Pemerintah Jepang Usulkan Hari Tanpa Video Game

Beragam publikasi positif, termasuk dari hasil penelitian yang melibatkan begitu banyak data, tampaknya tidak menghalangi persepsi buruk mereka yang awam terhadap video game. Seperti yang tengah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Hokkaido – daerah pinggiran Jepang yang mulai menjadikan video game sebagai “target” kebijakan baru mereka. Harus menanggung malu setelah nilai ujian rata-rata pelajar yang lebih rendah dibandingkan standar nasional Jepang, pemerintah Hokkaido langsung berasumsi bahwa anjloknya nilai ini disebabkan oleh kebiasaan bermain video game para remaja. Asumsi yang akhirnya mendorong usulan untuk menciptakan “Hari Tanpa Video Game”.
Pemerintah Hokkaido menyerankan para orang tua untuk menggelar “Hari Tanpa Video Game” di hari Senin untuk setiap minggu pertama dan ketiga bulan. Tidak hanya berlaku untuk anak-anak dan remaja, mereka juga ingin agar orang dewasa juga mematuhi hari yang satu ini. Tujuannya? Mereka ingin agar anak-anak mulai menjauhi video game sebagai bagian dari gaya hidup, dan mulai mengembangkan ketertarikan untuk mendulang pengalaman lewat interaksi lebih dekat dengan orang tua dan teman sebaya. Sebagai gantinya, pemerintah akan menggelar begitu banyak acara di luar rumah selama hari tersebut, termasuk mendayung dan memancing. Gamer di Jepang tentu saja bereaksi negatif terhadap usulan yang satu ini.

Event ini sendiri rencananya akan dimulai pada 2 Februari 2015 mendatang. Bagaimana dengan Anda sendiri? Sebagai seorang gamer, apakah menurut Anda usulan semacam “Hari Tanpa Video Game” ini akan mampu menghilangkan ketertarikan Anda pada video game dan mulai melirik kegiatan di luar rumah? Yeah, i prefer to sleep..