Leap – Perangkat Saingan Terberat Kinect!

Reading time:
May 24, 2012

leap

Kinect harus diakui bukanlah sebuah perangkat sensor gaming biasa. Proses pengembangan yang dilakukan Microsoft telah melahirkan sebuah perangkat revolusioner yang menyimpan segudang potensi untuk digunakan di luar ranah gaming. Ia menjadi teknologi yang melompati zaman, menjadi dasar untuk berbagai teknologi yang lebih modern di masa depan. Tidak hanya itu saja, sebagai yang pertama di kelasnya, Kinect juga menjadi inspirasi bagi banyak manufaktur untuk mengembangkan produk serupa, bahkan yang lebih baik darinya. Persaingan pun dimulai dengan kelahiran sebuah device baru bernama – Leap.

Apa keistimewaan dari Leap ini? Dengan hanya dengan sebuah perangkat yang tidak lebih besar daripada sebungkus permen karet dan diperkuat dengan hanya tenaga dari USB, Anda akan dapat mengaplikasikan sensor gerak dimanapun Anda berapa. Leap mampu membaca kesepuluh jari tangan Anda secara akurat dalam tingkat ketepatan yang tinggi, bahkan untuk gerakan-gerakan jari yang kompleks sekalipun. Anda bisa mencubit untuk melakukan zoom pada aplikasi yang Anda gunakan, memanipulasi gerakan pada objek 3D, atau hingga gerakan-gerakan jari yang tidak lumrah. Dalam demo yang diperlihatkan, Leap juga memperlihatkan apa yang bisa ia lakukan untuk dunia gaming. Saingan terberat Kinect untuk PC? Sudah tidak diragukan lagi.

sad
Don't cry Microsoft, it's "only" a Leap..

Selain ukuran yang lebih kecil, portable, dan fungsi yang lebih akurat, apa yang membuat Leap Motion tampil lebih menarik dibandingkan Kinect? Tentu saja, harga yang ditawarkan! Walaupun belum diproduksi secara massal, namun Leap ini akan dibanderol dengan harga hanya USD 70 saja. Selain itu, sang produsen – Leap Motion juga sudah mempersiapkan SDK bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi yang mendukung teknologi ini bersama dengan application store yang akan dirilis nantinya. Dengan kelengkapan dan fitur yang begitu mumpuni, pesona Leap memang sulit untuk ditolak.

Apakah Kinect for PC akan bertekuk lutut di bawah ancaman perangkat kecil ini? Kita tunggu saja.

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…