15 Game Terburuk Sepanjang Masa!

Reading time:
April 22, 2015
feat-image-15-game-terburuk

Video game diciptakan untuk menawarkan sedikit hiburan di ruang tamu, setidaknya hal inilah yang menjadi misi utama ketika industri ini, perlahan namun pasti, dilihat sebagai media hiburan mainstream yang kian menggoda. Seiring dengan waktu, banyak game keren dihasilkan, memuaskan hasrat dan mimpi kita untuk berperan sebagai seorang pahlawan, ksatria, penyelamat dunia, hingga penyihir dengan kemampuan untuk menghabisi ribuan pasukan dengan mantra-mantra mematikan, sesuatu yang tidak bisa kita lakukan di dunia nyata. Walaupun demikian, video game tetaplah sebuah bisnis. Tidak sedikit pula game yang sekedar mengejar rilis, berusaha mendulang uang sebanyak mungkin, terlepas dari kualitas yang ternyata tidak sebanding.

Tidak sedikit video game, sejak zaman Atari di masa lalu, yang sekedar meluncur tanpa konsep dan gameplay yang kuat. Video game yang cukup untuk setiap gamer yang menyentuh dan memainkannya mengerti bahwa ia dibangun asal-asalan, tanpa konsep kuat, dan bahkan terkesan tidak rampung. Game-game yang justru lebih banyak mengundang tawa atau bahkan rasa frustrasi, bukan karena niat sang developer sendiri, tetapi karena pilihan desain atau masalah teknis yang tersebar di sana-sini. Game-game yang pantas untuk dinobatkan sebagai yang terburuk di sepanjang sejarah eksistensi industri game itu sendiri.

JagatPlay tentu saja sempat menguji beberapa dari mereka. Namun sebagian besar dari list yang kami sertakan di dalam artikel ini juga berasal dari informasi-informasi dari dunia maya, game-game yang memang berhasil mengundang persetujuan bahwa tidak ada lagi yang lebih buruk daripada rilis-rilis yang sudah sempat dipasarkan ini.

Lantas, dari ribuan game yang sempat meluncur lintas generasi selama belasan tahun terakhir ini, game-game mana saja yang pantas menyandang sebagai “yang terburuk di antara yang terburuk”? Berikut adalah 15 menurut versi JagatPlay:

15. V.I.P

vip video game

Pamela Anderson, mendengar nama aktris yang satu ini saja sudah cukup untuk membuat fantasi gamer yang tumbuh besar di tahun 1990-an bergerak liar. Dikenal karena tubuhnya yang sensual, Pamela Anderson juga sempat terlibat dalam sebuah film action televisi bernama V.I.P – Vallery Irons Protection, yang notabene, merupakan nama karakter si Pamela itu sendiri. Jika Anda merasa versi filmnya sendiri sudah cukup mengundang banyak tanda tanya, maka Anda harus menjajal versi video gamenya dan merasakan sendiri, mengapa game ini seharusnya dihapuskan dari eksistensi. Disebut sebagai game “action”, game V.I.P. tidak pernah memungkinkan Anda untuk bergerak bebas layaknya Syphon Filter, misalnya, di kala itu. Alih-alih game action, Anda bertemu dengan game berbasis QTE yang bergerak dari sekuens ke sekuens lainnya. Benar sekali, Anda hanya perlu memelototi layar televisi dan menekan tombol yang terlihat di sana. Selebihnya? Berhadapan dengan cut-scene kualitas rendah yang dibuat asal-asalan.

14. Aliens: Colonial Marines

Aliens - Colonial Marines (24)

Jika ada satu kesalahan terbesar yang dilakukan oleh Gearbox Software dan SEGA terhadap Aliens: Colonial Marines, maka hype adalah kambing hitam yang paling tepat. Dibangun belasan tahun, Aliens: Colonial Marines benar-benar terlihat seperti sebuah game action yang menjanjikan, sebuah game yang bisa menangkap esensi franchise Aliens yang sebenarnya. Apalagi Gearbox di kala itu juga sempat memperlihatkan demo gameplay berdurasi beberapa menit yang menawan. Namun hasilnya? Salah satu game terburuk di platform generasi terdahulu. Kualitas visualisasi yang tidak sebanding dengan game kompetitor lain, glitch, gameplay yang di bawah standar, hingga AI yang mengecewakan jadi catatan tersendiri. Aliens: Colonial Marines membunuh semua hype yang ada sejak menit pertama Anda memainkannya.

13. Duck Dynasty: The Video Game

duck dynasty

Apa yang bisa dilakukan untuk membuat sebuah serial televisi yang buruk menjadi lebih buruk? Benar sekali, menciptakan sebuah video game komersial yang dibangun dengan menjadikannya sebagai inspirasi. Sebagian besar dari kita tentu tidak pernah mengenal nama “Duck Dynasty” sebelumnya, kecuali jika Anda termasuk salah satu yang berkesempatan menikmati siaran televisi kabel. Duck Dynasty sendiri berkisah tentang keluarga pencipta peluit pemanggil bebek untuk berburu, yang berhasil mencapai kesuksesan luar biasa. Lantas, gameplay seperti apa yang Anda dapatkan? Benar sekali, beburu bebek dengan sniper rifle, dan peluit. So awesome..

12. Rambo: The Video Game

Rambo The Video Game (44)

Kita semua tampaknya sangat mengerti, bahwa dari semua franchise film legendaris yang ada, Rambo boleh terbilang sebagai yang paling menyimpan potensi untuk mencapai kesuksesan luar biasa. Karakter utama maskulin dengan pengalaman perang dan skill yang mampu berhadapan dengan puluhan pasukan musuh tanpa masalah, bahkan versi filmnya saja sudah cukup untuk memuat semua hal yang bisa dijual di video game. Namun sayangnya, tidak pernah ada game Rambo yang benar-benar mewujudkan hal tersebut. Sang proyek terbaru – Rambo: The Video Game yang dirilis untuk platform generasi terdahulu justru kian memperburuk keadaan. Di kala lusinan game action keren meluncur di masanya, ia justru ditawarkan sebagai game arcade shooter ala Time Crisis yang tentu saja, terhitung ketinggalan zaman dan tidak nyaman untuk dieksekusi dengan kontroler. Sebuah mimpi buruk yang seharusnya tidak pernah ada.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…
February 24, 2023 - 0

Review Like a Dragon – Ishin: Drama Samurai yang Ramai!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon: Ishin? Lantas,…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…