dipicu dengan membiarkan Bravely Default II berjalan di Rest Mode, dengan waktu pengumpulan resource hingga maksimal waktu 12 jam real-time. Sistem ini setidaknya membuat Anda merasa bahwa waktu Anda tidak memainkannya tetap akan terasa produktif.

Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, terutama untuk menyelesaikan keseluruhan cerita yang entah butuh waktu berapa lama, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven di bawah ini untuk mendapatkan gambaran apa itu Bravely Default II. Time to grind, bois!

bravely default II jagatplay part 1 4 bravely default II jagatplay part 1 117 bravely default II jagatplay part 1 111 bravely default II jagatplay part 1 107 bravely default II jagatplay part 1 101 bravely default II jagatplay part 1 71 bravely default II jagatplay part 1 65 bravely default II jagatplay part 1 58 bravely default II jagatplay part 1 46 bravely default II jagatplay part 1 30 bravely default II jagatplay part 1 12 bravely default II jagatplay part 1 8
Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…
March 19, 2024 - 0

Review Unicorn Overlord: Kuda, Tahta, Wanita!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Unicorn Overlord ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…