Review Devil May Cry HD Collection: Menghancurkan Ekspektasi!

Reading time:
March 27, 2012
Devil May Cry HD Collection 1

Jagat Play tampaknya memang sedang kebanjiran bahan review untuk game-game HD Remake yang lahir dari franchise raksasa di industri game. Setelah sempat memberikan penilaian untuk rilis terbaru Konami – Silent Hill HD Collection yang hadir dalam kualitas definisi tinggi yang cukup baik, kali ini kami kedatangan salah satu franchise game hack and slash terbaik di industri game – Devil May Cry. Setelah menunggu cukup lama, Capcom akhirnya secara resmi merilis Devil May Cry HD Collection untuk Playstation 3 dan XBOX 360. Sebuah game yang tentu saja sangat diantisipasi oleh begitu banyak gamer yang sudah mengikuti franchise ini sejak awal.

Kehadiran Devil May Cry untuk pertama kalinya di Playstation 2 di masa lalu memang menjadi tonggak dan monumen yang terhitung fenomenal di industri game. Ia memperkenalkan sebuah konsep game hack and slash yang stylish dan menjadi standar bagi banyak game serupa yang lahir setelahnya. Kualitas yang dihadirkan oleh Capcom untuk ketiga serinya memang pantas diacungi jempol, dari segi visualisasi, plot, hingga mekanisme gameplaynya sendiri. Kini, bertahun-tahun sejak kelahirannya, para gamer akhirnya berkesempatan untuk merasakan game ini kembali. Kali ini tentu saja dengan kualitas yang diklaim Capcom sebagai – high definition.

Lantas, apakah Capcom berhasil “menghidupkan kembali” franchise ini dengan sensasi yang sama dengan seri lawasnya di masa lalu? Lantas kualitas seperti apa yang membuat kami justru berkesimpulan bahwa kehadiran Devil May Cry HD Collection ini justru terkesan “menghancurkan ekspektasi” yang ada?

Devil May Cry HD Collection yang kami mainkan ini adalah versi XBOX 360. Karena tidak ada perbedaan yang signifikan dengan versi Playstation 3 dan untuk memastikan managemen konten yang lebih mudah bagi pembaca, kami menempatkanya di sesi Playstation

Devil May Cry HD

Devil May Cry 1 HD Collection 1

Kehadiran Devil May Cry  di tahun 2001, lebih dari sepuluh tahun yang silam memang menjadi salah satu tonggak sejarah terpenting di industri game. Kemunculannya yang berdekatan dengan perilisan Playstation 2 di kala itu memang memunculkan  animo yang besar dari para gamer. Ia menjadi salah satu game pertama yang memperkenalkan sebuah genre hack and slash dengan esensi permainan yang begitu tepat dan cepat. Salah satu keunggulan utamanya? Devil May Cry pertama ini “disembah” karena visualisasinya yang begitu menawan di masa lalu. Ia memperlihatkan bagaimana Playstation 2 mampu melakukan banyak hal yang jauh lebih baik dibandingkan Playstation generasi pertama.

Apakah Lebih Baik dengan HD Remake?

Dari ketiga seri yang dirilis untuk HD Collection ini, Devil may Cry pertama boleh dibilang sebagai yang terbaik. Ia yang mendapatkan perombakan kualitas yang paling kentara dengan sensasi definisi tinggi yang terbaik, termasuk dari desain Dante hingga settingnya sendiri. Walaupun Anda masih dapat merasakan visualisasi dengan rasa “Playstation 2” yang begitu kental, namun versi HD ini masih bisa dinikmati dengan maksimal. Kekurangannya? Anda akan merasakan kesan bahwa Capcom mengerjakan game ini dengan “setengah hati”. Walaupun keseluruhan game akan dihadirkan dalam resolusi HD secara penuh,namun beberapa bagian seperti FMV, cut-scene, bahkan menu item tetap hadir dalam resolusi standar dan terkesan pecah. Jika Anda memainkan game ini dalam televisi 720p atau 1080p, Anda akan melihat bagaimana game ini hanya akan tampil di pertengahan layar LCD Anda.

Devil May Cry 1 HD Collection 2 Devil May Cry 1 HD Collection 7 Devil May Cry 1 HD Collection 10 Devil May Cry 1 HD Collection 12 Devil May Cry 1 HD Collection 13 Devil May Cry 1 HD Collection 15 Devil May Cry 1 HD Collection 18 Devil May Cry 1 HD Collection 21 Devil May Cry 1 HD Collection 22

 

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…
March 19, 2024 - 0

Review Unicorn Overlord: Kuda, Tahta, Wanita!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Unicorn Overlord ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…