EA Matikan Maxis – Developer The Sims dan SimCity

Reading time:
March 5, 2015
ea logo

Entah berapa banyak korban industri game yang sudah berjatuhan di bawah bendera EA. Terlepas dari statusnya sebagai publisher raksasa yang secara konsisten menangani franchise populer dengan kualitas yang cukup mumpuni, EA bukanlah pihak yang mudah dipuaskan oleh kinerja mereka. Berita buruknya? Mereka seringkali mengakuisisi developer yang punya track record luar biasa di masa lalu, meminta mereka merilis beberapa game, dan kemudian berakhir “membunuhnya” tanpa ada perasaan bersalah. Lihat saja apa yang sudah EA lakukan dengan Westwood dan Bullfrog. Namun siapa yang menyangka bahwa mereka cukup berani untuk mematikan satu nama – Maxis?

Maxis sendiri merupakan developer di belakang franchise raksasa sekelas SimCity dan The Sims yang memang harus diakui, sangat populer, bahkan di kalangan gamer casual sekalipun. Sayangnya, berita buruk justru meluncur dari developer yang satu ini. EA secara resmi menutup studios utama Maxis di Emeryville tanpa memberikan alasan resmi apapun.

EA menutup studio yang berada di belakang franchise raksasa seperti The Sims dan SimCity - Maxis.
EA menutup studio yang berada di belakang franchise raksasa seperti The Sims dan SimCity – Maxis.

Semua IP yang mereka tangani akan dialihkan ke studio di Redwood Shores, Salt Lake City, Helsinki, dan Melbourne. Terlepas dari penutupan ini, EA juga menegaskan bahwa dukungan terhadap The Sims 4 akan terus berlanjut, dengan segudang update dan content di masa depan. Mereka juga akan terus mengembangkan SimCity.

EA membuka kesempatan bagi karyawan yang terkena efek penutupan ini untuk mencari opsi karir lain di dalam tubuh EA atau pisah dengan dukugan mereka pula.

Selamat tinggal Maxis, thanks for the hardwork all these years.. And please EA, no more..

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 25, 2023 - 0

Review Mortal Kombat 1: Tetap, Mutilasi Adalah Solusi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mortal Kombat 1 ini? Mengapa…
September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…