Fungsi Oculus Rift untuk Xbox One Terlihat Seperti Lelucon

Reading time:
June 12, 2015
final oculus rift

Kasar? Anda mungkin mengira bahwa judul di atas terlalu menyudutkan Microsoft, apalagi setelah pengumuman resmi kerjasama erat mereka dengan Oculus VR – developer di balik teknologi Oculus Rift. Lewat presentasi pre-E3 2015 tersebut, Oculus Rift memang membuktikan diri sebagai salah satu ujung tombak pengalaman gaming futuristik yang selama ini kita nantikan.

final oculus rift1
Ia akan dirilis  bersama dengan speaker built-in di kedua sisi yang bisa dilepas dan sebuah sensor meja untuk pemetaan ruangan.
Ia akan dirilis bersama dengan speaker built-in di kedua sisi yang bisa dilepas dan sebuah sensor meja untuk pemetaan ruangan.
Sebuah kontroler tambahan bernama Oculus Touch yang tampaknya akan dijual terpisah.
Sebuah kontroler tambahan bernama Oculus Touch yang tampaknya akan dijual terpisah.
Tiap sisi Oculus Touch memuat satu analog, dua tombol, dan satu trigger.
Tiap sisi Oculus Touch memuat satu analog, dua tombol, dan satu trigger.

Oculus VR akhirnya berbagi banyak detail versi komersial untuk Oculus Rift yang rencananya, akan meluncur pada kuartal tahun 2016 mendatang. Tidak hanya sekedar headset yang kini sudah final, ia juga hadir dengan beberapa ekstra peripheral lainnya, termasuk sebuah sensor  meja untuk memetakan ruangan di sekitar Anda dan juga sebuah speaker built-in yang terletak di sisi kiri dan kanan (yang untungnya, juga bisa dilepas). Oculus Rift juga memperkenalkan sebuah kontroler terpisah bernama Oculus Touch yang akan digunakan di masing-masing tangan. Setiap sisi Oculus Touch akan berisikan dua tombol, sebuah analog, dan sebuah trigger.

Oculus Home - sebuah portal distribusi digital untuk game-game VR. Belum jelas apakah ia hanya akan memuat game yang eksklusif hanya untuk Rift, atau juga bisa digunakan untuk produk VR lain seperti HTC Vive, misalnya.
Oculus Home – sebuah portal distribusi digital untuk game-game VR. Belum jelas apakah ia hanya akan memuat game yang eksklusif hanya untuk Rift, atau juga bisa digunakan untuk produk VR lain seperti HTC Vive, misalnya.
Game VR baru bermunculan, termasuk dari developer besar seperti Insomniac Games yang memperkenalkan game VR pertama mereka - Edge of Nowhere.
Game VR baru bermunculan, termasuk dari developer besar seperti Insomniac Games yang memperkenalkan game VR pertama mereka – Edge of Nowhere.

Sementara dari sisi perangkat lunak, Oculus Rift juga sudah mempersiapkan diri. Bersama dengan rilisnya nanti, Oculus Rift juga akan menawarkan sebuah portal khusus ala Steam bernama “Oculus Home”. Via Oculus Home, Anda bisa mencari, membeli, mengatur, dan menjajal demo dari setiap game virtual reality yang ada. Sayangnya belum ada kejelasan apakah game-game ini akan bersifat eksklusif atau juga terbuka untuk digunakan di perangkat VR lain seperti HTC Vive misalnya. Selain memastikan dukungan pada Unity dan Unreal  Engine 4, pengumuman versi retail ini juga diikuti dengan konfirmasi beberapa game baru seperti Eve Valkyrie dari CCP, Chronos dari Gunfire Games, Edge of Nowhere dari Insomniac, Damaged Core, VR Sports Challenge, Esper, Lucky’s Tale, dan Airmech VR yang akan memperkuat jajaran pengalaman gaming Rift nanti.

