EA Bantah Isu Pemecatan Ratusan Karyawan
Setiap perusahaan di dunia ini tentu pernah mengalami pasang surut karena beragam alasan. Beberapa bahkan harus berhadapan dengan konsekuensi terburuk yang harus dihadapi – kebangkrutan. Tidak hanya terjadi pada perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang, masalah seperti ini juga dapat terjadi pada perusahaan besar. Kesalahan pada kebijakan yang diambil, strategi marketing yang gagal, hingga produk yang tidak kunjung populer menjadi “perangkap” yang mematikan, seperti yang terjadi pada THQ. Secara mengejutkan, sebuah informasi “menyedihkan” juga mulai menyebar di dunia maya. EA kabarnya akan memecat ratusan karyawannya.
Rumor ini dipicu setelah EA harus berhadapan dengan banyak kegagalan yang terjadi di tahun 2011 silam. Sebagai contoh? Walaupun Battlefield 3 tampil memukau dari segi kualitas, namun tingkat penjualannya tetap tidak mampu mengalahkan sang rival – Modern Warfare 3 yang begitu masif. Tidak hanya Battlefield 3, kegagalan Bioware untuk mengembangkan Star Wars MMO juga dianggap sebagai pemicu. EA langsung bereaksi terhadap rumor ini. Perusahaan publisher raksasa yang menggawangi banyak developer besar ini secara tegas membantah semua informasi ini. Mereka menyatakan bahwa tenaga kerja yang masuk dan keluar adalah sesuatu yang biasa, mengingat begitu banyak proyek yang sedang mereka kerjakan. Tetapi mereka tidak sampai harus merumahkan ratusan pekerja tanpa alasan yang jelas.
Walaupun terdengar cukup beralasan dan diperkuat dengan argumentasi yang kuat, namun jika beradasarkan pada akal sehat, hampir tidak mungkin bagi perusahaan sebesar EA untuk bermasalah secara keuangan hanya karena satu atau dua game yang gagal. Mengapa? Karena mereka memiliki segudang game lain yang terhitung sukses di pasaran. Battlefield 3 dan Star Wars: KOTR mungkin tidak sebaik yang diharapkan, namun game-game lain seperti Mass Effect 3, Amalur, dan FIFA 12 menyumbang pendapatan yang tidak sedikit. Pertanda EA bangkrut? Saya pribadi justru lebih mengkhawatirkan nasib Nintendo dan Sony yang terus merugi besar.