Modder Ubah DOTA 2 Jadi Third Person Shooter

Reading time:
November 30, 2015
dota 2 logo

Sebuah fenomena e-Sports yang juga berperan sebagai katalis untuk popularitas olahraga elektronik yang kian meroket, kalimat ini tampaknya pantas untuk menjelaskan posisi DOTA 2 di industri game saat ini. Keberanian Valve untuk menggandeng sang developer – IceFrog dan melemparkan hadiah turnamen sebesar USD 1 juta di awal eksistensinya menjadi sebuah awal yang kian fantastis di tahun-tahun setelahnya.

Kerennya lagi? Dengan basis engine Source yang mereka gunakan, game ini juga sangat bersahabat untuk para modder yang tertarik untuk menciptakan konten mereka sendiri, sesuatu yang bahkan dijadikan sebagai prioritas Valve di DOTA 2 Reborn.  Salah satunya bahkan cukup gila untuk mengubah genrenya secara total.

Benar sekali, seorang modder bernama BMD baru saja memperkenalkan sebuah game mode bernama Slayers of the Ancients (SOTA) yang berbasiskan DOTA 2. Bedanya? Ia bukan lagi sekedar MOBA, SOTA merupakan sebuah game third person shooter berbasis sistem capture the flag ala Team Fortress 2.

Slayers of the Ancients - sebuah game third person shooter hasil modding dari DOTA 2.
Slayers of the Ancients – sebuah game third person shooter hasil modding dari DOTA 2.

Ia akan memuat pertempuran antara 24 pemain dengan menggunakan beragam hero ikonik DOTA 2. Kerennya lagi? Tak hanya sekedar berbeda secara fisik, BMD menargetkan bahwa tiap hero ini tetap akan hadir dengan senjata, kecepatan, gerak lompat, dan skill gerak yang berbeda satu sama lain. Untuk sementara ini, baru ada tiga hero – Sniper, Juggernaut, dan Shadow Fiend yang tersedia. Lebih banyak hero, peta, dan senjata akan disuntikkan di masa depan.

Tertarik untuk mencoba SOTA ini? Anda bisa menuju ke halaman Steam Community milik BMD sendiri dan menjajalnya secara langsung. Looks unique..

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…