15 Game Terburuk Sepanjang Masa!
11. Catfight

Di kala dominasi Mortal Kombat di masa lalu, banyak game yang sebenarnya berjuang mengekor kesuksesan yang sama, dengan pendekatan visual dan gameplay yang serupa. Namun ada satu nama yang menjadi legenda tersendiri, namun sayangnya, bukan karena kualitas yang keren, tetapi justru karena hasil akhir yang hancur berantakan. Benar sekali, kita tengah membicarakan CatFight. 10 wanita bertarung untuk menjadi yang terkuat, dengan model arena dua dimnesi yang jelas terinspirasi dari Mortal Kombat. Namun alih-alih bersenang-senang, Anda akan berhadapan dengan animasi serangan kaku, sound effect menjengkelkan yang terus berulang, dan desain karakter yang pantas mendapatkan dua acungan jempol…ke bawah. Tidak berlebih rasanya untuk menobatkan CatFight sebagai salah satu game fighting terburuk yang pernah muncul di industri game.
10. Duke Nukem Forever

Apa yang Anda harapkan dari sebuah game yang sudah dibangun selama 15 tahun? Dengan proses pengembangan yang bahkan cukup untuk menciptakan 2-3 game RPG dalam skala raksasa ini, sebuah game action FPS seharusnya tampil dalam kualitas yang jauh di atas rata-rata. Namun sayangnya, logika ini ternyata tidak berlaku untuk Gearbox Software dan Duke Nukem Forever. Sang tokoh protagonis badass ini justru kembali dengan kualitas gameplay yang mengerikan, di balik kualitas visual dan desain dunia yang sudah terhitung mengecewakan, sejak pertama kali Anda menjajalnya. Duke Nukem Forever terasa seperti game belum rampung yang dipaksa rilis untuk sekedar mendulang uang instan yang terbangun karena hype yang sudah ada. Semuanya berjalan buruk.
9. Charlie’s Angels

Tiga wanita seksi dengan kemampuan bela diri yang mumpuni dan kemampuan investigasi yang tidak perlu lagi diragukan, konsep Charlie’s Angels seperti halnya Rambo, seharusnya bisa diadaptasi menjadi sebuah game action yang mengagumkan. Namun sayangnya, tidak pernah ada proses adaptasi yang membuatnya pantas untuk dimainkan sama sekali. Seperti yang terjadi dengan salah satu game Charlie’s Angels di masa lalu. Dengan dukungan voice acts datar yang bahkan terkesan malas-malasan, ia seolah menjadi epitome bagaimana sbeuah game adaptasi film seharusnya tidak dikerjakan. Game action yang hanya meminta Anda untuk beraksi dari satu area ke area selanjutnya, dengan konten super repetitif dan dunia yang sangat terbatas, dengan voice acts yang menjengkelkan. Charlie’s Angels siap untuk membuat Anda membuang kontroler Anda jauh-jauh dalam waktu singkat.
8. E.T

E.T. adalah sebuah film klasik yang fenomenal. Campur tangan Steven Spielberg di film tahun 1982 tersebut seolah membuka cakrawala untuk sebuah proses imajinasi dengan kekuatan cerita yang kuat dan emosional. Namun sayangnya, proses adaptasi video game untuk Atari di kala itu justru bertolak belakang dengan pesona filmnya. Cukup untuk membuat E.T: the Video Game ini dinobatkan sebagai salah satu game terburuk sepanjang masa. Visual yang buruk bahkan untuk ukuran Atari di kala itu hanyalah satu dari begitu banyak elemen yang berkontribusi pada kegagalan game ini. Salah satu yang paling fatal adalah minimnya penjelasan apa yang sebenarnya menjadi fokus misi gamer itu sendiri dan bagaimana mencapainya. Repetitif, monoton, tanpa ada kedalaman gameplay sama sekali, E.T. menjadi produk gagal yang fenomenal, bahkan hingga saat ini.