Bos Besar Sony Bicarakan Dead or Alive Xtreme 3

Reading time:
December 16, 2015
shuhei yoshida

Sebuah identitas yang memang tak bisa lagi disangkal, bahwa franchise Dead or Alive  milik Team Ninja dan Koei Tecmo selalu menjadikan sensualitas sebagai salah satu nilai jual ekstra yang mungkin menarik varian pasar gaming spesifik. Hal ini semakin “diperparah” ketika kita membicarakan seri spin-off Xtreme miliknya, yang menjual karakter-karakter wanita Dead or Alive dengan desain menariknya lebih eksplisit. Pakaian renang minim bahan jadi andalan. Dengan gelombang feminisme yang begitu kuat di region Barat, terlepas dari salah kaprah atau tidak, Team Ninja memutuskan untuk tidak merilis sang seri terbaru – Dead or Alive Xtreme 3 untuk region Barat, sebuah keputusan yang mereka lihat sebagai langkah terbaik. Langkah yang juga memicu boss besar Sony untuk angkat bicara.

Dalam wawancara terbarunya dengan situs gaming – 4gamer, Shuhei Yoshida – President dari Sony sendiri akhirnya angkat bicara soal absennya rilis Dead or Alive Xtreme 3 untuk pasar Barat. Yoshida menyebut bahwa hal ini terjadi lebih karena masalah budaya. Ia beranggapan bahwa dunia Barat selalu punya pemikirannya sendiri soal apa yang pantas / tidak pantas ketika membicarakan potret karakter wanita di dalam video game, berbeda dengan Jepang. Hal sama pulalah yang membuat game bernama Dragon’s Crown di masa lalu mendapatkan kritik pedas dan review buruk karena permasalahan serupa.

Yoshida menyebut bahwa kontroversi yang menyelimuti rilis DOAX 3 hanyalah soal budaya.
Yoshida menyebut bahwa kontroversi yang menyelimuti rilis DOAX 3 hanyalah soal budaya.

Dead or Alive Xtreme 3 sendiri rencananya akan dirilis untuk pasar Asia dan Jepang, di Playstation 4 dan PS Vita pada 25 Februari 2016 mendatang. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda setuju dengan apa yang dikemukakan oleh Shuhei Yoshida ini?

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…