Media Jepang Ungkap Bobrok Konami!
Konami, mendengar nama yang satu ini saja cukup untuk membuat banyak gamer geleng kepala. Dikenal sebagai developer dan publisher game yang cukup disegani di masa lalu, Konami perlahan namun pasti, mulai menjadi “musuh” bersama karena beragam kebijakan yang ia tempuh selama beberapa bulan terakhir ini. Ia bersitegang dengan Kojima, membatalkan Silent Hills, dan menjadikan pasar mobile dan mesin judi sebagai “masa depan” perusahaan yang akan menjadi prioritas.Untuk urusan yang terakhir ini, Konami tidak main-main..
Ketakutan bahwa fokus mereka ke mesin Pachinko – mesin judi populer di Jepang akan menghancurkan franchise mereka bukannya tidak beralasan. Belum lama ini Konami baru saja mengumumkan mesin Pachinko terbaru yang membawa embel-embel erotis di dalamnya. Berita buruknya? Mereka memutuskan untuk mengeksploitasi Castlevania – game action RPG platformernya yang begitu luar biasa sebagai tema utama. Anda tidak salah membaca, Castlevania benar-benar masuk ke pasar mesin judi. Tidak jelas apakah mereka akan melakukan hal yang sama dengan franchise raksasa mereka yang lain seperti Metal Gear Solid, Silent Hill, atau Suikoden.
Tidak sampai di situ saja, ada satu berita buruk lagi yang meluncur dari perusahaan ini. Media ekonomi ternama Jepang – Nikkei hadir dengan kepingan informasi yang menyoroti betapa buruknya kondisi kerja di Konami saat ini. Kesuksesan luar biasa yang dicapai oleh game mobile mereka di tahun 2010 silam – Dragon Collection kabarnya menjadi titik balik preferensi rilis game dari konsol ke perangkat berjalan ini. Perubahan ini tidak hanya mengubah produk yang hendak mereka hasilkan, tetapi juga iklim dan kebijakan kerja yang sangat buruk. Situs gaming Kotaku yang mentranslasikan informasi ini bahkan menyebutnya setara dengan penjara. Kebijakan buruk apa saja yang diterapkan Konami?
- Kojima Productions – studio di belakang Metal Gear Solid V, yang kini disebut sebagai “Number 8 Production Department” tidak dipebolehkan untuk terhubung dengan internet. Mereka hanya bisa mengirim pesan secara internal.
- Sistem makan siang kini harus menggunakan kartu absen. Sedikit saja terlambat, nama pegawai yang bersangkutan akan diumumkan di keseluruhan perusahaan.
- Banyak kamera di dalam kantor. Bukan untuk keamanan, tetapi mengontrol kerja karyawan.
- Sebagian besar pegawai Konami tidak memiliki e-mail perusahaan, dengan informasi soal alamat yang terus diacak secara berkala pula. Kabarnya kebijakan ini ditempuh untuk mencegah pihak lain untuk mengontak pegawai mereka,menawarkan kesempatan kerja yang lebih baik, misalnya.
- Yang lebih buruk? Para pegawai yang dilihat tidak lagi mampu berguna dan berfungsi untuk Konami akan dialihkan ke lapangan kerja yang lain. Tidak main-main, beberapa dari mereka berakhir menjadi petugas keamanan dan kebersihan di pabrik produksi mesin Pachinko mereka.
- Satu pegawai yang dulunya mengumumkan bahwa ia akan keluar dari Konami via akun Facebook, terus dimonitor oleh perusahaan. Nikkei juga menyebut bahwa pegawai Konami yang melakukan “Like” di status mantan pegawai tersebut semuanya mendapatkan re-shuffle jabatan di dalam perusahaan.
Konami sendiri masih belum memberikan komentar resmi apapun terkait informasi yang tentu saja, semakin mencoreng nama besar mereka. What the frak is happening with you, Konami..