Review The Last of Us: Kandidat Game Terbaik Tahun Ini!

Reading time:
June 19, 2013

Berjuang untuk Bertahan Hidup

Tidak ada agenda yang lebih penting bagi Joel dan Ellie selain memastikan diri bertahan hidup.
Tidak ada agenda yang lebih penting bagi Joel dan Ellie selain memastikan diri bertahan hidup.

Perjalanan Joel dan Ellie menuju ke markas besar Firefly tentu bukanlah perkara yang mudah. Dengan segudang infected yang siap untuk memangsa mereka, dua sejoli juga harus berjuang melawan manusia normal yang kini hidup dalam batas norma yang mereka ciptakan sendiri. Dengan akar survival horror-nya yang kuat, The Last of Us tidak lantas jatuh pada tren mainstream yang justru seringkali lebih menekankan atmosfer aksi yang lebih kental. Joel dan Ellie hanya punya satu agenda utama: bertahan hidup selama menempuh perjalanan jauh ini.

Anda diberikan kebebasan mutlak untuk memilih metode yang dirasakan cocok untuk berhadapan dengan setiap ancaman yang ada, namun dengan satu catatan yang pasti, bahwa kuantitas musuh yang tengah Anda hadapi akan berpengaruh signifikan pada tingkat survivabilitas Anda. Mengingat sumber daya yang terbatas, Anda tidak bisa hanya sekedar menembak membabi buta, menarik lebih banyak perhatian dari musuh yang tengah berada di sekitar kejadian, dan terlibat layaknya sebuah game action murni. Skenario seperti ini biasanya hanya akan berakhir pada dua hasil: Anda kehabisan peluru sama sekali dan akhirnya mati. Anda juga dipersulit untuk menggunakan senjata api dengan mekanik recoilnya yang cukup mengganggu.

Dengan sumber daya yang terbatas, Anda tidak bisa hanya sekedar menembak membabi buta dan memancing lebih banyak perhatian. Ini membuat posisi Anda kian rentan.
Dengan sumber daya yang terbatas, Anda tidak bisa hanya sekedar menembak membabi buta dan memancing lebih banyak perhatian. Ini membuat posisi Anda kian rentan.
Karena alasan ini pulalah, gaya bermain secara stealth menjadi lebih masuk akal. Peluru dan item hanya digunakan ketika berada dalam posisi sangat terdesak.
Karena alasan ini pulalah, gaya bermain secara stealth menjadi lebih masuk akal. Peluru dan item hanya digunakan ketika berada dalam posisi sangat terdesak.
Dengan kemampuan pendengarannya yang tajam, Joel dapat menentukan posisi musuh yang berada di sekitar area.
Dengan kemampuan pendengarannya yang tajam, Joel dapat menentukan posisi musuh yang berada di sekitar area.

Dengan semua alasan inilah, akan menjadi pilihan yang lebih rasional untuk bermain dengan resiko yang paling minim, memastikan peluru dan item penyembuh hanya digunakan ketika berada dalam keadaan sangat terdesak. Untuk itulah, The Last of Us sangat menitikberatkan pada kemampuan Anda untuk bermain secara stealth. Dengan membunuh setiap musuh dengan diam-diam, Anda tidak perlu memicu perhatian ancaman lain yang berada di sekitar, yang mungkin menjadi target stealth Anda selanjutnya. Tapi jangan berharap Anda akan menemukan peluru atau item dari musuh yang Anda tundukkan. Sebagian besar musuh yang Anda bunuh hanya akan berakhir menjadi mayat yang tidak berguna. Tidak cukup berharga untuk menempuh resiko ini? Anda juga bisa menginfiltrasi dan bergerak diam-diam ke area berikutnya tanpa harus bertarung sama sekali. Anda bebas memilih. Tenang saja, Joel juga dibekali dengan kemampuan telinga yang tajam untuk membantu Anda melihat posisi musuh yang ada.

