30 Game Playstation 2 Paling Memorable: A Tribute

“The King is dead, long live the King!!” tampaknya menjadi teriakan yang paling pantas untuk konsol hitam legendaris milik Sony – Playstation 2. Didukung dengan puluhan game eksklusif yang luar biasa, Sony berhasil menjual lebih dari 150 juta unit sepanjang hidupnya, menjadikannya sebagai salah satu konsol paling sukses di pasaran. Banyak gamer, apalagi di Indonesia, yang menghabiskan masa kanak-kanak dan remaja mereka dengan konsol hitam yang satu ini. Ia menjadi salah satu produk rental andalan yang tersebar masif di hampir semua kota besar di Indonesia. Namun sayang seribu sayang, Sony akhirnya mengambil sebuah keputusan sulit yang mungkin akan membuat banyak gamer sedih. Mereka akhirnya memutuskan untuk berhenti memproduksi konsol sejuta umat ini. Tentu saja, ini berarti menjadi akhir dari segalanya.
Sebagai gamer yang hidup dan tumbuh bersama Playstation 2, bersama dengan jutaan gamer lainnya di Indonesia, tidak berlebih rasanya jika Jagat Play menyediakan sedikit waktu untuk membuat sebuah tribute untuknya. Salah satu cara terbaik tentu saja menempuh kembali jalur memori yang mungkin mulai terlupakan, dan mengingat kembali game-game terbaik yang pernah meluncur di konsol ini. Kita tidak hanya membicarakan game-game one hit wonder yang sangat berkesan, tetapi juga game-game eksklusif yang kemudian tumbuh menjadi pondasi untuk franchise yang berujung sukses di generasi selanjutnya. Playstation 2 menjadi “rumah” bagi begitu banyak inovasi. Beberapa berhasil bertahan dan tetap dikenal hingga saat ini, namun tidak sedikit juga yang akhirnya harus gugur dan hanya menjadi kenangan.
Sebagai sebuah tribut untuk sang “raja” yang telah gugur ini, Jagat Play merangkum game-game yang dianggap menjadi ujung tombak kesuksesan Playstation 2 di masa lalu, serta yang paling mampu meninggalkan kesan yang paling mendalam. Inilah 30 yang terbaik!
30. Lord of The Ring: Return of The King

Hampir sebagian besar game yang diadaptasikan dari film seringkali berakhir bencana. Namun tidak dengan seri game adaptasi dari trilogi Lord of The Ring. Mengusung jalan cerita yang serupa dengan versi filmnya, versi game ini mampu merepresentasikan atmosfer epicness yang sama, sekaligus juga mendesain dunia, sistem pertarungan, karakteristik, dan alur cerita yang tepat. Seri Lord of The Ring: Video game ini masih menjadi salah satu game adaptasi film terbaik.
29. ObsCure

Sebagian besar gamer mungkin akan langsung mengidentifikasikan genre survival-horror dengan dua nama besar: Resident Evil dan Silent Hill. Padahal, jika kita ingin sedikit bernostalgia, ada nama ObsCure di situ. Menceritakan kisah klise tentang para remaja yang terperangkap di dalam sekolah dan harus berhadapan dengan kekuatan supernatural yang tidak dapat dimengerti, ObsCure menjadikan cahaya sebagai elemen permainan yang penting. Mengapa ia begitu memorable? Gameplaynya yang berfokus pada multiplayer menjadi keunikan tersendiri dan bukan sesuatu yang mudah ditemukan saat ini.
28. Chaos Legion

Chaos Legion adalah sebuah game hack and slash murni, dimana progress cerita dan gameplay hanya mengandalkan usaha untuk menghancurkan setiap musuh yang ada. Dengan tingkat kesulitan yang tidak dapat dipandang sebelah mata, Chaos Leigon juga menyediakan desain-desain Legion sebagai companion yang pantas untuk diacungi jempol. Sistem pertarungan yang cepat dan efek-efek destruktif menjadikan Chaos Legion sebagai salah satu yang terbaik di kelasnya.
27. Drakengard

Mengendalikan naga dan bertempur dengan ribuan pasukan sekaligus, Drakengard memang menawarkan sensasi epik tersendiri di masa lalu. Bertempur dalam lingkungan yang masif dengan ragam musuh yang menawarkan tantangan tersendiri memang menjadi keasikan tersendiri. Namun Drakengard tetap menjadi satu dari sedikit game yang menawarkan kesempatan untuk menunggang naga dan menghancurkan musuh sebanyak apapun dari angkasa. Senjata dapat diperkuat seiring dengan frekuensi penggunaan. Gamer juga akan mendapatkan naga yang lebih kuat dan brutal seiring dengan perjalanan.
26. Resident Evil: Outbreak

Jika kita membicarakan Resident Evil, maka kita membicarakan pertempuran melawan wabah virus di bawah kacamata karakter-karakter ikonik seperti Leon, Jill, Claire, dan Chris. Namun sebuah konsep unik pernah diterapkan lewat sebuah seri spin-off: Outbreak. Tidak lagi berperan sebagai salah satu dari karakter utamanya, gamer hanya berperan sebagai survivor yang harus bertahan dalam beragam skenario yang ada. Bersama dengan AI maupun gamer yang lain, para survivor ini dapat bertukar item, senjata, dan saling bahu-membahu. Seperti layaknya Left 4 Dead, hanya saja dalam format RE yang seperti kita kenal.
25. The Matrix: Path of Neo

Setiap gamer yang sempat menikmati film Matrix tentu saja ingin mencicipi rasanya menjadi sang karakter utama – Neo. Bagaimana tidak? Mampu melompat tinggi, bergerak super cepat, menghindari peluru, dengan gerakan bela diri yang luar biasa, trilogi film Matrix memang menjadi pondasi potensial untuk sebuah video game berkualitas. Pertama kali ditawarkan lewat kacamata Ghost dan Niobe di Enter the Matrix, banyak gamer yang menyayangkan absennya sang karakter utama – Neo di dalamnya. Menanti cukup lama, kesempatan itu akhirnya hadir lewat Matrix: Path of Neo. Sebuah pengalaman epik yang tidak dapat dilukiskan. Menghindari peluru dan bertempur dengan para agen? Wow!
24. Disgaea

Sejak keberhasilan Final Fantasy Tactics di masa lalu, sebuah game RPG strategi tidak lagi menjadi alternatif genre yang menarik bagi para developer. Namun rumus ini tampaknya tidak berlaku untuk Disgaea. Ia diramu tidak hanya lewat sistem gameplay yang lebih kompleks, tetapi juga beragam humor yang menyelimuti sang karakter utama – Laharl. Kesempatan untuk meningkatkan tingkat kesulitan hingga level yang hampir “absurd”, menghasilkan damage hingga angka jutaan, dan menjadikan politik sebagai salah satu nilai jual yang ada, Disgaea pertama menjadi pondasi untuk sebuah franchise yang masih tetap bertahan hingga saat ini, bahkan lebih sukses dengan eksistensinya di multi-platform.