Epic Inginkan Samaritan Demo di Flash!

Reading time:
March 9, 2012
unreal engine next gen

Epic memang harus diakui merupakan salah satu sumber engine grafis terbaik di industri game. Sepak terjang Unreal Engine yang menjadi basis bagi pembangunan banyak game hingga kini menjadi bukti yang paling nyata. Tidak terjatuh pada zona nyaman, Epic juga terus berusaha mengembangkan engine yang lebih baik, sebuah standar bagi video game di masa depan. Sebuah visi yang mereka wujudkan lewat Samaritan Demo yang dipercaya merupakan prototipe awal untuk Unreal Engine 4. Tidak main-main, demo ini membutuhkan setidaknya tiga kartu grafis GTX 580 untuk berjalan secara mulus. Sempat dikabarkan akan terlalu ampuh untuk konsol next-gen, Epic justru memiliki mimpi lain yang lebih muluk: membawanya ke Flash Player!

Flash Player versi terbaru yang dirilis oleh Adobe untuk perangkat komputer terkini memang sudah mencapai fase yang luar biasa. Beberapa demonstrasi yang ada memperlihatkan bagaimana Flash kini dapat menangani game-game dengan kualitas grafis mendekati konsol. Epic bahkan membawa kemampuan ini ke tingkat yang lebih jauh. Di ajang GDC 2012 yang masih berlangsung, Epic mendemonstrasikan bagaimana game-game ikonik mereka seperti Unreal Tournament III , Epic Citadel, dan Dungeon Defenders dapat berjalan dengan baik di Flash. Sang bos besar Epic – Mark Vein mengemukakan mimpi terbesarnya untuk dapat melihat kualitas sekelas Samaritan Demo di dalam Flash.

samaritan demo
Bayangkan masa depan video game jika Anda bisa memainkan game dengan kualitas grafis seperti ini di Flash!

Walaupun terdengar cukup mustahil saat ini, namun dengan perkembangan teknologi pesat yang selalu mampu dihadirkan di industri game, apa yang diimpikan oleh Rein ini adalah sebuah mimpi dengan probabilitas yang tinggi untuk dapat terwujud. Bayangkan apa yang akan terjadi jika kualitas grafis sekelas Samaritan ini akan dapat dinikmati lewat Flash? Ini tentu akan menjadi revolusi awal yang akan mengubah cara kerja industri game secara keseluruhan. Hasil akhirnya? Bukan tidak mungkin banyak developer akan mulai melirik platform yang satu ini dan melupakan konsol sama sekali.

 

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 25, 2023 - 0

Review Mortal Kombat 1: Tetap, Mutilasi Adalah Solusi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mortal Kombat 1 ini? Mengapa…
September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…