92 Persen Gamer Punya Game yang Tidak Dimainkan
Setiap gamer pasti ingin memiliki koleksi game yang lengkap. Sebuah kebanggaan tersendiri tentunya jika mereka memiliki judul-judul baik yang populer hingga yang langka di pasaran. Namun satu pertanyaannya, apakah semua game tersebut dimainkan?
Sebuah survey yang dilakukan oleh GameStop dengan menggandeng partner research bernama Survata, pada 22-24 Juni lalu punya jawabannya. Survey yang melibatkan 400 responden berumur 25 hingga 54 itu mengklaim 92 persen gamer setidaknya memiliki satu judul game yang tidak mereka mainkan.
Dari semua responden, 33 persen diantaranya menyebutkan bahwa mereka memiliki antara 5 hingga 6 game yang tidak dimainkan di rumahnya, sementara 38 persen lainnya memiliki jumlah yang lebih besar, yakni sekitar 10 hingga 20 game. Study tersebut juga menyatakan, dua dari lima gamer memiliki game tak terpakai yang jika diuangkan bernilai lebih dari USD 200.
Perlu diketahui bahwa retailer modern seperti GameStop menawarkan opsi trade-in bagi gamer yang ingin memiliki game baru. Game bekas tersebut nantinya akan dijual kembali oleh GameStop, dan menjadi sumber pendapatan terbesar mereka. Bahkan, GameStop berniat mengaplikasikan konsep serupa untuk konten digital.
“Game bekas memiliki nilai yang bisa ditukar di GameStop dengan uang atau credit. Semakin cepat mereka melakukan trade-in, semakin tinggi pula nilai game tersebut dan pelanggan bisa menggunakannya untuk membeli game baru,” ujar Kyle Leonard, VP Trade & Pre-Owned Business di GameStop.
Meski ditawarkan opsi yang menarik, ternyata sistem trade-in ini tidak selalu dimanfaatkan oleh gamer. 28 responden menyatakan mereka memang berminat melakukan trade-in, namun belum sempat mewujudukannya. Sedangkan 27 persen lainnya termotivasi melakukan trade-in hanya ketika mereka tidak punya uang. Bagaimana dengan Anda? Punya banyak game yang tidak dimainkan namun masih tersimpan rapi di rumah?