Review Need for Speed: Butuh Istirahat Panjang!

Reading time:
December 3, 2015
Need for Speed jagatplay PART 1 (1)

Sadar diri, inilah yang membuat banyak gamer kembali mengantisipasi kehadiran sebuah seri terbaru Need for Speed ke pasaran. EA mengerti bahwa pemaksaan yang mereka lakukan untuk membuat game racing ini bisa meluncur tahunan ternyata berakhir jadi bumerang yang justru membuatnya tak lagi berakhir menarik. Fakta inilah yang akhirnya mendorong sang developer – Ghost Games untuk tidak meluncurkan game ini di tahun 2014 silam. Lewat beragam wawancara yang mereka lemparkan bersama dengan media gaming besar selama beberapa bulan terakhir, Ghost Games terlihat mengerti apa yang salah dengan Need for Speed sebagai sebuah franchise dan terlihat punya solusi untuk membuatnya tampil lebih menarik. Antisipasi kian meninggi setelah jawaban yang begitu dinanti tersebut berakhir menjadi sebuah proses “reboot”.

Sebuah game racing yang sudah eksis begitu lama, bahkan bisa disebut mendefinisikan genre arcade racing itu sendiri akhirnya akan dibangun ulang via proses reboot. Kesan pertama yang muncul lewat serangkaian screenshot dan trailer memang membuat seri ini seolah menjawab mimpi banyak gamer yang menginginkan seri kelanjutan Underground di platform generasi saat ini. Balap jalanan, modifikasi mobil, hingga kota malam dengan efek hujan dramatis yang membasahinya seolah menangkap sedikit sensasi nostalgia di dalamnya. Namun untuk Anda yang sempat membaca preview kami tampaknya cukup mengerti, bahwa Need for Speed, terlepas dari tema utama yang ia usung, bukanlah seri kelanjutan dari Underground yang selama ini kita inginkan. Ia bahkan berakhir jadi sebuah seri yang  menurut kami, gagal untuk melakukan tugasnya sebagai “penyegar” franchise yang kian hambar ini.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Need for Speed reboot ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game yang butuh istirahat panjang? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Anda berperan sebagai pembalap
Anda berperan sebagai pembalap “kacangan” yang punya talenta di bidang balap jalanan, tentu saja.

Maka seperti seri-seri Need for Speed sebelumnya, seri reboot ini juga memuat mode campaign yang akan membawa Anda pada kisah cerita sang karakter utama yang tentu saja, akan terlibat dalam perlombaan epik di dalamnya sebagai pondasi cerita. Seperti yang diprediksi pula, ia akan berakhir tak semenarik yang dibayangkan. Anda kembali akan memerankan seorang pembalap muda kacangan yang ternyata berhasil memperlihatkan performa luar biasa di jalanan, cukup untuk menarik perhatian pembalap yang lain.

Maka Anda pun bergabung bersama dengan kru berisikan lima orang: Spike, Manu,  Amy, Robyn, dan Travis di dalamnya. Kelima orang ini adalah pembalap kawakan yang berusaha meraih popularitas di Ventura Bay dengan malam yang tak pernah sepi. Kelima karakter ini bisa dibilang memenuhi semua faktor klise dari karakter pembalap yang selama ini Anda temui. Karakter yang tak pernah jelas latar belakang ceritanya, terlihat keren dan bersenang-senang setiap malam, dan berakhir menjadikan kebutan sebagai solusi untuk semua masalah dan mimpi yang ada. Need for Speed meminta Anda menjelajahi jalan hidup tidak rasional ini dan mulai menempatkan diri bersama dengan para legenda yang diidolakan oleh masing-masing karakter.

Lima teman Anda akan jadi sentral cerita: Robyn, Amy, Travis, Manu, dan Slide
Lima teman Anda akan jadi sentral cerita: Robyn, Amy, Travis, Manu, dan Spike. Misi balapan dari mereka yang akan mendorong progress cerita yang ada.
Tak lagi CGI, sisi cerita dipresentasikan via akting aktor manusia dimana Anda melihatnya dari kacamata orang pertama.
Tak lagi CGI, sisi cerita dipresentasikan via akting aktor manusia dimana Anda melihatnya dari kacamata orang pertama.
Melebur mobil Anda di dalam scene yang sama? Keren!
Melebur mobil Anda di dalam scene yang sama dan terlihat seolah nyata? Keren!

Kerennya? Berbeda dengan seri Need for Speed sebelumnya yang merangkai kisah tersebut lewat scene berbasis CGI, Need for Speed reboot ini menawarkan kisahnya lewat akting aktor layaknya sebuah film yang Anda saksikan dari kacamata orang pertama. Sebuah pilihan yang pantas untuk diapresiasi, apalagi ketika ia berhasil menggabungkan scene seperti ini dengan dukungan model 3D mobil seperti apapun yang tengah Anda gunakan di dalamnya.

Sayangnya, akting tiap karakter ini terasa canggung dan
Sayangnya, akting tiap karakter ini terasa canggung dan “sok keren”.
Tantangan seperti apa yang harus Anda hadapi untuk menjadi yang terbaik?
Tantangan seperti apa yang harus Anda hadapi untuk menjadi yang terbaik?

Sayangnya, ia tak berakhir fantastis. Akting sebagian besar aktor dan aktris ini berada di bawah standar, dengan interaksi yang terasa sangat tidak natural, sok keren, lengkap dengan intonasi percakapan dan reaksi wajah yang begitu dangkal. Satu-satunya karakter menarik dari live-action ini hanyalah para tokoh legendaris yang muncul di akhir-akhir cerita, seperti Nakai-San – sang ahli modifikasi mobil yang berbicara dalam bahasa Jepang. Selebihnya? Anda akan bertemu dengan anak-anak muda yang selalu berjuang setengah mati untuk tampil relevan dan keren di dalam Ventura Bay itu sendiri. Tidak ada sesuatu yang istimewa di sana.

Lantas, tantangan balap apa saja yang harus dihadapi oleh sang karakter utama? Mampukah Anda meraih status sebagai salah satu pembalap legendaris di Ventura Bay? Semua jawaban tersebut bisa Anda temukan dengan memainkan Need for Speed reboot yang satu ini.

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Kim Hyung-Tae dan Lee Dong-Gi (Stellar Blade)!

Kami berkesempatan ngobrol dengan dua pentolan Stellar Blade - Kim…
April 24, 2024 - 0

Review Stellar Blade: Tak Hanya Soal Bokong dan Dada!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Stellar Blade ini? Mengapa kami…
April 22, 2024 - 0

Review Eiyuden Chronicle – Hundred Heroes: Rasa Rindu yang Terobati!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes ini?…
April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…