Akhirnya, Microsoft Matikan Kebijakan DRM Xbox One!
Panik, ini mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi Microsoft saat ini. Bagaimana tidak? Event E3 2013 yang seharusnya menjadi ajang untuk menarik perhatian dan antisipasi gamer justru berakhir malapetaka. Kebijakan tidak populer yang mereka suntikkan untuk sang konsol generasi terbaru – Xbox One terus menuai kritik dan celaan dari sebagian besar gamer. Kebutuhan untuk terkoneksi setidaknya sekali dalam 24 jam, DRM, dan kebijakan game bekas yang sangat terbatas justru menjadi kampanye marketing yang luar biasa untuk Sony dan Playstation 4. Reaksi gamer begitu keras, hingga cukup untuk menenggelamkan potensi konsol yang bahkan belum dirilis. Menyadari dirinya berada di ujung tanduk, Microsoft akhirnya mengambil keputusan ekstrim yang selama ini dinantikan oleh banyak gamer. Selamat tinggal DRM!
Reaksi keras dan umpan balik yang diterima oleh Microsoft pasca E3 2013, akhirnya berhasil memaksa produsen yang satu ini untuk memutar arah kebijakan yang selama ini mereka dengungkan. Microsoft akhirnya mencabut fitur DRM dan merevisi kebijakan anti game bekas untuk Xbox One. Seperti layaknya Xbox 360, gamer tidak perlu lagi harus terkoneksi internet untuk memainkan mode single-player di Xbox One. Tidak ada lagi pemeriksaan satu kali setiap 24 jam yang sempat dikritik oleh banyak gamer. Tidak hanya itu saja, Microsoft juga memastikan bahwa gamer kini memiliki kebebasan untuk menukar, meminjamkan, memberikan, bahkan menyewakan semua game yang mereka miliki seperti halnya di Xbox 360. Anda tidak akan dibatasi oleh peraturan absurd yang sempat dilemparkan Microsoft di awal pengenalan konsol next-gen in.
Selain disc, gamer juga dimungkinkan untuk mengunduh game yang mereka inginkan via Xbox Live pada hari rilis. Bagian terbaiknya? Tidak ada lagi batasan region “21 negara”, memungkinkan semua gamer di seluruh dunia untuk mencicipi Xbox One di hari pertama rilisnya! Ini berarti, gamer Indonesia yang tidak sabar lagi menantikan kehadiran konsol ini akan dapat membelinya dari region manapun dan langsung memainkannya.
Salut untuk Microsoft yang akhirnya berani untuk berubah demi memenuhi keinginan dan kebutuhan yang didengungkan oleh gamer. Apakah perubahan kebijakan ini akan membuat posisi Xbox One kini setara dengan popularitas Playstation 4? Bagi kami pribadi, ada beberapa hal yang masih mengudang tanda tanya besar: kebijakan harga yang tetap lebih mahal USD 100 daripada Playstation 4 tanpa nilai jual lebih serta ketidakjelasan klaim fitur “Cloud-based processing power” yang sempat diklaim akan mampu membuat visualisasi game Xbox One 10 kali lipat lebih baik. Microsoft perlu berfokus pada dua isu ini.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah kebijakan Microsoft untuk mematikan DRM, menghilangkan region lock, dan merevisi kebijakan game bekas ini akan membuat Anda tertarik untuk memiki Xbox One? Atau Anda masih lebih jatuh cinta pada Playstation 4?