Gamer Korea Mulai Tinggalkan Starcraft!

Korea Selatan, banyak orang awam yang akan langsung mengasosiasikan negara ginseng ini dengan berbagai produk hiburan yang sedang menjadi tren saat ini, dari drama, film, hingga musik. Bagi gamer? Korea Selatan memiliki pesonanya sendiri sebagai salah satu negara dengan komunitas gamer yang hidup dan kompetitif. Berbeda dengan negara lain, video game menjadi salah satu olahraga elektronik yang diakui. Sudah menjadi rahasia umum bahwa negara ginseng ini telah berhasil mencatat gamer-gamer Starcraft terbaik di dunia. Popularitas yang dicapai dari game Blizzard ini bahkan berhasil membawa beberapa gamer professional mencapai popularitas yang sama dengan aktris dan idol di sana. Namun sesuatu yang mengejutkan terjadi. Starcraft ternyata perlahan namun pasti, mulai tenggelam.
Setelah berhasil mempertahankan dominasi sebagai salah satu game paling populer berkat seri pertama dan keduanya, tren terakhir justru memperlihatkan bahwa sebagian besar gamer Korea tidak lagi tertarik dengan game strategi Blizzard ini. Sebagai gantinya? Mereka mulai melirik game Battle-Arena ala Dota yang cukup populer – League of Legends. Game yang satu ini berhasil menggeser dominasi Starcraft dan menjadi game yang paling sering dipertandingkan di Korea dengan dukungan sponsor dan kompetisi berhadiah tinggi. Para gamer Korea tampaknya sudah bosan dengan “terperangkap” dengan Starcraft.

Namun berbeda dengan Starcraft, League of Legends tidak menuntut kemampuan koordinasi mata – tangan serumit Stracraft. Hasilnya? Kita mungkin tidak akan menemukan lagi gamer-gamer Korea dengan kemampuan multitasking luar biasa dan gerakan jari yang cepat di masa depan. Tetap saja, sebuah variasi tentu menjadi berita yang bagus bagi gamer Korea yang mulai mendapatkan stereotipe kental sebagai “gamer Warcraft”. Di sisi lain, ini tentu menjadi pukulan telak lainnya untuk Blizzard. Diablo III yang tak kunjung datang, 600 karyawan yang dipecat, menurunnya angka gamer World of Warcraft secara drastis, dan popularitas Starcraft yang menurun di Korea membuat tahun ini akan menjadi tahun yang berat untuk developer kawakan ini.