Dev. Salah Satu Game Tersulit Racik Level di Mario Maker

Reading time:
October 22, 2015

I Wanna Be The Guy, hampir sebagian besar dari Anda tampaknya sudah pernah mencicipi setidaknya sekali game yang satu ini. Bukan soal kualitas cerita atau mekanik gameplay yang membuat game dengan visaulisasi buruk ini terus jadi bahan perbincangan hingga saat ini, melainkan tingkat kesulitan yang ia tawarkan. Game action platformer ini tak pernah bisa diprediksi, hadir dengan perangkap di segala arah, dengan ragam boss absurd yang sulit untuk ditundukkan. Kematian benar-benar mengintai di setiap sudut. Bayangkan jika developer yang sama mulai meracik level di game legendaris Mario. Apa yang akan terjadi?

Hal inilah yang terjadi di video terbaru yang dirilis oleh situs gaming raksasa – Polygon. Mereka mengundang Michael “Kayin” O’Reilly – developer di balik I Wanna Be The Guy untuk meracik sebuah level di Super Mario Maker – game teranyar Nintendo Wii U. Sesuatu yang menarik tentu saja melihat bagaimana otak di balik salah satu game tersulit sepanjang masa ini membangun desain level di  tools milik Nintendo. Hasilnya? Cukup mengejutkan. Alih-alih terjebak pada desain game lawasnya yang penuh jebakan, Kayin membangun sebuah level yang lebih ditujukan untuk membuat gamer bingung. Desain jalan yang mirip satu sama lain seolah bermain-main dengan level psikologis Anda sekaligus menegaskan bahwa ia tidak memberikan celah sedikit pun untuk kesalahan.

Dev. I Wanna be the Guy coba meracik sebuah level di Super Mario Maker.
Dev. I Wanna be the Guy coba meracik sebuah level di Super Mario Maker.

Tertarik untuk menjajal level yang ia namakan sebagai “Frog Fractions 2” ini? Anda bisa memasukkan kode levelnya: FD23-0000-00AA-636E dan mengujinya secara langsung!

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…