The Last of Us menawarkan varian ancaman yang berbeda. Untuk manusia barbaric yang menamakan dirinya Hunter, Anda akan lebih sering dipaksa untuk memegang senapan begitu konfrontasi terjadi secara terbuka. Anda juga bisa menundukkan mereka dengan senjata-senjata melee yang tersebar di sepanjang permainan, dari sekedar batu bata hingga kapak yang akan membunuh setiap ancaman secara instan. Tentu saja, metode stealth akan berjalan dengan sangat baik di sini. Namun ingat, Anda juga harus berhadapan dengan para Infected. Tergantung pada frekuensi infeksi Cordyceps yang ada, Anda akan menemui tiga jenis Infected: Runner – manusia yang baru terinfeksi dan masih bisa ditaklukkan dengan cara manusia, Clickers – infeksi yang sudah lama membuatnya buta, namun sangat sensitif terhadap suara, dan hanya bisa ditaklukkan dengan senjata dan bukan tangan kosong, serta Bloaters – varian paling berbahaya, mematikan, dan membutuhkan banyak peluru untuk dikalahkan. Musuh seperti Runner dan Clicker masih bisa dimatikan secara stealth, namun dengan menggunakan senjata tertentu.

Kenali dulu musuh Anda, baik manusia maupun para Infected. Beragam varian yang ada mengharuskan Anda untuk menempuh berbagai alternatif strategi yang ada.
Kenali dulu musuh Anda, baik manusia maupun para Infected. Beragam varian yang ada mengharuskan Anda untuk menempuh berbagai alternatif strategi yang ada.
Hanya satu hal yang bisa Anda lakukan ketika bertemu Bloater. Muntahkan semua peluur yang Anda miliki tanpa ampun.
Hanya satu hal yang bisa Anda lakukan ketika bertemu Bloater. Muntahkan semua peluru yang Anda miliki tanpa ampun.
Dengan mengumpulkan bahan baku yang cukup, Anda juga dapat menciptakan berbagai item krusial, dari shiv, bom molotov, hingga first aid kit.
Dengan mengumpulkan bahan baku yang cukup, Anda juga dapat menciptakan berbagai item krusial, dari shiv, bom molotov, hingga first aid kit.

Lantas bagaimana Anda terjebak dalam situasi yang tidak menguntungkan? Bagaimana jika peluru Anda yang terbatas tidak bisa lagi mengakomodir semua ancaman di area? Untungnya The Last of US juga menyuntikkan sistem crafting di dalamnya. Dengan mengumpulkan bahan baku yang tersebar di sepanjang permainan, Anda bisa membangun beragam senjata dan item penyembuh jika dibutuhkan. Molotov, bom paku, first aid kit, bom asap, hingga pisau Shiv yang menjadi ujung tombak untuk membunuh para Clickers secara stealth dapat Anda bangun jika mendapatkan bahan baku yang cukup. Kebutuhan ini jugalah yang akan mendorong untuk mengeksplorasi setiap titik area yang ditawarkan The Last of Us. Terkadang, tersesat membawa nikmat tertentu.

Tidak hanya sekedar crafting, Anda juga berkesempatan untuk memperkuat Joel dan meningkatkan kesempatannya untuk bertahan hidup di dunia yang sama sekali tidak bersahabat ini. Ada dua mekanisme lainnya: upgrade senjata dan skill. Seperti halnya craftring, Anda akan menemukan bahan baku untuk meningkatkan kemampuan senjata favorit Anda di sepanjang permainan, dari sekedar meningkatan kecepatan reload atau kapasitas peluru, hingga akurasi dan recoil yang dihasilkan. Sementara Joel juga dapat memperkuat dirinya lewat sistem skill. Mengumpulkan supplements dalam jumlah yang cukup, Anda bisa memperkuat beberapa aspek kemampuan Joel, dari meningkatkan bar health untuk daya tahan serang yang lebih mumpuni hingga memperkuat jarak dengar untuk mendapatkan posisi musuh yang lebih jelas.

Hal yang serupa juga berlaku di sistem senjata. Anda memiliki kesempatan untuk memperkuat setiap senjata yang Anda miliki setelah mengumpulkan bahan yang cukup.
Hal yang serupa juga berlaku di sistem senjata. Anda memiliki kesempatan untuk memperkuat setiap senjata yang Anda miliki setelah mengumpulkan bahan yang cukup.
Tidak hanya bahan baku upgrade dan item, Anda juga akan menemukan supplement di sepanjang permainan yang dapat dijadikan sebagai
Tidak hanya bahan baku upgrade dan item, Anda juga akan menemukan supplement di sepanjang permainan yang dapat dijadikan sebagai “mata uang” untuk meningkatkan kemampuan spesifik Joel secara permanen.
BURN THEM ALL!
BURN THEM ALL!

