Game Talos Principle Hukum Pembajak Dengan Cara Unik
Membicarakan perang besar antara para publisher game dan pembajak memang selalu menarik, apalagi membahas bagaimana setiap pihak selalu punya cara baru untuk “menghancurkan” yang lain, terlepas dari apapun motif yang diusung. Salah satu kasus yang paling fenomenal tentu saja eksistensi sistem anti-bajakan baru bernama Denuvo yang berhasil membuat beberapa game PC bertahan tanpa bajakan selama kurun waktu yang cukup lama. Walaupun pada akhirnya harus tunduk, Denuvo ternyata bukan satu-satunya metode yang ditempuh oleh para peracik game. Developer seperti Croteam, misalnya, selalu punya cara untuk mengerjai gamer nakal yang berusaha membajak proyek game mereka. Seperti yang terjadi di Talos Principle.
Anda yang tahu dengan sepak terjang Croteam tentu tidak asing lagi dengan cara developer ini menghukum para pembajak, walaupun pada akhirnya, juga berhasil dipecahkan oleh para peretas. Di Serious Sam 3, mereka melahirkan sebuah musuh baru super cepat yang tidak bisa mati untuk mengganggu gamer yang membajak game tersebut, memastikannya sulit untuk dinikmati. Proses serupa juga terjadi di Talos Principle. Bedanya? Game yang berfokus pada penyelesaian puzzle ini akan memerangkap para gamer bajakan di sebuah elevator, tidak bisa keluar, dan tentu saja – tidak punya kesempatan untuk melanjutkan game yang ada. Tidak hanya itu saja, sebuah QR Code di dalam game juga secara jelas menuliskan kelompok peretas yang membajak game tersebut.
Parahnya lagi? Mekanisme ini mendapatkan publikasi di dunia maya setelah salah seorang gamer bajakan mengeluh di grup resmi Steam Talos Principle, membicarakan bug yang membuat ia tidak bisa keluar dari elevator dan melanjutkan game. Keluhan tersebut dijawab secara lugas Croteam bahwa hal ini memang disiapkan untuk menghukum para pembajak. Belum jelas apakah masalah ini sudah dipecahkan oleh tim peretas seperti yang sempat terjadi di Serious Sam 3 tempo dulu.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Ada dari Anda yang sudah memainkan game ini dan terjebak di elevator yang sama?