Dev. Blacklight: Retribution dan Daylight Tutup

Reading time:
January 8, 2015
daylight

Survival of the fittest, prinsip yang satu ini tampaknya tidak hanya berlaku untuk ekosistem makhluk hidup, tetapi juga video game sebagai sebuah industri. Dengan begitu banyak game yang meluncur di pasaran, dengan ragam genre dan kompetisi yang selalu sengit, tidak semua game akan mampu tampil kuat di sisi penjualan. Hasilnya? Kita akan melihat banyak judul yang berguguran. Gagalnya game untuk menarik perhatian konsumen juga jadi mimpi buruk tersendiri bagi developer yang sangat menggantungkan nasibnya pada kondisi tersebut. Mengikuti begitu banyak developer yang sudah luluh lantak terlebih dahulu, Zombie Studios menjadi yang selanjutnya.

Zombie Studios sendiri memang bukan pemain baru di industri game. Ia sudah berkiprah selama lebih dari 21 tahun dengan beberapa proyek game lawas yang sempat menarik perhatian besar, seperti Spec Ops untuk Playstation 1, misalnya.

Zombie Games - developer dari Blacklight: Retribution dan Daylight tutup setelah 21 tahun berkiprah di industri game dengan alasan yang cukup unik.
Zombie Games – developer dari Blacklight: Retribution dan Daylight tutup setelah 21 tahun berkiprah di industri game dengan alasan yang cukup unik.

 

Namun bukan karena kegagalan franchise yang akhirnya membuat ia harus hilang dari eksistensi. Zombie Studios dipastikan tutup semata-mata karena sang pemilik memutuskan untuk pensiun dan industri game. Beberapa hak guna nama atas beberapa proyek game teranyar mereka seperti Blacklight: Retribution dan Daylight kini dialihkan ke developer baru – Builder Box. Builder Box berisi mantan pegawai Zombie Studios itu sendiri.

Dengan pengalihan hak guna ini, game-game racikan Zombie Studios seperti Blacklight: Retribution yang menitikberatkan pada pengalaman multiplayer akan tetap akan berfungsi seperti biasanya tanpa kendala. Selamat tinggal Zombie, dan selamat datang Builder Box!

Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…
March 19, 2024 - 0

Review Unicorn Overlord: Kuda, Tahta, Wanita!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Unicorn Overlord ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…