Review FIFA 16: Tak Banyak Berbeda!

Reading time:
September 30, 2015
FIFA 16 Intros

Dengan dimulainya musim yang baru, tidak hanya menandai dimulainya persaingan klub-klub sepak bola di dunia nyata memperebutkan piala di liga masing-masing negara maupun benua. Setiap tahunnya atau tepatnya setelah dimulainya musim baru juga menandai dimulainya pertarungan  antara dua game sepakbola terbesar di industri game – FIFA besutan EA Sports dan Pro Evolution Soccer dari Konami.EA Sports maupun Konami selalu berusaha mengembangkan game andalannya untuk memberikan yang terbaik agar gamer bisa merasakan pengalaman game simulasi sepak bola yang se-realistis mungkin.

Satu yang telah terlihat hasilnya adalah EA Sports melalui FIFA 16. Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentunya sudah memiliki sedikit gambaran tentang apa saja hal baru yang ditawarkan FIFA 16. Atau mungkin, sudah ada sebagian dari Anda yang telah membeli dan memainkan game ini? Ya, harus diakui, EA Sports memang berhasil menghadirkan berbeberapa inovasi yang cukup memberi perbedaan dari seri pendahulunya.

Penyempurnaan Visual dan Atmosfer Pertandingan?

FIFA 16 Kick Off 1-1 MCI V MUN, 1st Half
Etihad Stadium

Secara visual, EA Sports memang mampu membuat FIFA 16 tampil menjadi game simulasi sepak bola yang memanjakan mata. Seperti seri pendahulunya EA Sports tetap memperhatikan hal-hal terkecil demi mewujudkan sebuah atmosfer yang mendekati kenyataan. Sebut saja rumput di lapangan yang nampak detail, bergoyang, dan bahkan bisa rusak seiring kerasnya pertandingan.

Penonton turut menjadi faktor penting untuk mewujudkan atmosfer layaknya pertandingan sesungguhnya pun terus menjadi fokus pengembangan EA Sports. Baik penampilan maupun reaksi mereka dalam menanggapi jalannya pertandingan cukup beragam, dan eksplosif. Jika Anda bermain sebagai tuan rumah dimana para fans tumpah ruah memenuhi stadion, saat-saat mencetak gol menjadi yang paling membuat adrenaline bergejolak. Apalagi, ketika gol terjadi kamera bergetar seakan-akan akibat teriakan menggelegar dari para penonton.

FIFA 16 Kick Off 0-0 BVB V BAR, 1st Half
Tak hanya di Barclays Premier League!

Jika di seri pendahulu hanya Barclays Premier League menawarkan suasana stadion yang otentik dengan yel-yel khas masing-masing tim. Kini EA Sports berusaha membangun suasana stadion di liga-liga lain serupa dengan aslinya. Perubahan yang paling mencolok adalah saat Anda memainkan pertandingan dengan tim Bundesliga (Liga German). Meski belum terlalu sempurna,  EA berusaha membangun suasana pertandingan yang sama dengan suasana pertandingan di Bundesliga. Bendera berkibar di setiap penjuru, dan penonton yang berada di belakang gawang selalu membentuk logo klub-klub kesayangannya dengan kertas berwarna.

FIFA 16 Kick Off (In Menus)
Terjadi percikan air saat Balotelli melakukan tembakan!
FIFA 16 Kick Off (In Menus)
Tak hanya di saat hujan, di saat cerah rumput dan tanah yang berterbangan!
FIFA 16 Kick Off (In Menus)
Ekspresi kekecewaan saat gagal mengeksekusi tendangan bebas
FIFA 16 Kick Off 1-0 ROM V MIL, 2nd Half
Sit.. jangan dikartu merah dong teman saya..

Beralih ke cuaca, di kala hujan Anda juga bisa melihat percikan air ketika pemain berlari atau menendang bola, efek-efek tersebut muncul di saat yang tidak pas. Anda bisa melihatnya lebih jelas lewat replay. Pertandingan disaat salju turun pun sedikit menimbulkan masalah untuk kami, tebalnya tumpukan salju membuat lapangan tampak aneh.

Dibalik semua perbaikan itu, ada juga beberapa hal yang dihilangkan oleh EA Sports pada FIFA seri terbarunya. Salah satunya adalah hilangnya cut scene suasana lorong pemain sebelum pertandingan yang menurut kami cukup disayangkan.

Untuk lebih mendukung suasana pertandingan, EA Sports selalu memberi perhatian pada komentator pertandingan. Narasi yang disajikan dua komentator andalan EA, Martin Tyler dan Alan Smith dapat membuat pertandingan lebih seru. Namun tak ada gading yang tak retak, terkadang masih ada komentar yang tak sejalan dengan pertandingan.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Kim Hyung-Tae dan Lee Dong-Gi (Stellar Blade)!

Kami berkesempatan ngobrol dengan dua pentolan Stellar Blade - Kim…
April 24, 2024 - 0

Review Stellar Blade: Tak Hanya Soal Bokong dan Dada!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Stellar Blade ini? Mengapa kami…
April 22, 2024 - 0

Review Eiyuden Chronicle – Hundred Heroes: Rasa Rindu yang Terobati!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes ini?…
April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…