Kasus Doping Ternyata Juga Terjadi di Scene e-Sports!

Fairplay adalah esensi utama olahraga. Bahwa pertandingan yang berjalan akan sangat ditentukan oleh skill atau kerjasama masing-masing tim, dan tidak banyak ditentukan oleh faktor di luar kedua hal tersebut. Namun sayangnya, ambisi untuk menang melahirkan banyak cara curang untuk meraih keuntungan tersendiri, salah satunya melalui obat-obatan. Kasus doping bukan lagi barang baru di industri olahraga, bahkan menjerat banyak atlit dengan prestasi gemilang. Namun siapa yang menyangka, bahwa doping ternyata juga terjadi di scene e-Sports yang notabene merupakan olahraga elektronik. Kasus yang ternyata cukup serius untuk ditangani.
Fokus perhatian pada kasus doping di scene e-Sports mengemuka kuat setelah salah satu pemain professional Counter Strike: Global Offensive – Kory “Semphis” Friesen dari Cloud9, mengaku bahwa banyak pemain professional yang menggunakan obat bernama Adderall.
Adderall sendiri sebenarnya ditujukan untuk membantu para penderita ADHD untuk menjalani kehidupan yang lebih “normal”. Namun bagi para user non-ADHD, Adderall mampu menghasilkan kondisi psikologis yang lebih tenang, fokus yang jauh lebih baik, hingga refleks gerakan lebih cepat, yang tentu saja – membuat pro gamer memiliki keuntungan performa daripada mereka yang tidak mengkonsumsinya. Pantas untuk dikategorikan sebagai doping, kasus Adderall ini membuat penyelenggara event e-Sports raksasa tidak bisa lagi tinggal diam.

Salah satunya adalah Electronic Sporting League atau ESL yang kabarnya akan mengubah kebijakan pertandingan mereka karena hal ini. ESL kabarnya tengah berkerja sama dengan World Anti-Doping Agency (WADA) dan National Anti Doping Agency (NADA) untuk memperketat pengecekan doping untuk setiap peserta e-Sports yang mereka tangani. Pengetesan akan dilakukan melalui air seni, dimana Adderall yang dikategorikan sebagai amphetamine bisa terlihat dari uji tersebut. Sama seperti yang terjadi dengan sebagian besar olahraga fisik dunia saat ini.
Walaupun demikian, ESL saat ini tidak bisa memberikan sanksi tertentu kepada Semphis karena minimnya bukti yang ada, terlepas dari klaim yang dilontarkan. Sayangnya, saat ini, tidak ada data lebih jelas soal seberapa luasnya penyalahgunaan Adderall di lingkungan pro gamer, apakah ia membantah atau justru mendukung pernyataan Semphis yang mengejutkan ini.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda juga punya “makanan / minuman” tertentu yang Anda konsumsi sebelum menikmati sebuah game secara kompetitif, terlepas dari status pro / amatir Anda?