Kasus Doping Ternyata Juga Terjadi di Scene e-Sports!

Reading time:
July 23, 2015
Counter strike global offensive

Fairplay adalah esensi utama olahraga. Bahwa pertandingan yang berjalan akan sangat ditentukan oleh skill atau kerjasama masing-masing tim, dan tidak banyak ditentukan oleh faktor di luar kedua hal tersebut. Namun sayangnya, ambisi untuk menang melahirkan banyak cara curang untuk meraih keuntungan tersendiri, salah satunya melalui obat-obatan. Kasus doping bukan lagi barang baru di industri olahraga, bahkan menjerat banyak atlit dengan prestasi gemilang. Namun siapa yang menyangka, bahwa doping ternyata juga terjadi di scene e-Sports yang notabene merupakan olahraga elektronik. Kasus yang ternyata cukup serius untuk ditangani.

Fokus perhatian pada kasus doping di scene e-Sports mengemuka kuat setelah salah satu pemain professional Counter Strike: Global Offensive – Kory “Semphis” Friesen dari Cloud9, mengaku bahwa banyak pemain professional yang menggunakan obat bernama Adderall.

Adderall sendiri sebenarnya ditujukan untuk membantu para penderita ADHD untuk menjalani kehidupan yang lebih “normal”.  Namun bagi para user non-ADHD, Adderall mampu menghasilkan kondisi psikologis yang lebih tenang, fokus yang jauh lebih baik, hingga refleks gerakan lebih cepat, yang tentu saja – membuat pro gamer memiliki keuntungan performa daripada mereka yang tidak mengkonsumsinya. Pantas untuk dikategorikan sebagai doping, kasus Adderall ini membuat penyelenggara event e-Sports raksasa tidak bisa lagi tinggal diam.

Pengakuan penyalahgunaan Adderall oleh pemain pro untuk mendapatkan kondisi psikologis lebih tenang, fokus lebih baik, hingga refleks lebih cepat membuat penyelenggara event e-Sports dunia mulai bertindak.
Pengakuan penyalahgunaan Adderall oleh pemain pro untuk mendapatkan kondisi psikologis lebih tenang, fokus lebih baik, hingga refleks lebih cepat membuat penyelenggara event e-Sports dunia mulai bertindak.

Salah satunya adalah Electronic Sporting League atau ESL yang kabarnya akan mengubah kebijakan pertandingan mereka karena hal ini. ESL kabarnya tengah berkerja sama dengan World Anti-Doping Agency (WADA) dan National Anti Doping Agency (NADA) untuk memperketat pengecekan doping untuk setiap peserta e-Sports yang mereka tangani. Pengetesan akan dilakukan melalui air seni, dimana Adderall yang dikategorikan sebagai amphetamine bisa terlihat dari uji tersebut. Sama seperti yang terjadi dengan sebagian besar olahraga fisik dunia saat ini.

Walaupun demikian, ESL saat ini tidak bisa memberikan sanksi tertentu kepada Semphis karena minimnya bukti yang ada, terlepas dari klaim yang dilontarkan. Sayangnya, saat ini, tidak ada data lebih jelas soal seberapa luasnya penyalahgunaan Adderall di lingkungan pro gamer, apakah ia membantah atau justru mendukung pernyataan Semphis yang mengejutkan ini.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda juga punya “makanan / minuman” tertentu yang Anda konsumsi sebelum menikmati sebuah game secara kompetitif, terlepas dari status pro / amatir Anda?

 

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…