Jumlah Pemain DOTA 2 Berkurang Drastis Setelah Reborn!
Source 2 adalah engine masa depan Valve. Namun siapa yang memprediksi, bahwa developer yang terkenal tak punya timeline yang pasti soal proyek apapun yang tengah mereka kerjakan ternyata memperlihatkan fokus yang begitu intens untuk segera melemparkan engine ini kepada publik. Bukan Half-Life, Portal, Team Fortress, atau Counter Strike yang mereka jadikan sebagai “tikus percobaan”, tetapi DOTA 2. Game MOBA terpopuler mereka dengan basis fans raksasa dan turnamen berhadiah USD belasan juta ini lah yang pertama kali mendapatkan update Source 2 dengan nama “Reborn”. Menariknya lagi? Tak lama setelah ia diperkenalkan, Valve langsung menjadikannya sebagai client utama dan membuang DOTA 2 Source 1 begitu saja.
Valve memang menjanjikan banyak hal keren di Source 2 di luar sekedar peningkatan kualitas visual. Kemudahan untuk membangun Custom Game Anda sendiri, UI yang lebih baik, hingga optimalisasi PC dengan spesifikasi rendah jadi daya tarik utama. Namun memaksa gamer untuk langsung berpindah ke Reborn bulan lalu tampaknya bukan keputusan terbaik. Data menunjukkan bahwa bulan September 2015 kemarin – dimana Reborn muncul sebagai client utama – merupakan bulan dimana jumlah pemain DOTA 2 dengan presentase penurunan paling signifikan sepanjang sejarah eksistensinya. Bulan September hanya memiliki jumlah rata-rata pemain sekitar 508.000 user, turun 16% dari user di bulan Agustus yang masih mencatat angka 606.000.
Ada banyak alasan yang ditengarai menjadi sumber penurunan ini. Fakta bahwa Reborn masih menyisakan segudang masalah teknis dan bug yang fatal membuat gamer menahan diri, setidaknya menunggu hingga Reborn lebih “stabil” untuk dimainkan. Karena sebagian besar bug ini berpengaruh langsung pada jalannya pertempuran. Tidak hanya itu saja, fakta bahwa Valve masih belum menawarkan konten baru seperti duo hero baru – Pit Lord & Arc Warden, serta hadirnya map Desert Terrain untuk ekstra atmosfer unik juga disinyalir memicu rasa kebosanan tersendiri setelah Reborn muncul ke permukaan.
Apakah Reborn akan menjadi blunder terburuk yang dilakukan Valve? Ataukah tren ini akan berubah drastis begitu lebih banyak update, balancing, dan konten baru keluar di masa depan? Bagaimana menurut Anda, terutama para penggemar berat DOTA 2?
Source Picture: Techies (Deviantart)