Review Beyond – Two Souls: Penutup Generasi yang Manis!

Reading time:
Beyond Two Souls (146)

David Cage memang tumbuh menjadi nama yang cukup disegani di industri game. Lewat tangan dingin otak jenius yang satu ini, industri game kedatangan sebuah genre unik yang mungkin seringkali diragukan statusnya sebagai video game – sebuah genre yang seringkali disebut sebagai interactive story. Alih-alih diberi kebebasan untuk bergerak dan beraksi yang diterjemahkan lewat aksi Anda di kontroler, Anda justru dihadapkan pada kondisi dimana Anda diminta untuk bereaksi terhadap beragam skenario yang ada. Game-game sekelas Fahrenheit dan Heavy Rain mengusung hal tersebut. Hasilnya? Walaupun ada kesempatan untuk menggerakkan karakter, inti gameplay memang lebih berkisar pada efektivitas Anda di QTE. Formula yang akhirnya dimodifikasi untuk si proyek terbaru – Beyond: Two Souls.

Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah mendapatkan sedikit gambaran akan apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Beyond: Two Souls ini. Visualisasi yang begitu luar biasa benar-benar mendorong teknologi Playstation 3 delapan tahun yang lalu ke batas yang belum pernah dicapai sebelumnya. Kualitas detail tata cahaya, wajah, dan detail ekspresi yang ditawarkan bahkan mampu mengimbangi game-game next-gen saat ini. Perubahan di sisi gameplay juga terasa cukup signifikan. Perubahan QTE yang kini dimodifikasi lebih sederhana memang menawarkan tantangan tersendiri. Namun seperti proyek Cage selama ini, cerita adalah kekuatan utama yang tidak bisa disangkal. Apakah hal tersebut akan menjadi fitur utama Beyond juga? Saatnya mencari tahun.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Beyond: Two Souls?  Mengapa kami menyebutnya sebagai penutup generasi yang manis?

Plot

Selamat datang di kehidupan Jodie Holmes!
Selamat datang di kehidupan Jodie Holmes!

Selamat datang di kehidupan Jodie Holmes, seorang anak perempuan manis yang seolah dilahirkan hanya untuk satu hal – menelan dan berhadapan dengan tragedi yang tak pernah usai, satu demi satu. Secara fisik, Jodie mungkin terlihat seperti anak-anak sebayanya, aktif dan riang. Namun ada satu rahasia yang tidak pernah akan meninggalkan Jodie, sebuah mimpi buruk yang menjauhkan dirinya dari semua hal yang seharusnya dinikmati oleh anak kecil. Sebuah eksistensi supernatural yang terus terikat padanya – Aiden.

Tidak ada yang bisa menjelaskan bagaimana Jodie “terikat” pada Aiden – sosok supernatural yang memungkinkan dirinya untuk melakukan berbagai hal-hal yang menakjubkan. Ketakutan dan kebingungan inilahn yang akhirnya mendorong orang tua Jodie untuk melemparkan anaknya di sebuah badan penelitian DPA, di bawah tanggung jawab – Nathan Dawkins. Di sini, Jodie melewati serangkaian proses eksperimen untuk mendefinisikan sosok Aiden sebenarnya dan alasan eksistensinya sendiri. Namun sayangnya, kekuatan ini justru menjadi daya tarik bagi pemerintah Amerika Serikat untuk menempuh agenda rahasianya. Cukup umur, Jodie pun direkrut sebagai anggota CIA.

Seolah memang dilahirkan penuh tragedi, keterikatan Jodie dan makhluk supernatural - Aiden menimbulkan banyak masalah.
Seolah memang dilahirkan penuh tragedi, keterikatan Jodie dan makhluk supernatural – Aiden menimbulkan banyak masalah.
Di bawah pengawasan Nathan Dawkins, Jodie diawasi dalam laboratorium, sekaligus untuk mencari tahu apa itu Aiden.
Di bawah pengawasan Nathan Dawkins, Jodie diawasi dalam laboratorium, sekaligus untuk mencari tahu apa itu Aiden.
Kemampuan Jodie ini membuatnya direkrut oleh CIA.
Kemampuan Jodie ini membuatnya direkrut oleh CIA.

Potensi yang luar biasa tampaknya cukup untuk menggambar aksi Jodie selama di CIA. Lewat kemampuan Aiden untuk memanipulasi makhluk hidup dan bergerak menembus ruang fisik, Jodie berkesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi rahasia yang tentu saja krusial untuk kepentingan Amerika Serikat. Namun, semua aksi ini justru menggoyahkan identitas Jodie sendiri. Dengan mata kepalanya sendiri, ia merasa bertanggung jawab atas berbagai konflik yang terjadi, apalagi dengan kebohongan CIA yang memaksanya untuk menempuh misi di luar hati nuraninya sendiri. Jodie yang merasa dimanfaatkan kemudian marah dan terus melarikan diri – menjalani hidup yang sulit dengan satu tujuan utama, tidak ingin lagi berhubungan dengan CIA sama sekali. Ini membuatnya putus hubungan dengan Nathan dan tentu saja sang calon kekasih – Ryan. Walaupun demikian, CIA tidak putus asa. Perburuan untuk mendapatkan kembali Jodie terus dilakukan.

Merasa dikhianati dan dibohongi, Jodie pun berusaha lepas dari cengkeraman badan intelijen raksasa tersebut.
Merasa dikhianati dan dibohongi, Jodie pun berusaha lepas dari cengkeraman badan intelijen raksasa tersebut.
Tidak hanya CIA, Jodie juga menemukan beragam instalasi rahasia yang dibangun pemerintah Amerika Serikat untuk menguasai kemampuan paranormal ini.
Tidak hanya CIA, Jodie juga menemukan beragam instalasi rahasia yang dibangun pemerintah Amerika Serikat untuk menguasai kemampuan paranormal ini.
Konsekuensi yang harus dibayar? Menjalani hidup yang sulit dengan segenggam kebebasan.
Konsekuensi yang harus dibayar? Menjalani hidup yang sulit dengan segenggam kebebasan.
Mampukah Jodie menemukan kedamaian yang ia butuhkan? Siapa sebenarnya Aiden?
Mampukah Jodie menemukan kedamaian yang ia butuhkan? Siapa sebenarnya Aiden? Ancaman seperti apa yang sebenarnya tengah menghantui dunia?

Mampukah Jodie terlepas dari CIA dan menemukan kedamaiannya sendiri? Siapa sebenarnya Aiden? Mengapa takdir keduanya tidak terpisahkan? Apa sumber dari semua kejadian supernatural yang terjadi di sekitar Jodie? Bagaimana kisah hidupnya akan berakhir? Semua jawaban dari pertanyaan ini dapat Anda jawab, tentu saja dengan memainkan Beyond: Two Souls ini.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…