Playstation VR Diperkirakan Akan Lebih Murah Daripada Oculus Rift

Kabar mengenai disingkapnya harga Oculus Rift pada pergelaran CES 2016 menuai beragam reaksi. Selain harganya yang berada jauh di luar perkiraan sebelumnya, yaitu jauh lebih mahal, sistem PC untuk menggunakannya juga mampu membebani dompet penggunanya lebih berat. Meskipun pada pameran ini besar harapan diumumkannya media Virtual Reality versi Console, yaitu PlayStation VR (PSVR) dari Sony, sayangnya hal tersebut tidak menjadi kenyataan. Namun, pihak perusahaan riset pasar tidak mau tinggal diam dan telah menganalisa perkembangan pasar VR serta memberikan perkiraannya mengenai PSVR.
Menurut SuperData Research, PSVR besar kemungkinan akan dilepas di pasaran pada kisaran harga US$400 hingga US$600. Melihat tingginya reaksi positif pasar terhadap harga Oculus Rift, meskipun berada jauh di atas perkiraan, PSVR kemungkinan besar akan mengikuti tren yang sama. Sebelumnya, pihak Sony sendiri pernah memberikan bocoran mengenai harga PSVR yang sebanding dengan harga Console. Belum lagi melihat fakta bahwa PSVR tidak membutuhkan sistem dengan harga yang sebanding dengan PC kelas atas seperti Rift.
Melihat lebih jauh penelitian yang dilaksanakan oleh SuperData, terlihat kecenderungan PSVR akan menguasai saham pasar sebesar 5%, yaitu terjual sekitar 1,9 juta unit di 2016. Market Share tersebut merupakan yang terkecil, dengan peringkat tertinggi masih dipegang oleh Google Cardboard dengan Market Share mencapai 71%, diikuti dengan Premium Mobile VR seperti samsung Gear VR di tempat kedua, dan PC VR yang diwakili oleh Oculus rift serta HTC VIVE di posisi ketiga. Hal ini cukup wajar, mengingat Google Cardboard jauh lebih murah dibandingkan pesaing lainnya.



Perangkat VR sendiri tentunya harus didorong oleh game yang dapat mendukung penuh semua fungsi uniknya. Menurut penelitian tersebut, 829 titel game berbasis indie telah dikembangkan pada 2016 ini. Kenyataan tersebut berbanding terbalik dengan antusias pengembang game AAA yang justru belum terdengar kabarnya untuk serius di perangkat VR. Bila PSVR memang menjadi salah satu perangkat utama yang mendefinisikan pengalaman bermain baru di PlayStation, maka bisa dipastikan game VR akan lebih menjamur di sistem Console dari Sony tersebut.
Kesediaan konsumen sendiri untuk membeli perangkat teknologi baru tersebut juga dijabarkan dalam riset tersebut. Tampaknya, gamer di usia 35 hingga 55 tahun, atau gamer yang hidupnya telah mapan lebih rela untuk membayar di atas US$280 dibandingkan gamer dari kelompok usia lain. Sedangkan bila dilihat dari jenis gamernya, gamer casual hanya rela mengeluarkan uang sebesar US$236 untuk perangkat gaming VR. Kerelaan membayar lebih besar ditunjukkan oleh gamer hardcore yang mampu melepas uang sampai US$304 demi mendapatkan pengalaman bermain VR.
Demi mengumpulkan data untuk riset tersebut, SuperData mengkompilasi data di tingkatan transaksi dari konsorsium penyedia game, termasuk di dalamnya developer, publisher, dan penyedia layanan payment untuk 48 juta gamer digital yang unik. Selain itu, data ini juga didapatkan dari wawancara dan sumber publik lain dari tokoh penting di industri Virtual dan Augmented Reality, serta mensurvei 557 responden di atas umur 13 tahun, setidaknya main game sekali sebulan, tertarik dengan VR, dan warga Amerika mulai dari November dan Desember 2015.
Source: WCCF Tech