Bethesda: Nintendo Harus Belajar dari Sony dan Microsoft!

Reading time:
September 3, 2013
bethesda logo

Kesuksesan Nintendo saat ini harus diakui memang masih bertumpu pada popularitas sang handheld – Nintendo 3DS yang terus menelurkan game-game jempolan, terutama dari developer Jepang. Performa ini setidaknya menjadi penyeimbang dari kegagalan Nintendo Wii U yang terus memperlihatkan kecenderungan melemah. Beragam usaha memang sudah dilakukan Nintendo, termasuk dengan menurunkan harga jual untuk memastikan keberlangsungan eksistensi Wii U. Salah satu masalah terbesar adalah dukungan developer third party yang seolah meninggalkan konsol ini begitu saja, terlepas dari klaim awal Nintendo yang sempat mengagungkan potensi Wi U. Pete Hines dari Bethesda berusaha menjelaskan apa yang tengah terjadi.

Tanpa ragu, Hines menyebutkan bahwa Nintendo perlu belajar banyak dari Sony dan Microsoft jika memang ingin mendapatkan dukungan developer third party yang lebih  banyak. Hines menyebutkan bahwa Nintendo benar-benar payah soal membangun komunikasi dengan para developer. Jika Microsoft dan Sony bekerja sama erat jauh-jauh hari, mendengarkan, mengawasi, dan memfasilitasi game third party yang akan meluncur ke konsol mereka, Nintendo justru terkesan pasif. Hines dari Bethesda menyebut produsen asal Jepang ini bahkan terkesan acuh tak acuh. Karena alasan inilah, Bethesda mencabut dukungan dari Nintendo.

Bethesda menyatakan bahwa Nintendo perlu belajar membangun komunikasi dengan developer third party dari Sony dan Microsoft.
Bethesda menyatakan bahwa Nintendo perlu belajar membangun komunikasi dengan developer third party dari Sony dan Microsoft.

Bethesda bukan developer pertama yang melakukan hal ini, EA juga menempuh jalur yang sama namun dengan alasan yang berbeda. Spesifikasi Nintendo Wii U yang kian tertinggal dari Playstation 4 dan Xbox One membuat EA mengurungkan niat, mengingat ketidakmampuan konsol tersebut untuk menjalankan Frostbite Engine 3.0.

Apakah ini berarti akan menjadi akhir dari Wii U? Ataukah seperti Wii, Nintendo akan kembali bergantung hanya pada judul-judul first party eksklusif mereka? Bagaimana menurut Anda sendiri?

Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 29, 2023 - 0

Review Resident Evil 4 Remake: Mengulang Sebuah Keajaiban!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil 4 Remake ini?…
March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…