Review Trials Fusion: Ini Bukan Soal Kecepatan!

Reading time:
April 28, 2014
Trials Fusion JagatPlay (1)

Sebuah genre yang mungkin seringkali diasosiasikan dengan game-game mobile atau flash karena kesederhanaan mekanik yang ia tawarkan, ini mungkin kata yang tepat untuk mendefinisikan game racing platformer sekelas franchise Trials dari Ubisoft. Dengan pergerakan industri game yang mulai mengarah sebagai sebuah media cerita dengan segudang plot kompleks penuh twist, game-game seperti ini mungkin tidak lagi terlihat sebagai sebuah produk yang relevan, apalagi ketika ditawarkan untuk platform gaming generasi terbaru. Bergerak dari satu titik ke titik lainnya sembari memastikan kendaraan Anda tidak terbalik karena mekanik physics yang disuntikkan, Ubisoft punya optimisme yang tinggi  bahwa sang produk terbaru – Trials Fusion akan mampu sukses di pasaran.

Berangkat dengan sedikit rasa pesimis bahwa game yang dirilis untuk Playstation 4, Xbox 360, Xbox One, dan PC ini mampu bersaing dengan game-game “platformer” yang kami jajal selama beberapa minggu terakhir ini, Trials Fusion ternyata tampil dengan kualitas yang luar biasa mengesankan. Ubisoft dan sang developer utama – RedLynx memang serius mengembangkan game ini dengan standar kualitas visual dan gameplay untuk PC dan konsol, setidaknya membuat adaptif dengan kehadiran game bergenre lain yang mampu menawarkan kualitas grafis jauh lebih “gila”. Ditambah dengan adaptasi gameplay yang berbeda dengan game platformer yang pernah Anda jajal, Trials Fusion menawarkan identitas uniknya sendiri.

Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Trials Fusion ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game yang sama sekali tidak berkisar soal kecepatan? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Dengan Plot Terselubung

Anda mungkin mengira Trials Fusion hanya sekedar menjual gameplay. Namun siapa yang menyangka, ada usaha untuk menyuntikan plot science fiction
Anda mungkin mengira Trials Fusion hanya sekedar menjual gameplay. Namun siapa yang menyangka, ada usaha untuk menyuntikan plot science fiction “berat” ke dalamnya.

Membicarakan sebuah game racing platformer yang hanya meminta Anda bergerak dari titik satu ke titik lainnya, gameplay tentu saja menjadi nilai jual utama Trials Fusion. Elemen yang mendorong daya tarik dan antisipasi dari calon gamer. Sang developer – RedLynx sebenarnya tidak punya “kewajiban” untuk menyuntikkan sebuah plot kompleks untuk menjadi pondasi latar belakang mengapa Anda tiba-tiba berperan sebagai seorang pengendara motor yang bergerak melintasi begitu banyak rintangan di beragam jenis dunia. Namun, mereka mencoba sebuah konsep science fiction misterius untuk membuat game ini lebih “kaya”.

Tidak ditawarkan secara eksplisit seperti game-game action atau RPG, Anda hanya akan mendapatkan sedikit kepingan demi kepingan cerita lewat interaksi AI yang menjadi narator setiap aksi Anda di arena. Tidak ada cut-scene yang memberi tahu apa yang sebenarnya tengah terjadi dan Anda harus menyimpulkannya sendiri. Satu yang pasti, ada kesan yang kentara bahwa Anda tengah menjadi sebuah subjek penelitian dari perusahaan bernama Samsara Worldwide. Menariknya lagi, daripada seorang pembalap professional yang hidup dari menantang nyali, Anda tampaknya menjadi semacam klon atau robot rancangan pabrik yang memang didesain untuk hidup dalam beragam simulasi lingkungan yang ada.

Tidak ditawarkan eksplisit via cut-scene yang mungkin seringkali Anda temukan di game-game lain, cerita game ini dibangun dari serangkaian narasi yang dilontarkan oleh AI robot di dalamnya.
Tidak ditawarkan eksplisit via cut-scene yang mungkin seringkali Anda temukan di game-game lain, cerita game ini dibangun dari serangkaian narasi yang dilontarkan oleh AI robot di dalamnya.
Sayangnya, ia menjadi pedang bermata dua.
Sayangnya, ia menjadi pedang bermata dua.

Usaha untuk menyuntikkan sedikit elemen cerita tentu saja menjadi usaha yang pantas untuk dihargai dari Trials Fusion, namun sayangnya, justru menjadi pedang bermata dua. Dengan tingkat kesulitan yang ia tawarkan dan kepastian bahwa Anda memang dituntut untuk senantiasa mengulang permainan untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih baik, narasi Trials Fusion justru menjadi mimpi buruk tersendiri. Anda akan secara konsisten mendengar kalimat yang sama berulang-ulang dan terus-menerus. Stage dengan tingkat kesulitan tinggi bisa menuntut Anda mengulang 50 sampai 60 kali. Bayangkan jika ini jumlah narasi dengan kalimat sama yang harus Anda dengar. Muak? Pasti.

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…
March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…