Jerman Larang Peredaran Dead Rising 3

Reading time:
October 11, 2013
dead rising 3

Berbeda dengan Indonesia yang belum melihat video game sebagai media hiburan yang terhitung mainstream dan pantas untuk diperhitungkan, banyak negara lain yang mulai menangkap tren yang satu ini. Tidak hanya melihat game sebagai produk kreatif yang cukup untuk menggerakkan roda perekonomian, tetapi juga sadar secara penuh akan beragam varian konten yang ditawarkan olehnya. Untuk melindungi para kaum mudanya dari berbagai efek negatif yang muncul, sensor pun diketatkan. Selain Australia dan negara Timur Tengah, Jerman juga terkenal sebagai negara yang seringkali menempuh kebijakan yang satu ini. Korban mereka yang terbaru? Dead Rising 3.

Seperti yang kita tahu, Dead Rising 3 memang diposisikan sebagai salah satu seri eksklusif, kunci utama Microsoft untuk menarik perhatian gamer ke konsol next-gen andalannya – Xbox One. Sayang seribu sayang, pesona game racikan Capcom tersebut tidak akan pernah tiba di Jerman, yang notabene merupakan salah satu negara target rilis awal Microsoft. BPJM – Badan Regulasi Software Hiburan Jerman dipastikan tidak dapat meloloskan game ini dan memberikan rating usia yang sesuai dengan konten yang ada ditawarkan. Satu-satunya cara yang bisa ditempuh adalah memaksa Microsoft untuk mengubah konten yang ada dan merilis versi alternatif Dead Rising 3 untuk negara Eropa yang satu ini.

Badan Regulasi Jerman melarang peredaran Dead Rising 3 karena konten yang ditawarkan. Sebagai negara rilis awal Xbox One, ini tentu saja menjadi pukulan tersendiri bagi Microsoft.
Badan Regulasi Jerman melarang peredaran Dead Rising 3 karena konten yang ditawarkan. Sebagai negara rilis awal Xbox One, ini tentu saja menjadi pukulan tersendiri bagi Microsoft.

Microsoft secara resmi mengemukakan kekecewaan mereka, namun di saat yang sama menghormati keputusan dari badan regulasi Jerman ini. Mereka sendiri belum membongkar langkah seperti apa yang akan mereka tempuh sebagai reaksi atas penolakan ini. Auf widersehen, Dead Rising 3!

Load Comments

PC Games

April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…

PlayStation

May 26, 2023 - 0

Wawancara dengan Hiroshi Takai & Koji Fox (Final Fantasy XVI)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Hiroshi Takai dan Koji Fox dari…
May 26, 2023 - 0

Menjajal Final Fantasy XVI: Kini Dewasa, Penuh Gairah!

Seperti apa impresi 4 jam pertama kami dengan Final Fantasy…
May 8, 2023 - 0

Review Horizon Forbidden West – Burning Shores: Playstation 5 Pamer Kekuatan!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Horizon Forbidden West – Burning…
April 18, 2023 - 0

Review Dead Island 2: Akhirnya Datang Juga!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dead Island 2? Apakah ia…

Nintendo

May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…