Oculus VR juga ternyata bekerja sama erat dengan Microsoft. Sebuah kontroler Xbox One dan wireless adapter akan disertakan dalam setiap bundle penjualan Oculus Rift. Microsoft juga mengkonfirmasikan native support untuk sistem operasi terbaru mereka – Windows 10. Yang paling menarik? Dalam presentasi yang sama, Microsoft juga menyebut-nyebut fungsi Oculus Rift untuk Xbox One. Ini tentu saja mengejutkan, mengingat Oculus VR sempat menyebut bahwa konsol generasi saat ini – Xbox One dan Playstation 4 tidak akan punya performa yang cukup kuat untuk menjalankan Oculus Rift. Hal sama juga yang mendorong Sony untuk menciptakan produk VR mereka sendiri – Project Morpheus untuk Playstation 4.

xbox one controller
Bekerja sama erat dengan Microsoft, setiap bundle penjualan Oculus Rift juga menyertakan satu kontroler Xbox One dan wireless adapter-nya.

Ternyata, “fungsi” yang dimaksudkan ini mengakar pada proses streaming. Seperti yang kita tahu, Microsoft sudah cukup lama mengumumkan bahwa gamer Xbox One akan bisa melakukan streaming ke PC berbasis Windows 10 mereka. Fungsi inilah yang dimanfaatkan untuk Oculus Rift. Jadi gamer Xbox One akan melakukan streaming game ke PC Windows 10 mereka, dan PC Windows 10 mereka akan menyalurkan gambar tersebut ke Oculus Rift. PC menjadi sebuah perantara.

Terdengar keren? Tunggu dulu! Karena pengumuman ini baru saja berakhir menjadi sebuah lelucon besar setelah Microsoft memperlihatkan sebuah demo langsung bagaimana hasil akhir dari proses streaming game Xbox One ke Oculus Rift ini dilakukan. Tidak main-main, mereka memperlihatkan bagaimana cara kerja Forza ketika menempuh proses ini.

Anda mengharapkan Oculus Rift di Xbox One akan membawa Anda di balik setir ketika memainkan Forza? Nope, Anda dibawa ke sebuah ruang tamu virtual dengan televisi virtual. Sebuah konsep yang terasa seperti lelucon besar.
Anda mengharapkan Oculus Rift di Xbox One akan membawa Anda di balik setir ketika memainkan Forza? Nope, Anda dibawa ke sebuah ruang tamu virtual dengan televisi virtual. Sebuah konsep yang terasa seperti lelucon besar.

Secara rasional, semua gamer akan mengharapkan hal yang sama dari Virtual Reality – bahwa Anda akhirnya akan bisa menikmati Forza dari kacamata orang pertama, dari balik jendela mobil, layaknya pembalap yang sesungguhnya. Tapi yang diperlihatkan Microsoft justru jauh dari hal tersebut. Memainkan game Xbox One via Oculus Rift justru akan membawa Anda ke dalam sebuah ruangan – yang mensimulasikan pengalaman bermain di depan layar televisi secara virtual. Benar sekali, bukan berada di belakang setir, Anda justru ditempatkan di sebuah ruang bermain virtual dengan game Xbox One yang berjalan di layar televisi virtual Anda. Mengejutkan dan menyedihkan di saat yang sama. Fungsi ini langsung memicu respon negatif di dunia maya.

Apakah memang hanya fungsi ini yang bisa ditawarkan Oculus Rift untuk Xbox One? Sejauh ini memang belum ada detail yang lebih pasti. Namun jika memang benar bahwa “bermain di ruang tamu virtual” adalah satu-satunya hal yang bisa ditawarkan Microsoft, maka Oculus Rift untuk Xbox One, apalagi mengingat Anda butuh PC berbasis Windows 10 sebagai perantara, tidak terlihat dan terasa semenggoda yang dibayangkan.

Oculus Rift sendiri rencananya akan meluncur pada kuartal pertama tahun 2016 mendatang, sayangnya masih tanpa konfirmasi soal harga sama sekali. Tertarik?

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…