Gaming dengan Intel HD Graphics 4000 : Ivy Bridge IGP

Reading time:
April 25, 2012
IvyBridge 02

Prosesor Intel Ivy Bridge yang baru saja dirilis beberapa hari lalu membawa sejumlah kejutan bagi para PC performance-enthusiast ,mulai dari Gamer, Content-Creator, sampai Overclocker.  Anda yang pernah membaca review Prosesor Ivy Bridge kami yang terdahulu tentunya melihat bahwa prosesor ini dilengkapi dengan sejumlah teknologi baru menarik yang pastinya mengundang keinginan untuk meng-upgrade sistem lama anda.

Dari sejumlah fitur yang ada pada prosesor ini, salah satunya yang menarik perhatian kami adalah GPU onboard yang tertanam di dalam prosesor Ivy Bridge, yang disebut juga dengan nama Intel HD Graphics 4000, atau akrab juga disebut Intel GMA HD 4000. Integrated GPU (IGP)  HD Graphics 4000 ini tidak lain merupakan pengembangan lebih lanjut dari Intel HD Graphics 3000 yang terdapat pada prosesor Intel Sandy Bridge , dan komponen ini adalah salah satu komponen dalam prosesor Ivy Bridge yang memberikan performance boost cukup signifikan dibanding dengan Sandy Bridge.

intel ivy bridge hd 2000 3000 vs 2500 4000

Menurut tabel spesifikasi diatas, Intel HD Graphics 4000 memiliki 16(enam belas) Execution Unit, lebih banyak empat unit dari Intel HD Graphics 3000.

Meskipun Intel pernah memberi klaim bahwa Intel HD Graphics 3000 memiliki kemampuan gaming yang cukup untuk sebagian casual gamer, kami masih cukup kesulitan untuk mencari skenario bermain game yang nyaman dengan HD Graphics 3000, karena meskipun sudah dioverclock, HD Graphics 3000 masih belum bisa memberi peeforma yang kami anggap cukup untuk dianggap sebagai sebuah GPU low-end.

Bagaimana dengan performa Intel HD Graphics 4000? Mari kita lihat bersama !

Test Setup

Berikut adalah testbed pengujian gaming yang kami pakai :

Intel HD 4k Rig

  • CPU : Core i5-3570K ‘Ivy Bridge’
  • Motherboard : Gigabyte Z77X-D3H
  • RAM : Kingston HyperX DDR3-1600 C9 2x 2GB (berjalan pada default SPD, 1333Mhz)
  • VGA : Intel HD Graphics 4000
  • HDD : WDC Black 500GB
  • PSU : Corsair CX500
  • CPU Cooler : Corsair H80 Liquid Cooling
  • OS: Windows 7 64-bit SP1 Ultimate

 

Semua hardware berjalan pada keadaan default(Load Optimized Default di BIOS), dan driver menggunakan yang terbaru dari Vendor motherboard.

Catatan : Untuk menjaga supaya review ini kondisinya mendekati skenario penggunaan sehari-hari dari user biasa, maka kami menjalankan kecepatan memori sistem dengan speed DDR3-1333Mhz CL9 (default SPD), IGP HD 4000 berjalan pada clock defaultnya, yakni 1150Mhz.

Performa Sintetis : Mirip Dengan NVIDIA 8600GT atau AMD HD 4650 DDR3

Sebelum kami memasuki real game test, ada baiknya kalau kiat terlebih dahulu melihat performa IGP HD 4000 ini pada beberapa benchmark synthetic, untuk memperkirakan performa gaming-nya nanti.Kami memilih benchmark 3DMark06(default run 1280×1024) untuk pengujian API DirectX9, dan benchmark 3DMarkVantage(Performance Preset 1280×1024) untuk pengujian API DirectX10.

Berikut ini hasilnya (klik untuk memperbesar)

3DMark06 

3DMark06

 

3DMarkVantage

3DMarkVantage

 

Performa benchmark DX10 sintetis dari Intel HD Graphics 4000 ini ada di antara performa AMD APU A6-3650 dan A8-3850. Sebagai referensi anda, berikut ini skor 3DMarkVantage  dari sebuah AMD APU LLANO A8-3850 * klik untuk memperbesar *

Battlefield3 Llano 3DMarkVantage

 

Catatan : AMD LLANO APU yang ada disini menggunakan kecepatan memori DDR3-1600, sehingga hasilnya mungkin sedikti berbeda dengan AMD LLANO A8-3850 yang berjalan default dengan kecepatan memori 1333Mhz.

Menurut database kami, performa sintetis seperti ini kurang lebih mirip dengan performa VGA Diskrit yang beredar beberapa tahun lalu, yakni nVIDIA 8600GT DDR3 atau ATI Radeon HD 4650 DDR3. Apakah performa real-game dari Intel HD 4000 mencukupi untuk bermain game dengan nyaman? To the Next Page, please..

Pages: 1 2 3 4 5
Load Comments

PC Games

April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…

PlayStation

May 26, 2023 - 0

Wawancara dengan Hiroshi Takai & Koji Fox (Final Fantasy XVI)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Hiroshi Takai dan Koji Fox dari…
May 26, 2023 - 0

Menjajal Final Fantasy XVI: Kini Dewasa, Penuh Gairah!

Seperti apa impresi 4 jam pertama kami dengan Final Fantasy…
May 8, 2023 - 0

Review Horizon Forbidden West – Burning Shores: Playstation 5 Pamer Kekuatan!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Horizon Forbidden West – Burning…
April 18, 2023 - 0

Review Dead Island 2: Akhirnya Datang Juga!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dead Island 2? Apakah ia…

Nintendo

May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…