Anda mungkin akan merasa frustrasi ketika terlibat dalam jam-jam awal permainan The Last of Us, apalaig ketika untuk pertama kalinya, Anda bertemu dengan Clickers yang dapat membunuh Anda dengan hanya satu serangan. Namun seiring dengan progress permainan, dengan lebih banyak senjata dan sumber daya yang bisa Anda kumpulkan, bersama dengan pengetahuan yang lebih baik tentang pola serangan dan setiap ancaman, Anda akan mampu mengatasi setiap ancaman dengan jauh lebih mulus.

Teknologi AI yang Luar Biasa

Teknologi AI yang kian luar biasa. Seperti halnya Elizabeth di Bioshock infinite, Ellie tidak akan menjadi AI merepotkan yang akan terus meminta bantuan Anda. Ia justru akan menjadi andalan ketika Anda berada dalam kondisi terdesak.
Teknologi AI yang kian luar biasa. Seperti halnya Elizabeth di Bioshock infinite, Ellie tidak akan menjadi AI merepotkan yang akan terus meminta bantuan Anda. Ia justru akan menjadi andalan ketika Anda berada dalam kondisi terdesak.

Apa persamaan antara mahakarya dari Irrational Games yang baru dirilis beberapa bulan yang lalu – Bioshock Infinite dan masterpiece dari Naughty Dog – The Last of Us ini? Selain sama-sama merupakan dua game yang berhasil meraih skor Metacritic tertinggi selama jangka waktu satu semester ini, kedua game ini juga hadir dengan satu nilai jual utama yang sama: komposisi AI yang luar biasa. Ellie mungkin seorang anak berusia 14 tahun, namun tempaan kerasnya hidup telah membentuknya menjadi karakter AI yang bisa diandalkan. Walaupun tema yang diusung memosisikan ia sebagai “kargo” utama  yang harus Anda lindungi, Ellie bisa menjaga dirinya sendiri dan bahkan membantu Anda ketika terdesak. Ia bisa memperingatkan Anda jika ada serangan datang dari titik buta Anda, melempar batu untuk mengalihkan perhatian musuh, menyelamatkan Anda ketika tengah bergumul melawan musuh, atau sekedar mencari bahan baku.

Lantas apa yang membuatnya lebih menarik? Fakta bahwa Naughty Dog mampu membuat AI yang diusungnya jauh lebih hidup dan dinamis. Alih-alih hanya terjebak dalam fungsi standar yang terus berulang, Ellie memperlihatkan tingkah laku yang sangat dinamis. Ketika Anda mengeksplorasi sebuah rumah kosong misalnya, alih-alih sekedar menunggu Anda di depan pintu rumah, Ellie bersikap layaknya seorang anak perempuan berusia 14 tahun yang pertama kali melihat dunia luar. Duduk di sofa sembari bersenandung, memperhatikan foto, bermain dart, hingga menceritakan lelucon atau sekedar melempar percakapan acak dengan Joel. Tingkah laku yang akan kian menarik sisi emosional Anda terhadap karakter yang satu ini.

AI menjadi salah satu nilai jual utama The Last of Us. Tidak hanya sekedar terlibat dalam aksi monoton, Anda akan melihat aksi Ellie yang dinamis. Ia bisa menceritakan lelucon, bahkan bermain dart secara acak.
AI menjadi salah satu nilai jual utama The Last of Us. Tidak hanya sekedar terlibat dalam aksi monoton, Anda akan melihat aksi Ellie yang dinamis. Ia bisa menceritakan lelucon, bahkan bermain dart secara acak.
Sayangnya AI juga lah yang membuat The Last of Us terlihat tidak sempurna. AI musuh seringkali mengabaikan eksistensi AI karakter, membuat pengalaman stealth yang intens menjadi buyar seketika.
Sayangnya AI juga lah yang membuat The Last of Us terlihat tidak sempurna. AI musuh seringkali mengabaikan eksistensi AI karakter, membuat pengalaman stealth yang intens menjadi buyar seketika.

Namun sayangnya, tingkah laku Ellie juga menjadi salah satu kelemahan yang pantas untuk dicatat. Apa pasal? Setelah berjam-jam permainan, kami menyadari bahwa AI musuh didesain untuk “buta” terhadap gerakan dari AI karakter utama. Ketika Anda tengah bersembunyi dan Ellie tidak sengaja bergerak atau bahkan menabrak musuh, mereka akan mengacuhkan hal tersebut dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Berapa kalipun AI Ellie melakukan kesalahan ini, hanya karakter yang kita gunakan – Joel yang akan berpengaruh langsung terhadap AI musuh, apakah bersikap seolah dalam mode stealth atau menyerang secara terbuka. Sesuatu yang sangat disayangkan.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…